Sunday, July 28, 2024

Pidato Pertamaku

Konten [Tampil]


Setiap sore hari, sudah menjadi kewajiban bagi kami pada masa Sekolah Dasar untuk pergi sekolah mengaji Al Qur'an. Dari rumah menuju sekolah tempat kami mengaji, ditempuh lebih kurang 15 menit dengan berjalan kaki. Aku begitu menikmati sekolah mengaji ini, selain menambah ilmu tajwid Al-Qur’an, kami juga mendapat pelajaran lain seperti bahasa Arab, hadis, sirah, fiqih, dan masih banyak lagi.

Setiap memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi atau Isra Mikraj, sekolah mengaji kami selalu mengadakan kegiatan dengan berbagai perlombaan, seperti lomba hapalan juzamma, puisi, azan, cerdas cermat, termasuk pidato.

Entah mengapa, pidato itu menjadi pilihan utamaku dalam mengikuti lomba. Pada saat itu, mungkin aku tertantang sekedar ingin mencoba. Mesikpun ada perasaan gugup, tetapi aku memutuskan untuk mengikuti perlombaan pidato.

Setiap hari sepulang sekolah, aku berusaha meluangkan waktu untuk membaca naskah pidato yang telah di bagikan, oleh guru mengaji kami. Dengan berlatih berbicara di depan cermin, aku memulai membaca naskah pidato dengan intonasi serta ekspresi wajah sesuai dengan isi pidatonya.

Pada hari perlombaan, ketika giliranku tiba. Aku menuju ke panggung dengan tubuh gemetaran, tetapi aku bisa berbicara mengeluarkan kata-kata, mengalir dengan lancarnya. Walaupun ada sedikit kalimat yang terlewatkan, tetapi aku dapat mengakhiri pidato itu dengan baik. Itulah pidato pertamaku, hal terpenting adalah aku pernah mencobanya, dan mengetahui ada bakat terpendam pada bidang ini.

 

#latihan30harimenulis

#bakatterpendam_day7

#miniproject

https://www.facebook.com/share/p/wzrXR1fhe7nEL8x4/ 

 

No comments:

Post a Comment