Showing posts with label goresan pena. Show all posts
Showing posts with label goresan pena. Show all posts

Tuesday, May 13, 2025

Dua Tahun Bersama: Refleksi dari Hati

Konten [Tampil]



Dua tahun bukan waktu yang panjang, tetapi cukup untuk mengajarkan kami makna keteguhan. Baik dalam suka maupun duka, kami belajar bahwa pernikahan bukan tentang siapa yang paling kuat, tetapi tentang bagaimana kami saling menguatkan. 


Aku semakin percaya, bahwa ketika dua hati saling bersandar dalam keimanan kepada Allah, segala badai bisa dilalui. Kami bukan pasangan sempurna, tetapi kami berusaha untuk saling menerima, saling memahami, dan saling memperbaiki. 


Setiap tawa dan air mata menjadi bukti perjalanan ini merupakan anugerah dari Allah. Dan di balik setiap tantangan, ada tangan Allah yang selalu menggenggam, menuntun kami untuk tetap bersama dalam kebaikan. 


Anniversary ini bukan hanya selebrasi, tapi pengingat bahwa cinta kami terus bertumbuh—bukan karena kami hebat, tetapi karena kami mau terus belajar mencintai dalam ridha-Nya. 


Semoga Allah senantiasa menjaga hati kami, menyatukan langkah kami, dan menjadikan rumah tangga ini bagian dari jalan menuju surga-Nya. Aamiin Ya Rabbal'alamiin ๐Ÿ‘


Selamat milad cinta, kita.

๐Ÿ’—๐Ÿ’–

Bogor, 13 Mei 2025

Tuesday, April 8, 2025

Dear Allah

Konten [Tampil]


Dear Allah, 

Sampaikan do'a panjangku ini kepada suamiku

Aku memang belum bisa menjadi istri yang sholihah baginya. 

Aku memang belum menjadi istri yang terbaik baginya.

Sampai detik ini, aku terus berusaha untuk memperbaiki diri ini 


Ya Allah, Yang Maha Membolak-balikkan hati,

Engkau yang telah menakdirkan kami bersatu dalam pernikahan ini.
Aku yakin, bukan tanpa maksud Engkau mempertemukan kami—dua hati, dua masa lalu, dua cara mencintai yang berbeda.
Ya Allah, aku bersyukur atas suamiku, atas kehadirannya yang Engkau utus dalam hidupku.
Meski jalan kami tidak selalu mudah, aku yakin Engkau tidak pernah salah memberi takdir.

Ya Allah, lembutkan hati suamiku,
Lunakkanlah segala beban yang mungkin tersembunyi dalam diamnya,
Jernihkanlah pikirannya saat marah,
Berikan padanya rasa tenang dan kasih sayang yang lapang terhadap istrinya.
Ajarkan ia untuk memaafkan, seperti Engkau selalu memaafkan hamba-hamba-Mu yang berdosa.

Ya Allah, kuatkan hatiku sebagai istri,
Berikan aku kesabaran dalam menghadapi luka yang tak terlihat,
Berikan aku kekuatan untuk tidak membalas dingin dengan dingin,
Tapi untuk terus menjadi pelita, meski kadang rasanya cahaya ini hampir padam.

Ya Allah, perbaiki kami, bimbing kami,
Satukan hati kami dalam cinta yang Kau ridhoi,
Jadikan rumah tangga ini jalan ibadah menuju surga-Mu,
Bukan hanya dalam bahagia, tapi juga dalam sabar dan perjuangan.

Ya Allah, jangan biarkan kami saling menjauh karena luka dan diam.
Jika ada keras dalam dirinya, ajarkan aku cara melembutkannya.
Jika ada keras dalam diriku, ajarkan aku cara meredakannya.
Karena aku ingin mencintainya bukan hanya di dunia, tapi juga sampai jannah-Mu.

Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.


Bogor, 08 April 2025

Friday, October 11, 2024

Akhir Dilemaku

Konten [Tampil]


Aisyah memandangi laptopnya yang terbuka di atas meja. Jari-jarinya, seakan-akan menggantung di atas keyboard, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar. Di sudut lain ruangan, ponselnya bergetar lembut, mengingatkan bahwa proyek video yang dia edit di CapCut belum selesai. Di satu sisi, menulis adalah panggilan jiwanya, impiannya yang telah lama tertanam menjadi seorang penulis. Namun di sisi lain, CapCut adalah ruang kreativitas barunya, tempat dia mengekspresikan ide-ide visual yang segar dan modern.

