Showing posts with label kisah inspiratif. Show all posts
Showing posts with label kisah inspiratif. Show all posts

Tuesday, June 3, 2025

Jejak Kata Ibu Rumah Tangga, Istri, dan Penyintas

Konten [Tampil]


Tulisan ini lahir bukan dari hidup yang sempurna, melainkan dari serpihan kisah yang mengajarkanku arti sebuah perjuangan. Kutuliskan dalam setiap jejaknya dengan hati, air mata dan iman.

Adakala sebagai ibu rumah tangga, aku merasa tidak berharga. Hari-hariku dilalui terasa monoton, tenggelam dalam rutinitas tanpa jeda. Namun, dari sanalah aku belajar tentang cinta tak bersyarat, bahwa mencintai tak selalu butuh ucapan, tetapi hadir dalam diam, kesabaran dan Ikhlas yang tak terlihat.

Sebagai istri, pastinya aku pernah menghadapi badai rumah tangga. Ada luka yang kupendam, lelah yang tak sempat kuceritakan. Rumah tangga bukan tentang siapa yang paling benar, melainkan siapa yang ingin memperbaiki diri demi kebaikan bersama.

Aku sebagai seorang penyintas tumor otak, yang telah melalui perjalanan panjang untuk kesembuhan. Hari demi hari selalu diselimuti rasa takut dan cemas. Dari sana, aku belajar bahwa menuliskan kisah bisa menjadi doa panjang dan pelipur luka, bagi diri sendiri maupun orang lain.

Lewat platform KBM, kutuliskan semuanya. Kisah-kisah itu kini, kubagikan dalam tulisan yang bisa dibaca melalui platform KBM App. Tiga karyaku di sana bukan hanya catatan harian, melainkan cerminan dari perjalanan seorang perempuan yang ingin menyembuhkan dirinya sambil menguatkan orang lain:


🔹 Pernak-pernik Kehidupan Ibu Rumah Tangga

🔹 Untukmu, Lelaki yang Kupilih untuk Menggapai Surga-Nya

🔹 Secercah Mentari Bagi Penyintas Tumor Otak

 

"Semoga jejak kata ini menjadi cahaya kecil untukmu yang sedang berjuang. Aku percaya, setiap perempuan memiliki kisah yang layak ditulis, dan setiap luka bisa disembuhkan lewat kejujuran yang ditulis dengan cinta."


Temukan tulisan-tulisanku melalui link di bawah ini:

https://read.kbm.id/profile/penulis/a0298c80-1d43-7448-ab93-ceb3469f7ebc

 

Monday, December 30, 2024

Hangatnya Kebersamaan di Penghujung Tahun 2024

Konten [Tampil]


Sakit kepala ini masih terasa sejak pagi membuatku hampir ragu untuk menghadiri acara keluarga besar kali ini. Namun, aku tak ingin melewatkan momen berharga bersama Acin’s Family di penghujung tahun. Dengan berusaha menyemangati diri, aku bisa bergabung dalam acara di Villa Omah Sakinah, yang terletak di kaki Gunung Salak Bogor dengan keindahannya sangat memanjakan mata.

Udara sejuk menyambut kami setibanya di villa. Acara utama malam itu adalah “Ngeliwet bareng”, tradisi makan bersama dengan sajian sederhana namun penuh makna. Tak hanya itu, kami saling berbagi cerita, memberikan apresiasi kepada setiap anggota keluarga, dan merencanakan masa depan, termasuk mempersiapkan hari tua bagi kedua orang tua.


Anak-anak yang lebih muda sibuk bermain dan membuat konten, sementara bocah-bocah cilik berlarian atau melompat di tempat tidur, membuat suasana semakin ramai. Di tengah obrolan hangat, kami juga memanggang jagung dan menikmati camilan sederhana. Malam diakhiri dengan sesi nonton bareng bagi anak-anak, sementara para orang tua memilih istirahat lebih awal.

Keesokan harinya, pagi yang dingin diiringi hujan menyapa kami. Setelah salat subuh, mie rebus hangat dan minuman panas menjadi menu sarapan yang sempurna. Ketika hujan mereda, kami berjalan-jalan menikmati pemandangan indah sekitar villa. Namun, hujan kembali turun, membuat kami memilih mengobrol santai di dalam villa sambil menghangatkan tubuh.


Ketika tiba waktunya berkemas, anak-anak yang lebih besar mengusulkan bermain di taman hiburan, sementara bocah-bocah kecil memilih berenang. Akhirnya, kami mengalah untuk memenuhi janji berenang bersama. Meski singkat, tawa dan kebahagiaan mereka membuat semua lelah terbayar sudah.

Menjelang siang, kami menutup dengan pulang ke rumah masing-masing. Momen ini menjadi pengingat, indahnya silaturahim di penghujung tahun sebagai waktu untuk merefleksi diri, memperkuat hubungan keluarga, dan merencanakan langkah menuju tahun yang lebih baik.

Villa Omah Sakinah, dengan segala kehangatan yang tercipta, akan selalu menjadi kenangan manis di hati kami.

Bogor,  29-30 Desember 2024



Publikasi melalui:


Thursday, December 26, 2024

Rintihan Tubuhku, Berakhir dengan Perbaikan Diri

Konten [Tampil]


Sudah beberapa hari ini aku mengalami sakit kepala tegang (
tension headache), tubuhku juga terasa ringkih dan lemas. Aku sudah mengonsumsi minuman herbal yang sederhana dan obat pereda nyeri untuk meredakan sakit kepala ini, tetapi rasa sakitnya tetap bertahan. Aku tidak tahu apa penyebabnya, mungkin ada banyak faktor. Aku telat makan, kurang konsumsi air putih, jam tidur yang kurang, atau bisa juga karena aku kena gerimis hujan berulang kali.

Namun, sakit kepala ini terasa berbeda dari sakit kepala yang pernah aku alami. Aku merasa sangat sensitif dengan cahaya, tak jarang sering terasa mual-mual, sehingga untuk mulai menulis pun tak bisa dilakukan. Lelah pastinya, tetapi aku mencoba dengan mulai memperbaiki imunitas tubuh terlebih dahulu. 

Dimulai dari memperbaiki pola istirahat, dengan jam tidur yang sama setiap harinya. Pola makan teratur dan menu sehat dengan tidak mengonsumsi makanan olahan, mengurangi garam, sayuran yang baru di petik, dan tidak mengonsumsi kopi kesukaanku. Satu hal yang penting, aku beraktivitas fisik yang mengeluarkan keringat walaupun merasa kelelahan selepasnya

Aku benar-benar tidak membuka media sosial, grup-grup di berbagai aplikasi dan termasuk laptop kesayangan. Dengan menikmati kehidupan sehari-hari, tanpa melakukan aktivitas rutin baik menulis maupun membuat template CapCut. Akhirnya, semua mulai terasa berbeda, setelah proses rileksasi secara tidak langsung. Duduk rutin di teras belakang rumah sambil mendengarkan air yang mengalir di kolam ikan dan menikmati tanaman yang sedang mengalami proses tumbuh. 

