Beberapa tahun lalu, aku pernah menjalani terapi untuk mengatasi rasa duka dan trauma kehilangan. Terapiku berjalan dengan baik, saran dari terapis adalah meminta aku agar mulai terlibat berinteraksi sosial. Hal ini, bisa membantuku menemukan dalam mengalihkan fokus pada sebuah tujuan baru untuk melanjutkan hidup.
Ketika itu, aku disarankan menjadi relawan pada sebuah taman kanak-kanak di dekat rumah. Awalnya, aku ragu apakah bisa melakukannya. Berinteraksi dengan anak-anak kecil tentu tidaklah mudah, apalagi dalam kondisi emosionalku yang masih labil. Namun, dukungan dari keluarga dan teman-teman, membuatku mau mencobanya.
Pada hari pertama menjadi guru relawan, aku disambut oleh keceriaan dan senyuman anak-anak yang penuh semangat. Rasa gugupku sedikit berkurang, mulai merasakan bahwa senyuman dan keceriaan anak-anak telah menghibur hati ini.
Setiap pagi, aku datang sebagai guru pendamping di kelas play group. Anak-anak tampak antusias di saat aku mendampingi mereka bernyanyi, belajar, ataupun mendengarkan cerita. Perlahan-lahan, aku mulai menemukan bagaimana menghadapi berbagai karakter anak-anak yang sangat beragam, dari yang sangat aktif hingga yang sangat pemalu.
Kemampuan untuk mendidik dan memberikan inspirasi kepada anak-anak, adalah sesuatu yang tidak pernah aku sadari sebelumnya. Keceriaan dan semangat anak-anak memberikan energi positif yang sangat aku butuhkan. Melalui pengalaman ini, aku mulai menyadari dalam situasi yang paling sulit sekalipun, kita bisa menemukan bakat dan tujuan hidup yang baru.
#latihan30harimenulis
#bakatterpendam_day8
#miniproject
No comments:
Post a Comment