"Apa yang harus aku kerjakan dulu?" Aisyah bertanya dalam hati. Tenggat waktu untuk naskah artikel dari penerbit semakin dekat, sementara video CapCut yang tengah viral bisa menjadi peluang besar bagi akun kreatornya untuk berkembang pesat.

Dia menatap jam dinding. Waktu terasa bergerak terlalu cepat, seolah tak memberinya cukup kesempatan untuk menyelesaikan semuanya. Sudah beberapa hari ini, Aisyah merasa terjebak di antara dunia kata-kata dan dunia visual. Dia suka menulis, tetapi editing video juga memberikan kebahagiaan tersendiri. Rasanya seperti berjalan di atas tali yang sangat tipis. Ketika salah satu langkahnya terlalu miring dapat mengakibatkan dia bisa jatuh ke satu sisi dan meninggalkan sisi lainnya.

Pagi itu, Aisyah memutuskan untuk menyelesaikan artikel yang menunggunya. Namun, tak lama setelah mulai menulis, pikirannya mengembara. Suara-suara kecil di dalam benaknya mulai menyusup, 

“Bagaimana dengan CapCut? Video kamu bisa jadi tren jika kamu mengerjakannya sekarang.” 

Dia merasa terpanggil oleh peluang untuk menciptakan konten yang viral, sesuatu yang bisa menghibur dan dilihat oleh banyak orang dengan cepat. Namun, hatinya masih tertarik pada naskah yang setengah jadi di depannya.

Waktu terus berjalan dan pikiran Aisyah terus bertarung. Dia mencoba menulis, tetapi bayangan proyek video terus menghantui. Setiap kalimat yang Aisyah ketik terasa berat, tidak mengalir seperti biasa. Dia mencintai dunia tulisan, tetapi mengedit video memberinya rasa pencapaian kepuasan yang berbeda.

“Kenapa harus memilih? Kenapa tidak bisa keduanya?” gumamnya, perasaan frustrasi mulai muncul. 

Aisyah tahu, jika dia terus memaksakan semuanya dalam satu waktu, justru yang akan terjadi adalah kelelahan. Seringkali, ketika dia terlalu memikirkan CapCut, tulisan-tulisannya menjadi datar. Di sisi lain, ketika dia fokus menulis, video-videonya kehilangan kesempatan untuk mencapai tugas-tugas pertumbuhan level creatornya.

Pada sore hari, Aisyah memutuskan untuk mengambil istirahat sejenak. Dia sedang duduk di balkon rumah, memandangi langit yang perlahan berubah warna. Pikiran-pikirannya perlahan mereda, memberikan ruang untuk refleksi. Dalam ketenangan sore itu, Aisyah menyadari sesuatu. 

"Aku harus memilih antara menulis atau menjadi creator, " gumamnya, suara hatinya kembali bertanya, Apa tujuan utamanya sejak awal?". Aisyah pun akhirnya, merenungi perjalanan di dalam dunia penulisan selama ini. 

Dia mulai berpikir, "Solusinya aku memilih menulis sebagai tujuan utama dan masih banyak lagi perjuangan yang harus aku persiapkan untuk ke depan. Biarlah, creator CapCut bukan prioritas utamaku." 

Malam itu, dengan pikiran yang lebih tenang, Aisyah mengambil selembar kertas. Dia mulai membuat perencanaan. Aisyah akan membagi waktunya secara bergantian, setiap pagi hari akan dia gunakan untuk menulis, akhir pekan dan di sela waktu senggangnya akan digunakan untuk membuat template video CapCut. Dengan langkah ini, dia tidak mengalami dilema yang selalu menghantuinya.

