Wednesday, June 19, 2024

Cinta Dalam Diam

Konten [Tampil]


Perasaan cinta yang dianugerahkan dari Allah SWT, harus dijaga dan dikelola secara bijak, sebagaimana yang diatur dalam ajaran Islam. Cinta yang tertinggi adalah rasa cinta kepada Allah SWT, sehingga perlu kita menjaga perasaan cinta ini hingga menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan cinta melalui jalan yang halal, yaitu pada saat telah menikah. 

Bagi yang mencintai dalam diam, ia tidak akan mengumbar perasaan yang ada tapi menjaga rasa cinta di dalam setiap do'anya. Selain itu berusaha untuk mengendalikan perasaannya dengan akal sehat, senantiasa berusaha memantaskan dirinya agar menjadi pribadi lebih baik.

Sebagaimana kisah cintanya Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra putri Rasulullah SAW, kedua anak manusia ini tetap menjaga agar tidak saling mengumbar perasaannya. Mereka sama-sama menyimpan perasaannya di dalam doa. Berusaha saling memantaskan diri agar menjadi pribadi yang berbudi luhur.

Pada masa sekolah, cinta dalam diam ini pernah hadir mengisi lembaran hidupku. Ingin rasanya untuk menggungkapkan semua rasa yang ada tapi hati ini selalu mengingatkan bahwa cinta itu tidak perlu diungkapkan. Cukup hanya Allah dan kamu yang mengetahui. Meskipun beberapa kali perasaan ini hampir terungkapkan, tetapi Allah masih begitu sayang melindungiku hingga menemukan cinta yang halal dan sejati.

Dengan memendam perasaanku, sehingga bisa lebih fokus dalam mengapai semua cita-cita, melalui aktivitas menuntut ilmu syari’ah, serta berusaha dalam memperbaiki akhlak terbaik demi pasangan hidup di masa depanku nantinya.  Cinta dalam diam, sangat membantuku dalam menjaga diri dari fitnah interaksi yang berlebihan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, serta sebagai benteng dalam menjaga privasi dan harga diri untuk melindungi dari rasa malu atas penolakan yang menyakitkan.

Setelah menikah aku memahami, mengapa perlu menjaga perasaan cinta itu sebelum waktunya. Selain berguna menjaga kesucian, kesabaran, dan ketaatan kepada Allah SWT, juga sebagai bentuk kedewasaan diri dalam mengelola perasaan dan keikhlasan menerima ketetapan Allah. Pastinya, cinta bukan hanya soal perasaan, tetapi juga soal tanggung jawab dan ibadah kepada Sang Pencipta.

Wallahu'alam,

No comments:

Post a Comment