Sambil menggemburkan tanah di pot, aku bercerita dengan tanaman-tanaman ini dan meminta mereka untuk tumbun sehat. Begitu juga dengan benih-benih ikan yang masih beradaptasi dengan tempat baru di halaman belakang rumah. Aku meminta kepada mereka agar senantiasa tumbuh sehat dan cepat berkembang biak. 

Alhamdulillah ada perbaikan yang dapat aku rasakan, walaupun semua anggota keluarga sering menjadi sasaran omelanku terutama suami tercinta. Masya Allah, sebenarnya aku telah diberikan peringatan sejak mengalami kelelahan awal bulan. Namun, semua hal itu tidak membuat aku bertindak segera untuk lebih peduli pada tubuh sendiri.


Dipublikasikan melalui:

https://www.facebook.com/share/p/1ApjjbddPj/


Tuesday, December 17, 2024

Mengubah Hobi dan Jurnal Trauma Menjadi Jalan Kesuksesan

Konten [Tampil]


Menulis bukan hanya tentang merangkai kata, tetapi juga sebuah perjalanan dalam menemukan diri sendiri. Sejak kecil aku memang sudah sangat suka menuangkan ide, cerita dan pengalaman dalam bentuk untaian kata. Semua itu, aku tuliskan di sebuah buku diary, agenda, kertas kecil atau benda apapun yang bisa digunakan untuk menulis.

Namun, seperti halnya hidup, kebiasaan itu perlahan-lahan memudar, terkubur oleh rutinitas dan kenyataan yang menuntut banyak hal dariku. Aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, telah menghabiskan seluruh waktuku. Tak ada ruang untuk menuliskan kata-kata yang pernah aku sukai bahkan mendengarkan suara pena yang menari di atas kertas.

 

Menulis Jurnal Menjadi Titik Balik Menemukan Diriku

Hari-hari terus berlalu, hingga suatu hari, trauma hadir menghampiri hidupku. Trauma ini mengguncang segalanya, memaksaku untuk melihat ke dalam diri sendiri. Disanalah aku bertemu kembali dengan pena yang telah lama ditinggalkan. Kali ini, menulis bukan hanya sekadar hobi bagiku. Menulis menjadi caraku untuk bertahan, memunguti serpihan-serpihan yang sempat hilang dari dalam diriku sendiri.

Menulis membantu aku keluar dari trauma, alhamdulillah perjalanan hidup ini terus berlanjut. Sebagai seorang single parent dan bekerja, terasa begitu berat saat pertama kali aku menjalaninya. Namun, dengan rutinitas buku jurnal ini sangat membantuku terus bertahan dan berjuang. Meskipun, rutinitas harian di kantor sangat melelahkan, aku selalu berusaha menuliskan semua hal di buku itu.

Dengan berbekal ilmu menulis otodidak dan pelajaran saat sekolah, aku terus menulis hingga berkembang menjadi passion. Ketika tulisan telah menyatu menjadi bagian hidup, dia akan berkembang dengan sendirinya. Kebetulan pekerjaan di kantor juga menuntutku untuk terus menulis, sehingga semakin mengasah keterampilan menulis ini.

 

Indscript Creative sebagai Tempat Tumbuh dan Pendewasaan

Ketidakpercayaan diri selalu menghantui, apalagi sejak pemutusan kerja dari perusahaan tempat  aku bekerja. Aku mulai mencari pekerjaan untuk terus melanjutkan perjalanan hidup ini. Dengan banyak pertimbangan, aku mulai mencari kelas menulis dan tidak sengaja menemukan iklan kelas menulis dari Indscript Creative di media sosial. Energi semangat dari seorang owner energik ini, mampu membangkitkan semangatku kembali.

Bergabung dan tumbuh bersama Indscript Creative sangat membantu meningkatkan keterampilan menulisku lebih baik dari sebelumnya. Aku terus melatih diri untuk konsisten menulis, pastinya ada saat pasang surut mood untuk menghasilkan sebuah karya.

Ketika mengalami kegalauan kemana aku akan mengarahkan langkah kaki dari skill menulis ini, teh Indari Mastuti memberikan petuah dan motivasi kepadaku. Penulis tidak hanya berhenti dengan sekedar menulis sebuah karya tetapi penulis juga harus mampu mempromosikan karyanya sendiri.

Aku sudah mendapatkan banyak ilmu dan trik terbaik dari beliau untuk memilih jalan terbaik dengan skill menulis ini. Hal inilah, yang menyebabkan aku begitu mencintai Indscript Creative bukan hanya mendapatkan keterampilan menulis tetapi juga bimbingan, motivasi, serta memfasilitasi para penulisnya agar menjadi lebih handal dan mandiri.

Begitu banyak karya yang telah aku hasilkan, semuanya alhamdulillah dapat berdampak baik bagi banyak orang. Saat itulah, aku mulai mencoba membuka peluang menyediakan jasa penulisan kreatif baik berupa artikel, review sebuah brand atau produk, dan copywriting.

Dengan berbekal skill yang ada, aku mencoba menulis artikel mereview resto milik teman masa sekolah. Alhamdulillah, hasil reviewnya berdampak baik. Namun seiring berjalannya waktu, aku baru menyadari jika di dalam dunia bisnis dan pemasaran bukan hanya membutuhkan sekadar tulisan indah semata.

Mereka sangat membutuhkan sebuah konten yang strategis, menarik perhatian dan mampu mendorong pembaca untuk bertindak. Akhirnya aku mulai mendalami dunia seni penulisan copywriting dan artikel yang berbasis SEO.

 

Melangkahkan Kaki sebagai Freelancer di Sribu.com

Langkah selanjutnya, aku mulai bergabung dengan Sribu.com, sebagai peluang untuk menghubungkan passion dengan kebutuhan klien terbuka lebar. Sribu.com, sebagai platform layanan kreatif, telah menjembatani antara aku dengan para pelaku bisnis yang membutuhkan konten berkualitas.

Awal bergabung di Sribu.com, bertepatan dengan sebuah event yang bernama “Sribuin atau Sribuin KOL.” Alhamdulillah, aku dapat mendaftarkan diri pada batch ini dan mendapatkan 14 klien dengan jasa copywriting dan penulisan artikel.