Dia tahu, ke depannya nanti tantangannya dalam dunia kepenulisan pasti semakin berat. Namun, dengan rencana yang lebih jelas, Aisyah merasa siap untuk terus bertahan memperjuangkan impiannya. Kini, Aisyah melanjutkan perjalanan untuk mewujudkan impian lamanya agar semakin tumbuh dan berkembang di dunia yang dicintai.

https://www.facebook.com/share/p/HoSjFWbaeJKNG2VS/

Saturday, October 5, 2024

Mimpiku Bukan Ilusi

Konten [Tampil]



#GHS_TEMA_HARIAN

#BUKAN_ILUSI

Saat ini langit berwarna kelabu
Hatiku tak pernah membeku
Meski kenyataan pahit berseru
Mimpiku bukanlah ilusi yang semu

Harapan terkubur di lubuk hati ini
Namun semangat tak pernah mati
Meski badai datang silih berganti
Langkah ini terus kuarungi

Bukan sekadar fatamorgana
Cita-cita terukir nyata di dada
Tak goyah meski dunia berkata nista
Karena mimpi ini, tak hanya ada di angan saja

Biarlah waktu yang akan membuktikan
Bahwa perjuangan ini bukan hanya angan
Setiap detik dan pengorbanan
Menjadi saksi bahwa ini adalah nyata

~Melia~
Bogor, 02 Oktober 2024

Sunday, July 21, 2024

Kekuatan Cinta

Konten [Tampil]

Terinspirasi dari sebuah film pendek pada media sosial yang menceritakan kisah seorang wanita tua, yang sangat begitu dalam mencintai suaminya.

Pada film tersebut, Nampak seorang wanita tua yang sedang duduk di kursi panjang pada sebuah ruang tunggu stasiun kereta api. Setiap tahun, tepat pada hari Valentine dengan berdandan cantik beliau pergi ke stasiun kereta api menunggu kepulangan sang suami tercinta. Hal ini, sesuai janji sang suami pada pertemuan terakhir mereka.
Kepergian sang suami ke medan perang, tidak membuat hati wanita tua itu tergoyahkan untuk senantiasa menanti kepulangannya. Walaupun ada telah datangnya sebuah surat yang mengatakan terbakarnya pesawat yang tumpangi prajurit perang termasuk sang suami. Wanita itu masih berharap menunggu kepulangan suaminya, karena belum tampak jasad sang suami dihadapannya.
Puluhan tahun lamanya, hal ini dilakukan oleh wanita tua itu. Begitu sabar menanti kedatangan sang suami. Hingga pada suatu waktu, kisah wanita tua ini dipublikasikan oleh sebuah media televisi dan mendapatkan titik jelas informasi dimana jasad sang suami.
Akhirnya, Wanita tua itu mendapatkan kunjungan kehormatan dari perwakilan kesatuan prajurit perang, mereka menyampaikan berita beserta barang-barang pribadi milik sang suami.

"Nanti suami ibu, akan datang menemuimu," begitu ujar seorang perwakilan kesatuan prajurit perang.
Masya Allah, pertemuan yang telah lama dinantikan oleh wanita tua itu akhirnya terwujud. Dengan menggunakan pakaian berwarna merah dan berdandan cantik seperti biasanya, wanita tua itu pergi ke stasiun kereta api tersebut. Disana telah hadirnya jasad sang suami di dalam peti dengan sebuah acara penghormatan terakhir sebagai prajurit perang.
Aku begitu terinspirasi, akan ketabahan dan kekuatan hati wanita tua itu, dalam menjaga kehormatan dan rasa cintanya kepada sang suami. Dahulu, jarak dan waktu tidak menjadi penghalang bagi orang-orang saling menjaga kesetiaan dan kehormatan cintanya. Apalagi saat itu, mereka hanya dapat terhubung melalui surat yang membutuhkan waktu sangat lama untuk mendapatkannya.
Dibandingkan dengan masa sekarang, banyak sekali polemik yang terjadi antara pasangan suami istri. Pastinya, setiap pasangan suami istri memiliki permasalahan dalam biduk rumah tangga mereka, bukan kekuatan cinta saja menjadi perekatnya hubungan ini.
Sebuah komunikasi dua arah sebagai hal penting sebagai penghubung utama antara pasangan suami istri, agar terciptanya keharmonisan dalam rumah tangga. Perlu sedikitnya menurunkan ego, dalam menjaga hubungan baik dengan pasangan pada saat mengalami perbedaan pandangan.
Sebagiamana indahnya, Allah mengatur hubungan suami istri di dalam sebuah pernikahan yang berlandaskan keimanan. Kekuatan cinta yang berlandaskan keimanan kepada Allah, SWT sebagai sandaran terkuat sebuah rumah tangga.
Ini hanya sebuah sudut pandang aku sebagai seorang manusia yang tidak luput dari khilaf dan kesalahan. Semoga Allah selalu menguatkan selalu tali ikatan pernikahan dalam perlindungan dan ridha-Nya Allah, SWT bagi kami dan siapapun yang membaca tulisan ini, Aamiin Ya Rabbal’alamiin๐Ÿ‘
Wallahu'alam,

