Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Saturday, October 11, 2025

Gerakan Literasi Islami: Dakwah Lewat Tulisan Penuh Pahala

Konten [Tampil]

Dok: Indscript Creative

Di tengah derasnya arus informasi dan hiburan digital, kebutuhan akan bacaan bermakna semakin mendesak. Oleh karena itu, Gerakan Literasi Islami hadir sebagai upaya nyata untuk menyalakan kembali semangat membaca, menulis, dan berdakwah di kalangan generasi muda Muslim Indonesia. Melalui gerakan ini, setiap huruf yang dibaca dan ditulis tak sekadar menjadi pengetahuan, tapi juga bisa menjadi pahala yang mengalir tanpa henti.

Apa Itu Gerakan Literasi Islami?

Gerakan Literasi Islami merupakan inisiatif yang digagas oleh Teh Indari Mastuti bersama  Joeragan Artike. Gerakan ini berfokus pada penyebaran literasi bernuansa Islami di sekolah-sekolah, pesantren, dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia. Tujuannya sederhana namun bermakna besar—membangun karakter generasi penerus melalui kekuatan ilmu dan nilai-nilai Islam.

Dok: Indscript Creative

Melalui donasi 1000 rupiah per buku dan kolaborasi berbagai pihak, gerakan ini akan menyalurkan buku-buku Islami ke sekolah dan pesantren, menyelenggarakan workshop literasi Islami bagi siswa dan guru, serta membantu mereka membukukan karya terbaiknya. Tidak hanya itu, setiap donatur juga mendapat apresiasi dalam bentuk penyebutan nama di video kegiatan, logo perusahaan di buku, hingga tercantum di backdrop dan flyer acara.

Dakwah Lewat Tulisan: Amal Jariyah yang Tak Pernah Putus

Menulis adalah salah satu bentuk dakwah yang memiliki kekuatan besar. Sebuah tulisan yang baik dapat menginspirasi pembacanya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik, mendekatkan diri kepada Allah, dan menebar kebaikan di sekitarnya.

Inilah semangat utama dari misi literasi Islami: menjadikan literasi sebagai jalan dakwah. Ketika seorang siswa membaca buku Islami yang disumbangkan, atau guru menulis cerita inspiratif tentang keimanan, maka pahala juga mengalir kepada setiap pihak yang berkontribusi di dalamnya.

Seperti sabda Rasulullah SAW:

“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Setiap buku yang dibaca, setiap ilmu yang dibagikan, dan setiap ide yang ditulis akan menjadi amal jariyah yang terus hidup meski penulisnya telah tiada.

Peran Indscript dalam Menggerakkan Literasi Islami

Sebagai wadah perempuan penulis, Indscript terus berkomitmen menjadi bagian dari gerakan yang membawa manfaat bagi umat. Melalui inisiatif literasi bernuansa Islami, Indscript tidak hanya mendorong para penulis untuk produktif menulis, tetapi juga menanamkan nilai bahwa tulisan bisa menjadi ladang pahala.

Para penulis yang tergabung di Indscript diajak untuk ikut menyumbangkan karya terbaiknya—baik dalam bentuk artikel, buku, maupun konten dakwah yang menginspirasi. Dengan cara ini, penulis tidak sekadar berkarya untuk dikenal, tetapi juga untuk memberi nilai bagi kehidupan dan akhirat.

Mari Jadi Bagian dari Perubahan

Dok: Indscript Creative

Gerakan Literasi Islami mengundang siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap masa depan generasi Muslim untuk ikut terlibat. Setiap donasi yang diberikan akan membantu membuka akses ilmu, menghidupkan semangat menulis, dan menyalakan cahaya dakwah di sekolah-sekolah Indonesia.

Dengan bergabung, Anda tidak hanya menyumbang buku atau dana—Anda sedang menanam kebaikan yang akan terus tumbuh. Karena dalam setiap huruf yang dibaca, tersimpan pahala yang tak akan pernah putus.

📩 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Ibu Atie di +62 878-2466-5032 atau kunjungi akun resmi @jasanulisbuku di Instagram.
Mari bersama menjadikan literasi sebagai jalan dakwah, dan tulisan sebagai warisan kebaikan bagi generasi penerus.