Akhirnya, jasa yang aku miliki di Sribu.com mendapatkan review ulasan terbaik dari para klien dengan nilai angka 5 untuk setiap kategori pelayanan. Semoga akan terus mengalir klien untuk menghampiri meminta jasa yang aku sediakan. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

 

Aku belajar bahwa menulis tidak hanya soal kata-kata, tetapi juga soal menemukan kembali diriku yang sempat hilang. Dengan keberanian untuk memulai, sekecil apapun langkahnya, akan membuka pintu kesempatan baru dalam mencapai kesuksesan.

Monday, November 25, 2024

Cahaya di Setiap Sudut Daerah: Sebuah Dedikasi untuk Seorang Guru

Konten [Tampil]


Hai bunda💖...

Pagi ini, aku baru bisa menuangkan sedikit curhan hatiku tentang dedikasi seorang guru. Meskipun hingga hari ini, serpihan-serpihan memoriku tentang guru yang berperan untuk perjalanan hidupku belum menyatu utuh. Bagiku:

"Guru itu, bagaikan cahaya yang tak akan pernah padam. Meskipun harus menghadapi tantangan begitu besar, cahayanya akan terus menyala dan menerangi jalan yang gelap bagi setiap jiwa yang haus akan ilmu. Mereka mengorbankan waktu, tenaga, dan hati untuk memastikan bahwa anak-anak bangsa dapat tumbuh dengan pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan yang akan membawa mereka menuju masa depan lebih cerah."

Nah bunda, sedikit apresiasiku bagi sebuah dedikasi untuk seorang guru dimanapun mereka berada.

"Cahaya di Setiap Sudut Daerah: Sebuah Dedikasi untuk Seorang Guru"

Di setiap sudut daerah, mulai dari desa terpencil hingga kota besar. Ada cahaya yang terus menyala meskipun tantangan yang dihadapi begitu besar. Cahaya itu adalah guru, sosok yang dengan tulus mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan generasi penerus tanpa pamrih.

Di pedalaman, seorang guru melangkah jauh melewati jalan berbatuan, menyeberangi sungai, bahkan menantang cuaca ekstrem demi untuk bertemu anak-anak yang haus akan ilmu. Di perkotaan, seorang guru harus beradaptasi dengan teknologi, mereka memiliki kreativitas tinggi dalam menerapkan metode baru agar bisa menjangkau siswa di tengah era digital. 

Setiap guru membawa misi yang sama, yakni menyebarkan ilmu, menanamkan nilai-nilai kehidupan, dan membentuk masa depan yang lebih baik. Guru tidak hanya mengajarkan pelajaran di papan tulis, tetapi juga menjadi inspirasi dalam kehidupan. 

Mereka menjadi teladan kesabaran, keikhlasan, dan semangat untuk terus belajar. Melalui kata-kata bijak, perhatian tulus, atau bahkan hanya sekadar senyuman penyemangat. Guru telah menyentuh hati dan membimbing jalan kita.

Di Hari Guru ini, mari kita sampaikan apresiasi kepada mereka. Untuk setiap upaya yang tak terlihat, cinta yang diberikan tanpa batas, serta cahaya yang mereka nyalakan selalu di hati setiap muridnya.

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang selalu percaya bahwa setiap anak memiliki potensi masing-masing untuk bersinar. Terima kasih, para guru, atas dedikasi kalian menyinari kegelapan yang ada di setiap sudut daerah. Kalian adalah cahaya yang tak akan pernah padam.

Selamat Hari Guru!💕💕💕

Thursday, November 21, 2024

Inspirasi dari Grup Millionaire Writer

Konten [Tampil]





Pada Kamis pagi, aku mengikuti  𝑐ℎ𝑎𝑡 
𝑎𝑢𝑑𝑖𝑜 𝑊ℎ𝑎𝑡𝑠𝑎𝑝𝑝 grup 𝑀𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛𝑎𝑖𝑟𝑒 𝑊𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟, komunitas yang penuh dengan semangat para penulis dari berbagai latar belakang. Meski hanya mendengarkan, aku merasa seperti sedang menghadiri sebuah seminar inspiratif. Setiap kata yang disampaikan oleh Teh Indari Mastuti menjadi bahan refleksi, terutama saat membahas bagaimana setiap penulis harus tumbuh dengan caranya sendiri.

“Setiap penulis memiliki jalur masing-masing,” kata Indari Mastuti seorang penulis senior. “Ada yang fokus menulis buku solo, menjadi 𝑔ℎ𝑜𝑠𝑡𝑤𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟, menjual buku, atau bahkan memberikan jasa kepenulisan. Tidak ada jalur yang lebih baik dari yang lain, yang terpenting adalah tetap fokus dan konsisten meningkatkan 𝑠𝑘𝑖𝑙𝑙.”

Pernyataan itu seperti membuka pikiranku. Di tengah perjalanan menulis yang sedang kutempuh, sering kali merasa tergoda untuk mencoba berbagai hal sekaligus. Namun, di sini aku diingatkan bahwa menemukan satu jalur yang sesuai dengan diriku dan fokus di sana adalah kunci untuk tumbuh.

Kemudian, teh Indari beralih ke tentang pengelolaan grup. Salah satu ide yang dibahas adalah pentingnya menghadirkan kegiatan produktif di komunitas ini. Salah satunya adalah mengadakan bedah buku, di mana para penulis buku Indscript akan menjadi mentor untuk membina anggota lainnya. Ide ini begitu menarik, menurutku.

Aku membayangkan bagaimana bedah buku ini akan memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman nyata para penulis sukses. Tidak hanya membahas isi buku, tetapi juga strategi penulisan, teknik pemasaran, hingga bagaimana menghadapi tantangan dalam proses kreatif. Ini akan menjadi ruang yang sangat berharga untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman.

Setelah 𝑐ℎ𝑎𝑡 𝑎𝑢𝑑𝑖𝑜 grup selesai, aku termenung sejenak. Hari ini, aku tidak hanya mendapatkan arahan untuk tetap fokus pada jalur kepenulisan, tetapi juga sebuah inspirasi baru: bagaimana pentingnya komunitas yang dikelola dengan baik untuk mendukung setiap anggota tumbuh.

Aku merasa lebih percaya diri untuk terus melangkah. Jika setiap langkah kecil ini dilakukan dengan konsisten, aku yakin jalur yang dipilih akan membawa menuju tujuan besar dalam dunia kepenulisan. Kini, aku lebih semangat untuk mengembangkan diri, sambil berharap suatu saat bisa ikut membina atau bahkan membedah buku di sebuah komunitas. Aamiin Ya Rabbal’alamiin👐.


