Sunday, July 21, 2024

Kekuatan Cinta

Konten [Tampil]

Terinspirasi dari sebuah film pendek pada media sosial yang menceritakan kisah seorang wanita tua, yang sangat begitu dalam mencintai suaminya.

Pada film tersebut, Nampak seorang wanita tua yang sedang duduk di kursi panjang pada sebuah ruang tunggu stasiun kereta api. Setiap tahun, tepat pada hari Valentine dengan berdandan cantik beliau pergi ke stasiun kereta api menunggu kepulangan sang suami tercinta. Hal ini, sesuai janji sang suami pada pertemuan terakhir mereka.
Kepergian sang suami ke medan perang, tidak membuat hati wanita tua itu tergoyahkan untuk senantiasa menanti kepulangannya. Walaupun ada telah datangnya sebuah surat yang mengatakan terbakarnya pesawat yang tumpangi prajurit perang termasuk sang suami. Wanita itu masih berharap menunggu kepulangan suaminya, karena belum tampak jasad sang suami dihadapannya.
Puluhan tahun lamanya, hal ini dilakukan oleh wanita tua itu. Begitu sabar menanti kedatangan sang suami. Hingga pada suatu waktu, kisah wanita tua ini dipublikasikan oleh sebuah media televisi dan mendapatkan titik jelas informasi dimana jasad sang suami.
Akhirnya, Wanita tua itu mendapatkan kunjungan kehormatan dari perwakilan kesatuan prajurit perang, mereka menyampaikan berita beserta barang-barang pribadi milik sang suami.

"Nanti suami ibu, akan datang menemuimu," begitu ujar seorang perwakilan kesatuan prajurit perang.
Masya Allah, pertemuan yang telah lama dinantikan oleh wanita tua itu akhirnya terwujud. Dengan menggunakan pakaian berwarna merah dan berdandan cantik seperti biasanya, wanita tua itu pergi ke stasiun kereta api tersebut. Disana telah hadirnya jasad sang suami di dalam peti dengan sebuah acara penghormatan terakhir sebagai prajurit perang.
Aku begitu terinspirasi, akan ketabahan dan kekuatan hati wanita tua itu, dalam menjaga kehormatan dan rasa cintanya kepada sang suami. Dahulu, jarak dan waktu tidak menjadi penghalang bagi orang-orang saling menjaga kesetiaan dan kehormatan cintanya. Apalagi saat itu, mereka hanya dapat terhubung melalui surat yang membutuhkan waktu sangat lama untuk mendapatkannya.
Dibandingkan dengan masa sekarang, banyak sekali polemik yang terjadi antara pasangan suami istri. Pastinya, setiap pasangan suami istri memiliki permasalahan dalam biduk rumah tangga mereka, bukan kekuatan cinta saja menjadi perekatnya hubungan ini.
Sebuah komunikasi dua arah sebagai hal penting sebagai penghubung utama antara pasangan suami istri, agar terciptanya keharmonisan dalam rumah tangga. Perlu sedikitnya menurunkan ego, dalam menjaga hubungan baik dengan pasangan pada saat mengalami perbedaan pandangan.
Sebagiamana indahnya, Allah mengatur hubungan suami istri di dalam sebuah pernikahan yang berlandaskan keimanan. Kekuatan cinta yang berlandaskan keimanan kepada Allah, SWT sebagai sandaran terkuat sebuah rumah tangga.
Ini hanya sebuah sudut pandang aku sebagai seorang manusia yang tidak luput dari khilaf dan kesalahan. Semoga Allah selalu menguatkan selalu tali ikatan pernikahan dalam perlindungan dan ridha-Nya Allah, SWT bagi kami dan siapapun yang membaca tulisan ini, Aamiin Ya Rabbal’alamiinπŸ‘
Wallahu'alam,

No comments:

Post a Comment