Suatu hari, Nayla bersama suami menghadiri sebuah acara pernikahan temannya. Saat berada di acara tersebut, Nayla melihat seseorang yang sangat dikenalnya. Ia adalah Haris, cinta pertamanya masa kuliah. Hati Nayla berdegup kencang. Kenangan tentang masa lalu kembali menyeruak, membawa semua perasaan-perasaan yang dulu pernah ada.
Haris menghampiri Nayla dan menyapanya dengan hangat. Mereka berbicara sejenak,
saling bertanya kabar. Ahmad, yang berdiri di samping Nayla, menyapa Haris
dengan ramah. Ahmad tidak menyadari bahwa pria di depannya adalah cinta pertama
istrinya.
Sepulang dari acara, Nayla tidak bisa berhenti memikirkan Haris. Dia teringat
saat-saat indah mereka bersama, saat di mana mereka berbagi mimpi dan harapan.
Nayla merasa bersalah karena membiarkan pikirannya teralihkan dari suami
tercinta. Ia tahu bahwa cintanya kepada Ahmad adalah nyata dan tulus. Namun,
pertemuan dengan Haris menghadirkan gundah dihati.
Dalam sujud panjangnya, Nayla menangis, memohon kepada Allah agar diberikan
kekuatan untuk mengendalikan perasaannya, serta melindungi keluarga tercinta
dari keretakan.
Hati Nayla pun jadi lebih tenang. Dia belajar bahwa cinta sejati adalah cinta
yang tidak hanya mendatangkan kebahagiaan, tetapi juga mendekatkan dirinya
kepada Allah. Cinta yang dia miliki untuk Ahmad adalah cinta yang Allah ridai.
Nayla mulai lebih fokus pada keluarganya, serta meningkatkan ibadah. Ahmad
merasakan perubahan positif dalam diri Nayla dan bersyukur memiliki istri yang
begitu bijaksana. Nayla dan Ahmad terus menjalani kehidupan rumah tangga mereka
penuh dengan rasa syukur.
https://www.facebook.com/share/p/QjWZ47gzvx5u2vfv/
#latihan30harimenulis
#cintayanghadirkembali_day22
#miniproject
No comments:
Post a Comment