Dipublikasikan:

https://www.facebook.com/share/p/12ES9TpDKmC/

Wednesday, November 20, 2024

Reuni Tak Terduga di Dunia Digital

Konten [Tampil]

Ilustrasi notifikasi dari handphone: copilot.microsoft.com-cindiana

Pagi itu, aku mengikuti videocall rutin dari grup Telegram Penulis Indscript. Sudah lama aku tidak mengikuti 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 rutin ini, sejak kesibukanku di dunia 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒𝑟. Seperti biasa, suasana 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 penuh antusiasme ketika teh Indari Mastuti sedang berbagi tentang kepenulisan biografi. Kebetulan aku mendapatkan sebuah 𝑗𝑜𝑏𝑠 menulis artikel tentang sosok diri seseorang, sehingga topik hari ini menarik perhatianku.

Aku belum memunculkan wajah di forum karena rencana hanya ingin mendengarkan saja forum 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 tersebut. Namun, ternyata teh Indari menyapa aku di forum sehingga mau tak mau aku harus segera muncul di forum. Beliau menanyakan kemana saja, sudah lama tidak hadir 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 pagi. Aku pun bercerita tentang perjalanan sebagai 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒𝑟 di platform Sribu.com

Pertama bergabung dan mengikuti event yang diadakan Sribu.com, aku langsung mendapatkan 14 pekerjaan dari klien. Aku berbagi suka duka, dan bagaimana akhirnya menetapkan bergabung di sana. Semua terjadi sejak aku mendapatkan 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 silaturrahim dari Teh Indari Mastuti, yang memberikan pesan agar menentukan 𝑔𝑜𝑎𝑙𝑠 ke depan, meminta fokus di dunia kepenulisan dan bisa menghasilkan cuan dari keahlian menulis. Menulis artikel menjadi pilihanku, meskipun aku masih pemula tetapi setidaknya sudah banyak karya yang dihasilkan.

Tak kusangka, rekaman videocall itu disebarkan ke berbagai grup, termasuk grup 𝑎𝑓𝑓𝑖𝑙𝑖𝑎𝑡𝑒 𝑚𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔 yang mempromosikan kelas menulis Indscript Creative. Aku pikir, itu hanya 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 rutinitas seperti biasanya. Namun, sore harinya, sebuah notifikasi dari aplikasi Telegram mengubah segalanya.



"Assalamu'alaikum, Melly?"

“Benarkah ini kamu?” tertulis pada tangkapan layar foto 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 tadi pagi yang aku ikuti.

"MasyaAllah sekarang jadi penulis," tulis seorang kontak yang tidak kukenal.

Namun, kontak ini merupakan teman satu grup dengan aku di 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑦 𝑇𝑟𝑖𝑏𝑒𝑙𝑖𝑜 𝑊𝑎𝑟𝑟𝑖𝑜𝑟𝑠. Ketika kulihat gambar profilnya, membuat aku terkejut. Iya, itu Erlinda adalah teman masa kuliahku!

Seseorang yang dulu sering sebagai tempat berbagi cerita baik suka maupun duka dan bercanda di masa-masa kuliah, tapi hilang kontak cukup lama.

“Ya, ini aku. Serius, ini kamu Lin” balasku dengan antusias.

Percakapan itu menjadi awal dari nostalgia yang hangat. Dia bercerita bahwa selama ini dia sangat aktif sebagai 𝑎𝑓𝑓𝑖𝑙𝑖𝑎𝑡𝑒 Tribelio yang mempromosikan kelas-kelas menulis Indscript Creative. Dia mengaku tak pernah menyangka akan melihat wajahku di rekaman 𝑣𝑖𝑑𝑒𝑜𝑐𝑎𝑙𝑙 grup itu.

“Aku bahkan tidak tahu kalau kamu sekarang seorang penulis,” katanya.

Momen itu benar-benar membahagiakan. Aku merasa seperti dipertemukan kembali oleh takdir, melalui dunia yang sama sekali tidak terduga yakni dunia tulisan. Aku mulai menceritakan perjalananku, bagaimana menulis telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Aku juga ingin menyebarkan semangat menulis kepada lebih banyak orang.

“Kamu harus coba menulis juga,” kataku padanya suatu kali.

“Kamu punya akses dan banyak inspirasi. Siapa tahu, tulisanmu bisa menjadi sesuatu yang besar.”

Dia hanya tertawa dari emoticon yang di sematkan pada chat percakapan, mungkin belum sepenuhnya yakin. Tapi aku tahu, benih semangat menulis itu sudah kutanamkan padanya.

Pertemuan ini membuatku menyadari betapa kuatnya tulisan sebagai media untuk menyatukan orang-orang, bahkan yang sudah lama terpisah. Menulis bukan hanya sebagai alat untuk berkarya, tetapi juga sebagai jembatan untuk menjalin kembali hubungan dan menciptakan cerita baru.

Terima kasih Indscript Creative, aku akhirnya dipertemukan kembali dengan seorang teman lama.

Late post (Bogor, 15 November 2024)

Dipublikasikan : 

https://www.facebook.com/share/p/19TSFGktAN/

Monday, November 18, 2024

Jersy Arisana: Sosok Inspiratif di Industri Digital dan Kreatif

Konten [Tampil]

Dalam era digital yang terus berkembang, nama Jersy Arisana muncul sebagai salah satu sosok anak muda yang memberikan inspirasi. Sebagai Duta Muda Sumatera Utara, Putri Ekowisata  kota Tebingtinggi, Putri Culture Ekowisata Sumatera Utara dan Putri Media Sosial Kreatif Indonesia, Jersy berhasil menggabungkan prestasi, kreativitas, dan semangat dalam membangun generasi muda yang berkarya.

Tak hanya itu, ia juga mendirikan Digital Management, Jas Management. Sebuah jasa manajemen yang membuka peluang bagi anak muda untuk terlibat dalam perubahan positif di era digital saat ini. Nah, di artikel ini akan menceritakan seperti apa sosok Jersy Arisana, bagaimana ia mengembangkan diri dalam kreativitas dan inovasinya hingga pesan positif yang ingin disampaikannya untuk semua kalangan.

 

Sosok Jersy Arisana: Inspirasi dari Sumatera Utara

Jersy Arisana dikenal sebagai gadis muda yang penuh semangat dan memiliki segudang aktivitas. Sebagai duta muda, ia sering terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan potensi Sumatera Utara, mulai dari pariwisata hingga budaya lokal. Gelar Putri Culture Ekowisata Sumatera Utara  yang disandangnya mencerminkan kepedulian Jersy terhadap kelestarian lingkungan, sedangkan perannya sebagai  Putri Media Sosial Kreatif Indonesia menunjukkan kecakapannya memanfaatkan teknologi untuk kemajuan lebih baik. 

Meskipun usianya masih belia, Jersy memiliki visi dan misi yang besar. Mewujudkan generasi muda Indonesia lebih kreatif dan berdaya saing di dunia digital. Ia percaya bahwa dengan keberanian mencoba dan inovasi, pastinya generasi muda dapat berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik.