Saturday, July 20, 2024

Potongan Hati

Konten [Tampil]


Hampa: Hatiku terasa hampa bagaikan lahan kosong tanpa penghuni

Kelam: Jalan yang kulalui begitu kelam legam tanpa ujung

Bisu: Orang-orang sekelilingku membisu tanpa sepatah kata

Beku: Hatiku membeku tanpa tahu kapan mencair

Salju: Badai salju itu kembali hadir menerpa kehidupanku

Gelisah: Hati gelisah semakin melanda relung terdalam

Rindu: Aku rindu ya Rabb, rindu pada cinta dan kasih sayang-Mu

Kesal: Telah lama kesal melanda, begitu membuncah rindu mengadu kepada-Mu

Lelah: Aku lelah ya Rabb, begitu jauh hamba meninggalkan-Mu


Bogor, 21 Juli 2024


Monday, June 17, 2024

Aku Merindu

Konten [Tampil]


Malam ini terasa begitu sunyi

Kutatap bintang di langit yang tinggi

Ada namamu terukir di hati ini

Menar-nari hadir di dalam mimpi


Aku begitu merindu

Senyum, canda serta tawa ceriamu

Setiap detik terasa begitu hampa

Tanpa hadirmu di sini, cinta ini terasa sepi


Dari kejauhan kau meniti waktu

Diantara jarak dan ruang membisu

Namun cinta ini tetap utuh

Tak lekang oleh waktu


Aku begitu merindu dengan segala rasa rindu

Hadirmu yang menghapus pilu

Setiap pesan yang kau titipkan

Membuat hati semakin kuat menantimu


Dalam do'a panjang, kutitipkan namamu

Memohon kepada Allah agar kita segera bersama

Aku menahan dengan merindu

setia menanti kedatanganmu pulang


Bogor, 17 Juni 2024


Sunday, June 9, 2024

Sebuah Impian

Konten [Tampil]

 


Di kamar sunyi dan temaram, ku mulai menggerakkan pena

Menulis, mengukir kata dan melukis sebuah mimpi

Tinta yang ditorehkan penaku menjadi saksi bisu

Sebuah mimpi-mimpi yang akan terus bersemi

 

Layar putih laptopku, bagaikan lautan luas

Penaku berlayar, mencari pantai untuk disinggahi

Setiap kata yang ditulis adalah Langkah-langkahku

Menuju dunia yang dinantikan

 

Impianku sebagai penulis,

Bukan hanya sekadar mengisi halaman kosong,

Tapi memberi suara bagi yang membisu

Menjadi warna pada hidup yang penuh kelabu dan membeku

 

Aku ingin cerita-cerita yang telah terlukis indah

Menjadi pelita dalam kegelapan

Membawa harapan dan penuh inspirasi

Bagi jiwa-jiwa yang mencari makna hidup

 

Suatu hari nanti,

Ketika buku yang kutulis terbuka lagi

Kisahku akan hidup kembali

Dalam hati pembaca yang telah menanti


Bogor, 1 Juni 2024

edisi GHS

Saturday, June 1, 2024

Ketulusan Hati

Konten [Tampil]