 

Friday, September 26, 2025

Cemburu Istri Dalam Pandangan Islam: Fitrah yang Perlu Dijaga

Konten [Tampil]
Pasangan suami istri. Photo by Ahmed on Unsplash

Cemburu adalah emosi yang hampir setiap orang pernah merasakannya, terlebih dalam hubungan pernikahan. Dalam Islam, secara bahasa rasa
cemburu ini dikenal dengan istilah ghirah. Bagi seorang istri, ghirah kepada suami merupakan sesuatu yang wajar dan bahkan dianggap sebagai fitrah yang telah Allah tanamkan di dalam hati perempuan. Namun, seperti emosi lainnya, cemburu pun perlu diarahkan agar menjadi energi kebaikan, bukan sebaliknya.


𝘊𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘐𝘵𝘶 𝘍𝘪𝘵𝘳𝘢𝘩

Rasulullah ﷺ sendiri memahami bahwa seorang wanita memiliki sifat pencemburu. Diriwayatkan bahwa Ummul Mukminin Aisyah r.a. pernah merasa cemburu, dan Rasulullah tidak menyalahkan beliau. Beliau memaklumi bahwa cemburu adalah bagian dari fitrah perempuan.

Dalam rumah tangga, ghirah seorang istri adalah tanda cinta. Ia muncul karena adanya rasa ingin menjaga dan melindungi hubungan suci dengan suaminya. Cemburu bisa menjadi pengikat emosional yang mempererat ikatan kasih sayang, selama masih berada dalam kadar yang sehat.

𝘈𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘊𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘦𝘳𝘱𝘶𝘫𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘛𝘦𝘳𝘤𝘦𝘭𝘢

Islam memandang bahwa ghirah ada dua bentuk:

1. Cemburu yang dicintai Allah

Yaitu cemburu yang timbul karena alasan syar’i. Misalnya, seorang istri merasa tidak nyaman bila suaminya terlalu dekat dengan hal-hal yang bisa menjerumuskannya pada dosa. Cemburu seperti ini adalah bentuk penjagaan, sekaligus ikhtiar menjaga kehormatan rumah tangga.


2. Cemburu yang dibenci Allah

Yaitu cemburu yang berlebihan, sampai menimbulkan tuduhan tanpa bukti, prasangka buruk, atau pertengkaran yang tidak berdasar. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya di antara ghirah ada yang dicintai Allah dan ada yang dibenci Allah…”

(HR. Ahmad, Abu Dawud).

Artinya, tidak semua cemburu terpuji. Jika cemburu berubah menjadi kontrol yang menyesakkan atau menumbuhkan rasa tidak percaya, maka justru bisa merusak keharmonisan rumah tangga.

𝘔𝘦𝘯𝘺𝘦𝘪𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘊𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘏𝘶𝘴𝘯𝘶𝘻𝘢𝘯

Dalam Islam, suami istri diajarkan untuk saling berbaik sangka (husnuzan). Ketika cemburu muncul, seorang istri bisa menyeimbangkannya dengan komunikasi yang baik dan doa agar hatinya tetap tenang. Menyampaikan rasa cemburu dengan cara lembut, bukan dengan marah-marah atau tuduhan, akan lebih mudah diterima oleh pasangan.

Rasa cemburu juga bisa diarahkan menjadi doa dan introspeksi diri. Alih-alih menumbuhkan rasa curiga yang berlebihan, cemburu bisa menjadi pengingat untuk memperbaiki hubungan, meningkatkan kualitas diri, dan memperkuat ikatan hati dengan pasangan.

𝘗𝘦𝘯𝘶𝘵𝘶𝘱

Cemburu istri kepada suaminya adalah hal yang wajar, bahkan bisa menjadi tanda cinta dan penjagaan. Islam tidak melarang sifat ini, selama tetap dalam batas yang sehat. Kuncinya ada pada keseimbangan: menjaga ghirah agar tetap terpuji, menjauhkan diri dari prasangka buruk, dan menguatkannya dengan komunikasi penuh kasih.

Karena pada akhirnya, rumah tangga yang sakinah bukanlah rumah yang bebas dari rasa cemburu, tetapi rumah yang mampu menjadikan cemburu sebagai energi untuk saling menjaga, saling memahami, dan saling menguatkan dalam ketaatan kepada Allah.