Kegagalan merupakan suatu hal yang wajar bagi setiap manusia, namun bukan berarti dengan sebuah kegagalan menjadikan kita menyerah dan tidak bersemangat. Bisa jadi kegagalan yang kita alami saat ini merupakan awal dari sebuah keberhasilan.
Sepertihalnya dengan anak,
pastinya pernah mengalami sebuah kegagalan. Kegagalan yang dialami anak
bukanlah merupakan suatu hal yang buruk, sebab setiap anak memiliki proses yang
berbeda dalam hidupnya. Ada sebagian anak yang dalam proses hidupnya berjalan tanpa
hambatan tetapi ada juga anak yang harus menjalani jatuh bangun dalam mencapai
keberhasilannya.
Begitujuga dalam pendidikannya, anak
tidak selalu akan mendapatkan hasil yang terbaik. Ada saatnya anak mengalami
kegagalan dengan apa yang sudah pernah mereka persiapakan dengan baik. Sebagai
orangtua, kita mungkin merasa bingung bagaimana cara terbaik dalam menangani
situasi ini. Sikap seperti apa yang harus kita lakukan menghadapi anak yang gagal
dalam ujian? Simak berikut penjelasannya.
Sikap Orang Tua Menghadapi Anak Gagal Dalam Ujian
1. Berikan
rangkulan dan senyuman
Kita pasti akan merasakan kecewa pada saat mengalami kegagalan, tapi pastinya anak jauh lebih merasakan kekecewaan di saat gagal dalam ujian sekolahnya. Hal ini membuat anak akan merasa takut untuk bertemu kedua orang tuanya. Maka kita tidak perlu memarahinya, agar tidak membuat anak merasa terus mengalami kegagalan dalam setiap ujian yang dihadapinya. Tunjukkan sikap terbaik sebagai orang tua kepada anak bahwa kita selalu ada untuk mereka di saat merasa terpuruk dengan memberikan rangkul dan senyuman. Sehingga anak tidak merasa sendiri dalam menghadapi kegagalannya.
2. Perlunya memberi pengertian dan pemahaman kepada anak
Orang tua perlu memberi pemahaman kepada anak bahwa setiap orang pasti pernah mengalami sebuah kegagalan dalam hidupnya. Kegagalan yang dialaminya merupakan sebuah proses yang harus anak tempuh dalam meraih kesuksesan. Sebuah kegagalan tidak menjadikan seseorang nampak buruk, namun jadikan kegagalan sebagai batu loncatan bagi anak agar dapat berdiri di masa depannya nanti.
3. Memberikan
waktu bagi anak agar dapat meluapkan emosional
Kegagalan merupakan bagian dari realitas hidup yang harus hadapi sehingga sebagai orangtua perlu membantu anak untuk bercerita mengungkapkan perasaannya saat menghadapi kegagalan dan seperti apa emosi yang ada di dalam dirinya. Berusahalah menjadi pendengar yang baik bagi anak, sehingga anak tidak memendam semua perasaan emosinya sendiri. Hal ini, sangat efektif membantu anak dalam mengatasi stres yang terjadi pada dirinya.
4. Mengingatkan
anak agar tidak berkepanjangan dalam kesedihan
Merasa sedih pada saat mengalami kegagalan merupakan suatu yang wajar, tapi tidak baik jika kesedihan yang terlalu berkepanjangan. Maka orang tua perlu mengingatkan kepada anak bahwa kita tidak perlu terlalu bersedih tapi segeralah bangkit ketika menghadapi kegagalan.
5. Beri motivasi pada anak
Terlalu berlebihan membahas kegagalan, akan membuat anak merasa tertekan dan tidak berharga. Anak yang mengalami kegagalan bukan penghiburan yang mereka butuhkan tapi yang mereka butuhkan hanyalah motivasi untuk bangkit. Tugas orang tua yang paling penting, dengan terus mendampingi, memberikan dukungan dan semangat sehingga memotivasi anak agar dapat mencapai hasil yang lebih baik.
Penutup
Demikianlah kiat yang perlu orang tua perhatikan saat menghadapi anak yang gagal dalam ujiannya, selain itu orang tua perlu merasa bersyukur dan menghargai setiap usaha yang telah dilakukan oleh anak. Bukan hasil yang kita lihat tapi bagaimana proses yang telah dijalani anak selama ini. Tetap dampingi dan berikan motivasi kepada anak sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam menjalani bagian dari realitas hidupnya.
No comments:
Post a Comment