Di sudut hati terdalam

Tersimpan sebuah rindu 

bagi seorang mahluk unik karya Sang Maha Pencipta 

Teguh pendirian tanpa ungkap sebuah rasa


Ku jaga doa pada setiap sujud panjang

Agar salju selalu menyelimut hatinya

Sekali saja rasa itu diungkap

Yang begitu kudamba dalam diam


Khilaf kata tak pernah diakui

Membuat dada terasa sesak menahan lara

Berharap sepatah kata maaf terucap

Sebagai penawar luka yang tertoreh di hati


Beribu-ribu kalimat bijak tersampaikan

Penuh akan sebuah pengharapan

Namun semua bagai angin lalu 

Membisu tanpa kehangatan


Hati ini tetap setia 

Menemani langkah dalam suka maupun duka

Cinta sejati tak hanya kata

Namun ketulusan hati tak berputus asa


Teruntuk pemilik hati

Oleh: Melia

Bogor, 01 Juni 2024



Monday, May 13, 2024

Teruntuk Suami Terkasih

Konten [Tampil]

Setiap hari bersamamu adalah petualangan yang tak pernah kusangka sebelumnya. Dari saat pertama kita bertemu, aku tahu bahwa kamu adalah yang satu untukku. Kamu adalah sumber kebahagiaan dan kekuatanku, dan aku bersyukur setiap hari karena memilikimu di sampingku. 

Dalam setiap senyummu, aku melihat kebaikan dan cinta yang tulus. Dalam setiap pelukanmu, aku merasa aman dan dicintai. Kamu adalah pendamping setia dalam setiap langkah hidupku, memberiku dukungan tanpa syarat dan cinta yang tak tergantikan. 

Ketika aku melihat ke belakang, aku tersenyum karena ingat betapa beruntungnya aku memiliki seseorang sepertimu di sampingku. Dan ketika aku melihat ke depan, aku merasa optimis dan penuh harapan, karena aku tahu bahwa kita akan menghadapi segala tantangan bersama-sama, dengan cinta yang tak pernah pudar. 

Aku berjanji untuk selalu berada di sampingmu, dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit, dalam keberhasilan dan kegagalan. Aku berjanji untuk mendukung, menghormati, dan mencintaimu dengan sepenuh hati, selamanya. 

Terima kasih telah menjadi suami yang luar biasa, teman terbaik, dan pasangan hidup yang sempurna bagiku. Aku mencintaimu lebih dari kata-kata yang bisa diungkapkan. 

Dengan cinta yang abadi,

istrimu ..

365 Hari Berarti Bagiku

Konten [Tampil]

Ketika memulai menorehkan tulisan ini, setiap untaian kata-kata menjadi sebuah kisah berisikan lembaran kenangan indah yang telah aku lewati bersama suamiku. Setiap hari selalu ada kisah yang telah mengisi lembaran hari-hari kita. Aku merasa sangat bersyukur kepada Allah yang telah menghadirkanmu dalam ikatan pernikahan ini. 

Walaupun banyak sekali perbedaan sudut pandang dan persepsi yang mengisi hari-hari kita, semua hal itu menjadi semakin kokohnya ikatan cinta ini. Semakin hari semakin memahami dan mengenal satu sama lainnya diantara kita berdua. Satu hari selalu menjadi momen penting bagiku, selalu ada cerita berbeda yang menghiasinya menjadi kenangan penting dalam biduk rumah tangga kita.

Kadang ada rasa kesal dan kecewa atas ekspektasi diri ini terhadapmu, mungkin juga sebaliknya dengan suamiku. Kita berdua bukanlah orang pertama yang mengisi dalam relung hati masing-masing,  tapi aku merasa selalu spesial ada di hatinya dan suamiku juga merupakan orang spesial yang ada di dalam hati ini. Kita berdua juga adalah manusia biasa yang tidak sempurna, sehingga berusaha saling menyempurnakan satu sama lainnya.

Terima kasih suamiku, telah bersabar dengan kekanak-kanakan, manja, dan rewelku selama 365 hari yang telah kita lalui bersama. Semoga Allah selalu curahkan Rahman dan Rahim-Nya diantara kita berdua, sehingga semakin mengkokohkan ikatan kasih sayang ini.

Sejak pertama kali kita bertemu, aku tahu bahwa kamu adalah belahan jiwaku, partner sejati, dan sahabat terbaikku. Namamu bukan hanya sekedar kata, tetapi adalah representasi dari cinta, dukungan, dan kebahagiaan yang kamu bawa dalam hidupku setiap hari.

