Konten [Tampil]
Matahari semakin memerah tanda senja sebentar lagi datang. Aku dan suami, memulai perjalanan menuju kota kelahiranku. Sebuah kota kecil yang sejuk, di kelilingi perbukitan dan pegunungan terletak di provinsi Bengkulu. Perjalanan panjang yang lumayan melelahkan, namun menyenangkan.
Kapal perlahan meninggalkan dermaga, memecah gelombang lautan yang tenang. Deru mesin kapal seakan menjadi irama pengantar perjalanan, menggiring pikiranku pada bayangan petualangan yang menanti. Angin laut yang segar menyapu wajahku, membawa harapan baru yang menggelora dalam dada.
Hujan menyambut kehadiran kami malam ini, walau gelap ada sesuatu yang magis tentang laut ini. Sehingga mampu mengusir segala kekhawatiran dan membawa kedamaian di dalam jiwaku.
Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni, malam semakin pekat langit gelap tanpa bintang yang menghiasinya. Perjalanan darat pun dimulai, menembus hutan-hutan dan perkebunan yang tersembunyi dalam gelap malam. Lampu-lampu kendaraan menjadi satu-satunya petunjuk arah di jalan yang panjang dan berliku. Jalan yang sepi memberikan kesempatan untuk merenung, mengingat kembali alasan dan tujuan perjalanan ini.
Perjalanan yang memakan waktu dua puluh empat jam ini tak hanya membawa rasa lelah, tetapi juga membawa kesan mendalam dan kepuasan hati tak ternilai harganya bagiku.
Perjalanan ini mengajarkanku bahwa setiap langkah, hembusan angin, serta percikan air laut adalah bagian dari sebuah cerita yang indah, dan akan selalu kuingat sepanjang hidup.
Merak-Bakauheni, 04 Agustus 2024
No comments:
Post a Comment