 

Founder Digital Management: Jas Management

Jersy tidak hanya berprestasi di dunia kompetisi, tetapi juga aktif di dunia profesional. Sebagai pendiri Digital Management; Jas Management,  ia menciptakan platform untuk membantu individu dan bisnis dalam mengelola kehadiran digital mereka. Melalui jasa ini, Jersy Arisana telah memberikan ruang bagi anak muda untuk belajar, berkarya, dan mengembangkan potensi mereka. 

Digital Management tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses pemberdayaan. "Saya ingin anak muda Indonesia berani melangkah dan mencoba hal baru, karena di situlah awal dari perubahan," tutur Jersy dalam sebuah wawancara.

 

Menyebarkan Semangat untuk Generasi Muda

Salah satu hal yang membuat Jersy begitu inspiratif adalah kemampuannya untuk memotivasi generasi muda. Ia aktif berbagi pengalaman dan pengetahuan, baik melalui media sosial maupun kegiatan offline. Jersy Arisana sering mengingatkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk sukses, asalkan mau belajar dan tidak takut gagal. 

Sebagai representasi generasi muda, Jersy menjadi bukti bahwa usia bukanlah penghalang untuk berkarya. Dengan sikap rendah hati dan visi yang kuat, ia mengajak anak muda untuk terus berkontribusi, baik di dunia kreatif, sosial, maupun lingkungan.

 

Pesan Positif untuk Semua Kalangan 

Artikel ini bukan hanya tentang Jersy Arisana, tetapi juga tentang pesan yang ia bawa: “beranilah untuk bermimpi besar, mencoba sesuatu yang baru, dan menjadi bagian dari perubahan positif”. Semangat dan kerja keras Jersy menjadi teladan bagi siapa saja yang ingin sukses di dunia yang serba cepat  saat ini. 

Sebagai putri daerah Sumatera Utara, Jersy Arisana telah membuktikan bahwa mimpi besar dapat diraih dengan usaha yang konsisten. Ia adalah inspirasi bagi generasi muda untuk terus maju dan menjadikan dunia digital sebagai sarana untuk berkarya dan membawa manfaat.

 

Penutup

Kesuksesan tidak ditentukan oleh usia seseorang, tetapi oleh semangat, dedikasi dan keberanian untuk bermimpi yang dicontohkan oleh sosok Jersy Arisana. Sebagai Putri ekowisata kota Tebingtinggi, Putri Culture Ekowisata Sumatera Utara, Duta muda Sumatera Utara, Putri media sosial kreatif Indonesia, dan founder Digital Management, Jas Management ia memberikan inspirasi tak hanya bagi anak muda, tetapi juga bagi semua kalangan yang ingin berkontribusi untuk kebaikan.

Jersy Arisana, seorang generasi muda yang memiliki panutan untuk berani melangkah, mencoba, dan menjadikan karya mereka sebagai bagian dari perubahan positif. Sudah siapkah kamu untuk mengikuti jejak Jersy dan membawa dampak bagi dunia? Mari dimulai dari sekarang! 

 

Biodata 

Nama : Jersy Arisana

Nama panggilan: Jeje

Tempat tanggal lahir: Bekasi, 05 September 2004

Sedang berkuliah di Universitas Negeri Medan Jurusan Pendidikan Akuntansi 

Pengalaman: konten kreator, brand ambassador looke cosmetics, brand ambassador Pigeon Teens, muse dan model

Media sosial Instagram: @arisanajeje 


Dipublikasikan:

https://www.facebook.com/share/p/12AqufAwe4j/

Sunday, November 10, 2024

Seni Merangkai Kata yang Menginspirasi Sebagai Copywriting

Konten [Tampil]

Sejak aku bergabung sebagai 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒𝑟 di platform Sribu.com, aktivitas ini telah memberi warna baru dan berbeda dalam hidupku. Seperti menemukan sebuah wadah untuk berkreativitas dan semangat menulis. 

Layanan jasaku, berfokus pada copywriting untuk media sosial dan penulisan artikel. Setiap orderan yang masuk menjadi kesempatan bagiku untuk berkreasi, memahami kebutuhan klien, dan menyampaikan pesan mereka yang akan disampaikan dengan kata-kata yang menarik.

 

Dalam dunia copywriting, setiap kata memiliki kekuatan. Pastinya, setiap tulisan yang dibuat menjadi sebuah pesan menarik agar dapat sampai ke hati audiensnya. Tugas ini, sangat menantangku dalam memahami tren, memadukan gaya bahasa yang efektif, dan menjaga relevansi konten. Begitu pula dalam penulisan artikel. Setiap proyek menuntut melakukan banyak riset, kesungguhan, dan kejelian menyusun informasi menjadi sesuatu yang bermanfaat dan enak dibaca.

 

Ketika orderan datang, aku akan mulainya dengan melakukan riset seperti apa produk atau brand, termasuk  mengenali dan memahami ownernya. Setelah data-data riset terkumpul, aku memulai menuangkannya dalam bentuk out line dan semuanya akan mulai mengalir menjadi kalimat yang menarik.  


Tugasku akhirnya bisa dituntaskan hingga tahap akhir. Ada perasaan bangga dan lega dalam menyelesaikannya, terutama ketika klien puas dengan hasilnya. Mereka memberikan kepercayaan kepada menjadi bagian dari strategi komunikasi untuk produk atau brand mereka. Semua itu merupakan sebuah kehormatan tersendiri bagiku.

 

Kisahku ini terus berlanjut, dan aku pun tahu bahwa setiap proyek yang kuambil menjadi langkah untuk menuju impian yang lebih besar. Mungkin bagi kebanyakan orang, bahwa ini hanya sekadar tulisan. Namun bagiku, setiap kata adalah kesempatan agar dapat memberi dampak yang bermakna; menginspirasi, menggerakkan, bahkan mengubah cara pandang seseorang terhadap sesuatu.

Wednesday, October 30, 2024

Menulis sebagai Jalan Dakwah

Konten [Tampil]


Fatimah sedang duduk di sudut rumahnya. Di depannya, ada secangkir kopi hangat dan layar laptop yang masih kosong. Sudah sejak lama ia ingin menulis, tapi baru menyadari betapa besarnya potensi menulis untuk membawa kebaikan bagi banyak orang.

Fatimah mengenang masa-masa sulit dalam hidupnya. Dua puluh tujuh tahun lalu, ia didiagnosis dengan tumor otak yang mengubah seluruh hidupnya. Ada rasa takut, kebingungan, dan kepasrahan yang mendominasi hari-harinya. Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang selalu menjadi pegangan bagi Fatimah. Satu keyakinannya adalah kepada Allah dan keinginan untuk dapat berbagi kekuatan kepada siapa pun.