Setiap momen yang kita lewati bersama adalah petualangan yang tak terlupakan. Dari senyummu yang hangat hingga cara perlakuanmu begitu memberikan kenyaman, kamu telah menjadi tempatku pulang, berlindung, dan merasa dicintai.

Suamiku .. kamu adalah sumber kekuatan dan inspirasiku. Denganmu, aku merasa mampu menghadapi segala rintangan dan meraih impian-impian kita bersama. Aku berterima kasih atas setiap upaya, perhatian, dan pengorbanan yang kamu berikan untukku.

Meskipun perjalanan hidup yang kita jalani penuh badai dan rintangan, namun bersamamu, aku merasa yakin bahwa kita dapat mengatasi segala tantangan secara bersama-sama. Aku bersyukur setiap hari atas kesempatan untuk berbagi hidup ini denganmu, dan aku berjanji untuk selalu berada di sampingmu, mendukung, dan mencintaimu dengan sepenuh hatiku.

Melalui untaian do'a panjang ini, selalu kupinta kepada Allah, SWT untuk ikatan mitsaqan gholizhan ini:

ุฑَุจَّู†َุงٓ ุงٰุชِู†َุง ู…ِู†ْ ู„َّุฏُู†ْูƒَ ุฑَุญْู…َุฉً ูˆَّู‡َูŠِّุฆْ ู„َู†َุง ู…ِู†ْ ุงَู…ْุฑِู†َุง ุฑَุดَุฏًุง

Robbanaa aatinaa milladunka rohmatan wahayyi' lanaa min 'amrina rosyada

Artinya: “Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kami rahmat dari sisi-Mu dan berilah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama kami.”


ุฑَุจَّู†َุง ู‡َุจْ ู„َู†َุง ู…ِู†ْ ุงَุฒْูˆَุงุฌِู†َุง ูˆَุฐُุฑِّูŠّٰุชِู†َุง ู‚ُุฑَّุฉَ ุงَุนْูŠُู†ٍ ูˆَّุงุฌْุนَู„ْู†َุง ู„ِู„ْู…ُุชَّู‚ِูŠْู†َ ุงِู…َุงู…ًุง

Robbana hab lanaa min azwaajinaa wadzurrriyyaatinaa qurrota a'yun, waajalnaa lilmuttaqiina imaama.

 Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)


ุงَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุจَุงุฑِูƒْ ู„ِูŠْ ูِูŠْ ุฃَู‡ْู„ِูŠْ ูˆَุจَุงุฑِูƒْ ู„َู‡ُู…ْ ูِูŠَّ ูˆَุงุฑْุฒُู‚ْู†ِูŠْ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุงุฑْุฒُู‚ْู‡ُู…ْ ู…ِู†ِّูŠ. ุงَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุงุฌْู…َุนْ ุจَูŠْู†َู†َุง ู…َุง ุฌَู…َุนْุชَ ุฅِู„َู‰ ุฎَูŠْุฑٍ ูˆَูَุฑِّู‚ْ ุจَูŠْู†َู†َุง ุฅِุฐَุง ูَุฑَّู‚ْุชَ ุฅِู„َู‰ ุฎَูŠْุฑٍ

Allaahumma baarik lii fii ahlii wa baarik lahum fiyya warzuqnii minhum warzuqhum minnii. Allaahummajma’ bainanaa maa jama’ta ilaa khairin wa farriq bainanaa idzaa farraqta ilaa khairin.

Artinya: Ya Allah, berkahilah aku di dalam keluargaku dan berkahilah mereka di dalam diriku. Berilah aku rezeki dari mereka dan berilah mereka rezeki dariku. Ya Allah, kumpulkan kami menuju kebaikan dan pisahkan kami bila Engkau pisahkan menuju kebaikan.

Insya Allah do'a-do'a ini menjadikan ikatan kita yang senantiasa Allah berikan keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan baik di dunia maupun akhirat.

Semoga Allah memberkahi ikatan kita berdua until jannah-Nya. Aamiin ya Rabbal'alamiin.

