Pada suatu hari, ketika sedang membersihkan rumah, aku menemukan sebuah kotak yang berisi berkas-berkas masa lalu. Aku membuka satu persatu, ada sebuah lembaran kertas berisi tulisan tangan, berusia tahunan lamanya. Terlihat dari warna lembaran kertasnya yang telah berwarna kecoklatan. Terkenang akan impian dari almarhum ayah anak-anak, yang ingin menjadi seorang penulis. Tanpa disadari, air mataku mengalir membasahi pipi.
Terinspirasi oleh temuan tersebut, aku memutuskan untuk mulai menulis. Setiap hari aku menyisihkan waktu untuk menulis dan membiarkan kata-kata mengalir. Awalnya sulit, tapi perlahan-lahan, aku menemukan kebahagiaan dalam menulis. Namun, aku membiarkan saja cerita itu tersimpan rapi dalam sebuah file.
Pada saat, berhenti bekerja, aku mulai mencari kegiatan agar tetap beraktivitas. Dari mulai mengikuti berapa program belajar peningkatan skill, webinar khusus muslimat, termasuk webninar belajar menulis dari Indscript Creative. Aku memutuskan untuk mengirimkan beberapa cerita lama melalui kelas kisah Indscript Creative.
Betapa terkejutnya aku, ketika
salah satu kisah diterbitkan dan mendapatkan banyak respons positif. Aku mulai
menulis kembali, lebih banyak dan bahkan mencoba menulis sebuah novel. Meskipun
kesibukanku sebagai ibu rumah tangga, tetapi sudah dapat menemukan cara untuk
menyeimbangkan antara pekerjaan rumah tangga dan menulis.
Aku mungkin belum menjadi penulis
terkenal seperti impian almarhum ayah anak-anak, tetapi setidaknya, dapat
melanjutkan impiannya. Ada kebahagiaan dan kepuasan di dalam setiap kata yang
aku tuliskan pada masing-masing kisah.
#latihan30harimenulis
#impianyangterlupakan_day6
#miniproject
https://www.facebook.com/share/p/qHU4e3GY3eZM4gWR/?mibextid=qi2Omg
No comments:
Post a Comment