Sunday, December 8, 2024

Kebiasaan Lama yang Terlupakan

Konten [Tampil]

Foto: pinterest-fimela.com

Akhir-akhir ini, cuaca di Bogor sangat ekstrim, aku merasakan ada yang berbeda dengan tubuh ini. Tubuh terasa tidak fit dan panas dingin, kepala juga pusing. Anxietyku mulai hadir dengan berbagai keluhan, tetapi aku alihkan dengan tetap memaksakan diri menulis. Baik menulis di blog, media online, dan orderan dari klien Sribu,com. Kemarin aku memang kurang juga memperhatikan hak tubuh ini, sehingga pola makan terganggu. 

Tubuhku kembali memberi sinyal. Asam lambungku yang tinggi membuat tidak nyaman; mual, kembung, dan nyeri menjadi teman yang tak diundang. Sudah lama aku tidak menjalani rutinitas bekam, sesuatu yang dulu rajin dilakukan setiap bulan.

Hari itu, akhirnya aku memutuskan untuk kembali melakukan pengobatan metode bekam. Aku memanggil kembali terapi bekam yang sudah lama terpercaya. Prosesnya dimulai, dengan rasa sedikit nyeri yang kini sangat kurindukan. Saat darah kotor itu keluar, seolah-olah aku bisa merasakan beban dalam tubuh terangkat perlahan-lahan.

Efek bekamnya? Seperti biasa, tubuhku bereaksi dengan cara yang unik. Setelah berbekam, gelombang kantuk menyerang. Aku tertidur nyenyak, bahkan berulang kali. Rasanya seperti tubuhku memaksa istirahat total, sebuah fase detoksifikasi yang menenangkan.

Saat tidur, aku merasa seperti sedang mengembalikan harmoni dalam tubuh. Bukan hanya fisik, tapi juga pikiran yang penat. Ternyata detoksifikasi ini harus aku nikmati hingga dua hari lamanya. Rasa kantuk selalu datang menghampiri. Mungkin, selama ini pola tidurku juga banyak terganggu sehingga pasca bekam aku diberikan kesempatan untuk mengistirahatkan tubuh dengan baik.

Bukan hanya dengan bekam saja terapi untuk tubuh aku ini, tetapi pola makan yang teratur dengan konsisten, mengonsumsi air putih yang cukup, menghindari kopi. Untuk sementara, aku mengganti dengan seduhan air hangat dan rempah-rempah. 

Pada hari ketiga pasca bekam, saat bangun tidur tubuhku sudah terasa lebih ringan, segar, dan sedikit lebih tenang. Barulah, aku bisa melanjutkan aktivitas yang selama ini banyak yang tertunda.

Pengalaman ini mengingatkanku betapa pentingnya mendengarkan tubuh. Bekam bukan sekadar rutinitas, tapi cara untuk merawat diri, menenangkan jiwa, dan memberi tubuh ruang untuk memulihkan diri. Kini, aku bertekad untuk kembali menjadikan bekam dan mengonsumsi seduhan rempah sebagai bagian dari rutinitasku, karena kesehatan merupakan investasi yang tak ternilai.

Bagaimana dengan kamu menghadapi musim penghujan saat ini?

Dipublikasi melalui:

No comments:

Post a Comment