First anniversary date ( "Bersamamu, setiap hari adalah petualangan yang indah")


Thursday, April 25, 2024

Mulai Membuka Diri

Konten [Tampil]

 

Aku Dina, singlemoms dari tiga orang anak. Tahun ini memasuki tahun kelima sejak kepergian almarhum ayah anak-anak. Kesedihan dan kehilangan dari satu sayap, bagaikan pohon tumbang yang tak mungkin bisa tumbuh lagi. Trauma ini menyebabkan aku mengalami depresi dan anxiety disorder yang berakhir di meja konsultasi psikiater dan psikolog, dengan berbagai terapi. Butuh waktu yang panjang bagi Dina menerima jika kekasih hatinya telah pergi untuk selamanya.

Seiring waktu berjalan, Dina akhirnya bisa keluar dari gua kedukaannya. Dengan mencoba bekerja di luar rumah, bermula menjadi guru relawan di sebuah taman kanak-kanak yang tidak jauh dari rumahnya. Dengan berinteraksi dengan murid sedikit banyak telah membantu Dina dapat melupakan duka dan kesedihannya. Murid taman kanak-kanak yang begitu polos sangat membantu Dina mengobati kesedihan dan mengisi waktu luangnya. Sejak itu hari-harinya dipenuhi keceriaan wajah anak-anak yang selalu banyak cerita dan permintaan. Walau aktivitasnya melelahkan tapi ada nilai kebahagiaan yang tak dapat diukur dengan apapun. Dina harus bekerja keras agar dapat mencukupi kebutuhan hidup dia dan ketiga orang anaknya.

Melalui pertolongan teman almamater dari almarhum suaminya, Dina akhirnya mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang membantu mencukupi finansial keluarga. Dina sadar kalau saat ini, dia adalah kepala rumah tangga dan tulang punggung bagi ketiga anak-anaknya. Sejak pagi hingga sore waktu Dina dihabiskan berkutat dengan pekerjaan di kantor, sepulang kantor dan saat tiba di rumah hanya sebagai tempat untuk melepaskan lelah.

 Tok .. tok .. Dina mengetuk pintu rumah sambil mengucapkan salam, "Assalamualaikum, ibu pulang."

"Wa'alaikumsalam, jawab Alif begitu membuka pintu untuk sang ibu. Alif anak bungsu Dina yang menemaninya di rumah, sedangkan kedua putrinya tinggal di kota Bandung melanjutkan kuliah di sebuah perguruan tinggi.

"Ibu, capek ya?" tanya Alif. Dinapun menganggukkan kepalanya.

"Aku ambilkan minum untuk ibu ya .. ucap Alif sambil berlalu ke dapur mengambil segelas air putih hangat.

 "Alhamdulillah, terima kasih dek" ucap Dina, disaat dia meletakkan kembali gelas di atas meja.

Kedua ibu dan anak itu duduk di meja makan sambil bercerita kegiatan harian mereka masing-masing. Ini sudah menjadi tradisi kebiasaan mereka sekeluarga duduk santai di ruang makan, membicarakan semua kejadian harian dan aktifitas apa yang akan dilaksanakan besok. Selepas kegiatan ini mereka langsung menuju kamar masing-masing untuk beristirahat. 

Dinapun bersiap menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar terasa segar dan nyaman di saat istirahat malam.  Selepas itu, Dina langsung membaringkan tubuhnya sambil membuka aplikasi media sosial yang ada di gawainya. Ada perasaan sepi yang melanda dihatinya takkala malam hari tiba. Hanya dengan menulis di diary kesayangan sebagai obat penghibur hatinya. Buku diary ini awalnya sebagai tugas rutin Dina, merupakan bagian dari salah satu sesi terapi yang diberikan oleh seorang terapis. 

Sekarang menulis diary sudah menjadi candu baginya, menuangkan  semua perasaan hati yang sedang sedih, bahagia, marah dan kecewa. Begitu juga dengan rasa merindu yang begitu mendalam pada almarhum, tapi apalah daya merindukan kepada yang telah tiada. Tak jarang air matanya telah membasahi buku diarynya. Semua ini sering terjadi, entah apa ada obatnya. Kadang terbersit dihatinya, mengapa semua harus terjadi begini?