Selama menjalani terapi dan perawatan, Fatimah menemukan ketenangan dan kenyaman melalui aktivitas menulis. Ia menulis untuk mengatasi kesedihan, mencurahkan kegelisahan, dan secara perlahan membantunya menyemangati diri sendiri. Namun, ada satu hal besar yang ia temukan, dimana tulisan-tulisannya dapat membantu membangkitkan semangat orang lain.

Fatimah menerima pesan dari teman-teman yang membaca tulisannya, mengungkapkan betapa mereka terinspirasi oleh keberanian dan ketabahannya meskipun berada di tengah cobaan. Dari sinilah Fatimah baru menyadari, jika menulis bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga sebagai jalan dakwah. Fatimah mulai menulis lebih serius, dengan memilih kisah-kisah tentang perjalanan iman, cinta, dan keteguhan hati agar dapat menjadi cahaya bagi para pembacanya.

Pada suatu hari,  Fatimah menerima pesan dari seorang wanita muda yang mengaku berada dalam kegelapan.

“Saya hampir kehilangan harapan,” tulisnya, “tapi setelah membaca tulisanmu, saya merasa ingin berjuang lagi. Kamu adalah inspirasi saya.”

Fatimah pun menangis, bukan karena kesedihan, tetapi ia baru menyadari betapa kuatnya pengaruh sebuah tulisan sebagai jalan dakwah. Ia bukan hanya berbagi kisah, tetapi juga menyebarkan cahaya kebenaran yang bisa membawa orang lain kembali kepada Allah.

Akhirnya, Fatimah berkomitmen tak akan pernah berhenti menulis. Baginya, setiap kata yang ia tuliskan adalah langkah kecil dalam perjalanan dakwahnya. Ia mungkin tidak berdiri di atas mimbar di hadapan ribuan orang. Namun, melalui tulisannya Fatimah mampu menyentuh hati jauh lebih banyak.

https://www.facebook.com/share/p/19YaGxj2yv/

Saturday, October 19, 2024

Kisah Para Ibu Tangguh dari Bengkel Rumahan

Konten [Tampil]


Lingkungan di sekitar tempatku tinggal dikenal sebagai penghasil sepatu. Hampir di setiap rumah terdapat bengkel kecil yang memproduksi berbagai macam alas kaki. Para ibu rumah tangga di sana, tidak hanya sekadar menjalankan peran domestik, tetapi juga menjadi pilar penting bagi perekonomian keluarga.

Setiap pagi, para ibu memulai hari mereka dengan aktivitas yang produktif. Setelah menyelesaikan urusan rumah tangga, seperti memasak, mencuci, dan merapikan rumah, mereka akan duduk di ruang kerja yang sederhana. Beberapa ibu ada yang membuat pola sepatu, merangkai potongan-potongan kulit dan kain dengan cekatan Tangan mereka yang sudah terbiasa sangat terampil membuat pola, memotong, menjahit, serta merekatkannya dengan lem. Sepatu yang dihasilkan pun tidak kalah dengan buatan pabrik besar.

Bila tiba musimnya, para ibu akan memilih mengerjakan payet untuk rumah produksi baju online. Dengan mata yang teliti dan kesabaran yang luar biasa, mereka merangkai manik-manik kecil satu per satu, menghias gaun atau kebaya. Di balik setiap jahitan payet itu, terselip harapan akan penghasilan tambahan yang bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Selain para ibu, anak-anak perempuan yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi berperan serta dalam produksi ini. Mereka biasanya membantu dalam proses packing sepatu. Setiap kotak sepatu mereka tata rapi dan siap dikirim ke pasar maupun keluar kota.

Di sela-sela kesibukan mereka, selalu ada waktu untuk bercanda dan berbagi cerita dengan tetangga. Meskipun pekerjaan ini berat, kebersamaan membuat semuanya terasa lebih ringan. Ada semangat gotong royong yang tumbuh subur di lingkungan ini. Para ibu tidak hanya bekerja untuk keluarga mereka sendiri, tapi juga saling membantu saat ada yang membutuhkan.

Masya Allah, kisah para ibu rumah tangga di kampungku ini sangat menginspirasi aku. Bagaimana ketangguhan, keuletan, serta kebersamaan para ibu rumah tangga dalam kehidupan ini. Mereka adalah contoh nyata bahwa di balik tugas-tugas rumah tangga yang tak pernah berhenti, ada kekuatan besar yang mampu membangun perekonomian keluarga tanpa harus meninggalkan rumah maupun anak-anak.

https://www.facebook.com/share/p/94GYbDe6UZeHXhid/

https://www.facebook.com/share/p/xn4n3ym8fdiyT8Pg/

Friday, October 18, 2024

Pilihan Terbaik Inayah

Konten [Tampil]


Senin pagi itu, Inayah sedang duduk di beranda rumahnya, sambil menikmati secangkir teh hangat. Udara pagi terasa segar, tetapi ada kegelisahan di hatinya. Di atas meja, tergeletak dua surat keputusan yang akan menentukan masa depannya. Surat pertama yang diperolehnya, merupakan tawaran pekerjaan dari sebuah perusahaan terbesar di kota dengan gaji yang fantastis. Surat kedua adalah undangan yang mengajaknya bergabung dengan sebuah program sosial di desa terpencil.

Kedua pilihan itu adalah impian Inayah, menarik namun dengan arah yang berlawanan.

“Mana yang harus kupilih?” batinnya berulang kali.

Pikiran itu membebaninya sehingga Inayah memutuskan untuk beristirahat sejenak. Dia mengambil mushaf Al-Quran di meja samping tempat tidurnya, sambil membuka acak halaman, lalu memandang ayat yang terbaca. Di sana tertulis, “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 2-3)

Tak terasa, air mata Inayah mengalir pelan. Dia teringat pesan almarhum ayahnya,

“ Jangan takut untuk memilih jalan yang benar, Nak. Allah akan selalu mencukupi hamba-Nya yang berusaha dan bertawakal.”

Hari itu menjadi saat di mana Inayah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Inayah memilih untuk bergabung dengan program sosial di desa terpencil. Keputusan itu memberikan ketenangan bagi hatinya, dia tahu bahwa jalan ini tidaklah mudah.

Hari-hari berlalu, tahun-tahun berganti, dan Inayah merasakan kehidupannya penuh berkah. Meskipun hidup sederhana, ada kebahagiaan yang terpancar dari senyuman anak-anak didiknya ketika mereka belajar menulis dan membaca.  Itu semua adalah hadiah yang tak ternilai bagi Inayah. Tidak disangka-sangka, kesempatan baru datang kepada Inayah. Dia mendapatkan undangan untuk berbicara di forum-forum pendidikan dan menceritakan perjuangannya yang menginspirasi banyak orang.

Inayah tersenyum bahagia, mengenang keberaniannya memilih jalan yang tampak sulit di awal, tetapi ternyata membawanya pada kebahagiaan yang lebih besar dari yang pernah dia bayangkan.

 

https://www.facebook.com/share/p/cVEVroa9EvondHgg/

Wednesday, October 2, 2024

Bangkit dari Titik Nol

Konten [Tampil]


Danu duduk termenung di sudut ruangan kecil rumahnya, sambil menatap langit-langit yang tampak kusam. Di dalam pikirannya berputar berbagai hal, termasuk rencananya untuk bangkit kembali setelah usaha yang dirintisnya selama bertahun-tahun hancur. 

Danu mengenang bahwa ia pernah memiliki rumah lebih besar, mobil, dan sejumlah tabungan. Danu memilih untuk menjual semua yang tersisa demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Istri dan anak-anakku harus tetap makan," kata Danu dalam hati. 

Itulah yang menjadi motivasinya. Bukan tentang dirinya sendiri, tapi bagaimana keluarganya agar tetap berdiri kuat. Meskipun semuanya tampak suram, Danu tetap tidak pernah kehilangan keyakinan. Setiap pagi, setelah menunaikan salat Subuh, Danu berzikir sejenak. Danu memohon kepada Allah agar segala usahanya diridai dan membawa berkah.

“Rizki itu tak selalu datang dari apa yang kita rencanakan,” Danu terkenang akan kata-kata bijak ayahnya dulu. Maka ia pun mulai bekerja serabutan. Terkadang sebagai pengantar barang, tukang ojek, bahkan pekerja bangunan saat ada proyek di kampungnya.

Berkat kegigihannya, lambat laun Danu mulai menemukan peluang. Seseorang menawarinya untuk bergabung dalam bisnis kecil penyediaan kebutuhan pokok di lingkungan sekitar. Meskipun kecil, Danu melihat ini sebagai awal dari sesuatu yang besar.

Setiap hari, Danu bangun lebih awal dan bekerja hingga larut malam demi membangun bisnis kecil tersebut. Setiap tetes keringat yang jatuh adalah bentuk sebuah perjuangan yang ia niatkan sebagai ibadah. Istrinya, Sinta, selalu ada di sisinya. Meskipun keadaan mereka jauh dari mewah, senyuman dan dukungan Sinta membuat Danu merasa seperti memiliki kekayaan terbesar di dunia.

Waktu pun terus berlalu, perlahan tapi pasti, usaha yang dijalankan Danu mulai berkembang. Dari bisnis kecil penyediaan sembako, ia kini berhasil membuka toko kelontong. Meski belum besar, keberkahan yang Danu rasakan jauh lebih dari apa yang pernah ia miliki dulu.

Kini, Danu tidak lagi merasa berada di titik nol. Meskipun perjalanannya masih panjang, ia merasa bahwa setiap langkah yang ditempuh penuh dengan pelajaran dan hikmah.

 

Sunday, September 29, 2024

Mona si Pembawa Sial

Konten [Tampil]


Di sebuah kota kecil, hiduplah bocah cilik bernama Mona. Dia harus menghadapi kerasnya dunia tanpa dukungan kedua orang tuanya.  Kehidupan Mona berubah drastis setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, sementara Mona menjadi satu-satunya korban yang selamat.

Keluarga besar justru mengucilkannya, mereka menganggap Mona sebagai anak pembawa sial. Sebuah cap yang selalu melekat dan menghantui hari-harinya. Akhirnya, Mona dibuang ke sebuah panti asuhan. Di panti asuhan ini, malah menambah penderitaan hidup bagi Mona.

Mona tidak hanya harus berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga melawan kekerasan yang diterimanya dari para pengasuh panti. Setiap hari adalah ujian bagi Mona, baik secara fisik maupun mental. Namun tidak sedikit pun kata menyerah keluar dari mulut mungil Mona. Ia terus berdo’a dan berharap dapat keluar dari gelapnya kehidupan ini.

Hingga pada suatu hari, ketika keluarga Farhan datang ke panti asuhan. Keluarga yang dikenal baik hati, akhirnya mengadopsi Mona. Mereka membawanya keluar dari penderitaan yang seolah tak pernah berakhir.

Dalam asuhan keluarga Farhan, Mona mulai merasakan kembali apa artinya cinta, kasih sayang, serta harapan. Meski luka masa lalunya tak bisa hilang begitu saja, Mona perlahan-lahan menemukan kekuatan dari dalam dirinya.

Dari seorang gadis yang penuh dengan cemoohan. Mona akhirnya tumbuh menjadi sosok yang kuat, penuh tekad, serta berusaha membuktikan bahwa dirinya bukanlah pembawa sial, melainkan pembawa kebaikan.

 

https://www.facebook.com/share/p/JQ9CvoLRyssoPDV9/

#latihan30harimenulis

#nestapaberujungbahagia_day30

#miniproject

Senandung di Akhir Pekan

Konten [Tampil]


Mentari pagi perlahan-lahan menyelinap masuk melalui celah-celah tirai kamar Dina. Terasa seperti ada energi baru menyusup dihatinya, setelah satu minggu begitu padat beraktivitas. Dina menghela napas panjang, meresapi keheningan akhir pekan yang akhirnya tiba. Dengan santai, ia bangkit dari tempat tidur, menyusuri lantai kayu yang dingin dengan langkah tenang. Tak ada rencana besar hari ini, hanya satu hal yang ia inginkan yaitu bersantai.

Secangkir kopi hangat yang masih mengepul di hadapannya, aroma kopi memenuhi ruang kerja kecil di sudut rumah. Dengan membiarkan jendela terbuka sedikit, membuat angin lembut membawa kesejukan dari luar. Tak ada bunyi dering telepon atau pesan yang harus ia balas. Hari ini, adalah waktu untuk dirinya sendiri.

Dina duduk di kursinya yang empuk, sambil mengusap layar laptop yang memantulkan bayangan lembut wajahnya. Jemarinya perlahan menyentuh 𝑡𝑢𝑡𝑠 𝑘𝑒𝑦𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑, tanpa tekanan maupun tenggat waktu.

Hanya satu kalimat pembuka yang terlintas di benaknya, “Aku menulis untuk menikmatinya.”

Kalimat itu terus mengalir, membawa Dina berada ke dalam dunia kecil yang ia ciptakan sendiri.

Di luar rumah, burung-burung berkicau seolah-olah ikut bersorak gembira untuknya. Segala beban pekan lalu, memudar seiring dengan setiap kata yang telah ia ketik. Di halaman kosong laptopnya, kata demi kata tumbuh, seperti benih yang ia tanam tanpa buru-buru, dengan penuh cinta dan harapan.