Dalam keheningan, terdengar bunyi suara notifikasi dari gawai Dina, ternyata ada yang memberikan respon pada postingan baru diupload. Dina membaca nama tersebut : "Yanto", orang yang tidak begitu dikenal tapi Dina mengetahui laki-laki itu merupakan teman seangkatan masa SMA. Dina memberanikan diri berselancar membuka profil Yanto,  postingan terbaru laki-laki itu yang sedang traveling ke Yogyakarta. Rasa penasaran Dina muncul setelah mereka saling membalas komentar di sebuah media sosial. Pembicaraan mereka berlanjut melalui japrian, mereka terlibat percakapan pembuka saling bertanya kabar. "Gimana kabarnya pak ?" tanya Dina. "Alhamdulillah baik, sekarang tinggal dimana bu", Yanto membalas dengan pertanyaan balik kepada Dina. Dinapun menjawab, "saat ini masih tinggal di Bogor, kamu sedang pergi liburan ya?". "Asyiknya bisa traveling kemana-mana".

Percakapan mereka berdua terus berlanjut dengan menceritakan kenangan masa SMA, guru dan sekolahan hingga menceritakan keluarga masing-masing. Ada kebahagiaan tersendiri yang Dina rasakan ketika terlibat percakapan panjang dengan Yanto. Dina tidak mengetahui jika teman SMA nya ini sudah berpisah dari pasangannya. Diakhir pembicaraan Yanto pun bertanya "Apa nanti boleh lanjut bicara melalui whatsapp Din ?" Dina mengetik membalas, "silahkan". "Tahu nomor whatsappnya tidak?", lanjut Dina. Yanto membalas:  "Ada di grup Alumni SMA, apa nomor yang sama ?". Dina menjawab : "iya, nomor yang sama".

Semasa SMA Dina terkenal anak yang sangat eksklusif dan tertutup pergaulan dengan lawan jenis. Kehidupan masa SMA hanya diisi dengan berkutat dengan buku dan buku, untuk pergaulan dengan teman-temannya hanya sebatas urusan pelajaran dan organisasi sekolah. Masa SMA dia tidak seperti anak remaja seangkatannya yang memiliki begitu banyak kenangan indah termasuk kisah asmara.  Ada kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi Yanto, bisa saling berkomunikasi dan berbagi dengan Dina, karena dulu masa SMA tidak ada anak laki-laki yang berani untuk mendekati Dina. Dinapun merasa ada yang beda ketika bisa saling berkomunikasi dengan sosok yang bernama laki-laki. Selama ini Dina berusaha agar tidak terlalu berhubungan dekat dengan para lelaki. Bisa jadi belum siap untuk membuka hatinya untuk orang lain dan menjaga tidak terjadinya fitnah hubungan seorang janda dengan sosok yang bernama lelaki.

Untuk saat ini Dina merasa Yanto sebagai teman ngobrol yang asyik, kebetulan mereka berdua memiliki status yang sama. Sejak percakapan di media sosial itu, Dina dan Yanto jadi lebih intensif walau hanya sekedar menanyakan kabar dan selalu ada bahan obrolan baru yang mereka bicarakan. Lambat laun, timbul rasa kenyamanan yang terhubung diantara mereka berdua. Saat Dina merasa gundah pasti akan menceritakan dan meminta saran kepada Yanto begitu juga sebaliknya dengan Yanto.

Hadirnya sosok Yanto dalam keseharian, mengubah suasana hati Dina yang selama ini merasakan adanya kesunyian menjadi penuh cerita dan canda tawa. Dina tidak mengetahui apakah Yanto merasakan seperti hal yang sama dengannya. Hubungan mereka semakin dekat dan selalu diisi dengan hal-hal baru diantara mereka. Usia Dina dan Yanto bukan usia muda lagi sehingga muncul rasa malu pada diri Dina, jika mereka sampai terlibat dalam hubungan asmara atau hubungan percintaan. Tapi cinta itu tidak pernah memandang usia, status dan kedudukan seseorang. Belum ada percakapan serius terkait kelanjutan status hubungan diantara mereka berdua.

"Mungkinkah Dina jatuh cinta lagi?"