Jam terus bergerak, tapi Dina tak merasa dikejar waktu. Ia tenggelam dalam setiap kalimat yang membebaskan. Terkadang, ia berhenti sejenak, menyeruput kopinya yang sudah dingin. Namun kehangatannya masih terasa di hati, pikiran yang tadinya penat kini mulai mereda. Setiap huruf menjadi terapi, alur cerita yang tercipta seakan memulihkan semangatnya yang hampir padam.

Saat senja tiba, Dina tersenyum. Tak banyak yang ia tulis hari ini, tapi itu semua bukan masalah. Yang terpenting, ia telah memberikan dirinya waktu untuk bernapas, menulis tanpa beban. Ketika matahari tenggelam di ufuk barat, ia tahu bahwa esok hari, Senin pagi akan disambutnya dengan penuh senyuman, dan hati yang siap menghadapi tantangan baru.


https://www.facebook.com/share/p/aTWogGvyq9YYCd1P/

Friday, September 27, 2024

Akhir Sebuah Badai

Konten [Tampil]


Rina menatap kosong ke luar jendela, memandangi hujan yang tak kunjung reda. Sudah hampir dua tahun, hidupnya berubah secara drastis. Semuanya bermula ketika suaminya Bimo, kehilangan pekerjaan. Kehidupan yang dulunya stabil, kini seakan-akan runtuh.

Dalam keterpurukan, Rina mencoba berbagai cara untuk membantu perekonomian keluarganya. Ia bekerja serabutan, mulai dari menjahit, menjual kue, hingga menjadi asisten rumah tangga. Meskipun ia telah berusaha sekuat tenaga, tetapi utang semakin bertambah.

"Mengapa hidup kita begini, Mas? Apa kita pernah berbuat salah?" ucap Rina lirih pada suatu malam.

Bimo yang duduk di sampingnya hanya bisa menggenggam tangan Rina. Ia mencoba menenangkan Rina, meski di dalam hatinya ia merasa bersalah karena tak mampu memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

Namun, takdir Allah berkata lain. Suatu hari, Bimo mendapatkan telepon dari seorang mantan rekan kerjanya. Kini beliau telah mendirikan perusahaan baru. Bimo ditawari pekerjaan dengan posisi yang lebih baik. Bimo menerima tawaran tersebut dengan penuh syukur.

Kehidupan mereka perlahan berubah. Bimo berhasil melunasi sebagian besar utang mereka. Rina juga terus berusaha, memanfaatkan keterampilan menjahitnya, serta menjual hasil jahitannya secara online.

Hari demi hari berlalu, kesulitan itu perlahan-lahan berganti dengan kebahagiaan. Jalan yang mereka lalui begitu terjal, Rina dan Bimo sadar bahwa semua itu adalah bagian dari proses kehidupan. Kini, mereka lebih kuat, dan banyak bersyukur atas setiap nikmat yang diperoleh. 

Di bawah langit senja, Rina berdiri di halaman rumahnya. Melihat anak-anaknya bermain dengan senyuman bahagia terpancar dari wajah mereka.

 

https://www.facebook.com/share/p/sKmwnnMtZMEJSjyd/?mibextid=qi2Omg

#latihan30harimenulis

#nestapaberujungbahagia_day_26

#miniproject

Wednesday, September 25, 2024

Buah Manis Pengorbanan Amira

Konten [Tampil]


Ada seorang gadis muda bernama Amira, tinggal di sebuah desa kecil pinggiran Sumatera. Sejak kedua orang tuanya berpisah, Amira harus mengambil alih tanggung jawab bagi keluarga.

Amira bermimpi untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Namun, impian itu harus ia kubur dalam-dalam. Setelah lulus SMA, setiap hari Amira menjajakan kue buatannya ke pasar. Hasil dari berjualan itu, digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya sekolah ketiga orang adiknya.

Banyak orang yang menyarankan agar Amira tetap melanjutkan sekolah. Namun, Amira telah bertekad bulat, ia ingin ketiga adiknya tetap sekolah agar memiliki masa depan yang lebih cerah. Setiap kali melihat senyuman adik-adiknya saat berangkat ke sekolah, Amira merasa pengorbanannya tidak sia-sia.

Kadangkala, Amira merasa lelah, tetapi ia selalu mengingat satu hal, yaitu kebahagiaan adik-adiknya. Mereka berhak merasakan dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Ia harus mengorbankan mimpinya demi mereka.

Suatu hari, ketika sang adik dinyatakan lulus dengan nilai terbaik dan mendapat beasiswa kuliah, air mata Amira tak terbendung. Ia tersenyum bahagia, hatinya merasakan kebanggaan. Bagi Amira, keberhasilan sang adik adalah pencapaian terbesar dalam hidupnya.

Pengorbanan Amira sangat menginspirasi banyak orang. Hingga akhirnya, seorang guru di sebuah sekolah memberikan tawaran beasiswa untuk Amira melanjutkan kuliah sambil bekerja paruh waktu. Dengan doa dan dukungan adik-adiknya, Amira akhirnya dapat melangkah menuju gerbang universitas. Bagi Amira, semua pengorbanan yang ia lakukan adalah rasa cinta kepada adik-adiknya.

 

https://www.facebook.com/share/p/jExBMroNinJniBFp/

#latihan30harimenulis

#nestapaberujungbahagia_day_24

#miniproject

 

Monday, September 23, 2024

Teman Setiaku

Konten [Tampil]


Ada lelah yang tak terucap, menyelinap di sela-sela kesibukan hari. Kala mimpiku hancur berkeping-keping, rasanya seolah dunia ikut runtuh bersamanya.
Namun, pagi selalu datang dengan kesetiaannya. Ia hadir membawa kehangatan baru, membalut luka dan mengusir lelah yang menggerogoti hati.

Setiap kali mentari terbit, seakan ia berbisik, "Masih ada waktu untuk bangkit."

Itulah yang selalu kulakukan. Dengan hati yang remuk, kutata kembali serpihan-serpihan mimpi yang terserak. Aku sadar, jalanku tak selalu lurus, mungkin adakala langkahku terseok, tapi aku tak akan berhenti.

Ada hari-hari di mana fokusku mengabur, saat rencana yang kubuat tak berjalan mulus. Namun, hati yang lelah pun butuh jeda. Aku izinkan diri ini untuk berhenti sejenak. Bukan untuk menyerah, melainkan menyusun rencana dan strategi baru. Aku pun tahu, dalam setiap kejatuhan ada pelajaran, dan di balik setiap kegagalan ada pintu baru yang menunggu untuk dibuka.

Pagi hari akan selalu menjadi teman setiaku, menguatkan, membangkitkan semangat, agar aku tetap melangkah, meski lelah mengiringinya. Aku percaya, selama Allah meridhai langkahku. Harapan itu selalu ada, dan mimpiku masih bisa diperjuangkan.

Semangat menulis 😍😍😍