Konten [Tampil]
Fatih dan Mira adalah dua orang dari latar belakang berbeda. Fatih adalah seorang dokter muda idealis, sedangkan Mira, seorang mahasiswi seni penuh kreativitas. Mereka bertemu di sebuah pameran seni. Dari sanalah, mulai tumbuh benih-benih cinta di antara mereka.
Namun, hubungan mereka tidak mudah. Fatih terikat oleh tradisi keluarganya
sangat kental nilai agama. Ayahnya, telah menjodohkan Fatih dengan putri dari
teman baiknya. Di sisi lain, Mira, mempunyai latar belakang keluarga berbeda
keyakinan, sehingga tidak direstui oleh keluarga Fatih.
Suatu hari, di sudut sebuah kafe kecil, duduklah Fatih dan Mira. Mereka
menikmati pemandangan hujan yang turun dengan derasnya. Dari luar terdengar
suara riuh hujan. Pasangan ini tenggelam dalam pikirannya masing-masing.
Akhirnya, Mira memulai percakapan di antara keheningan ini.
"Fatih, sampai kapan kita bisa bertahan? Bukankah cinta seharusnya membuat
bahagia, bukan tersiksa?" tanya Mira pelan.
Fatih menunduk, dengan suara bergetar ia berkata, "Aku tidak tahu, Mira.
Cinta itu adalah tentang pengorbanan bagi orang yang kita cintai. Bahkan juga
melepaskannya."
Mira menghela napas panjang, menatap Fatih dengan lembut, "Mungkin kita
harus berpisah sementara.”
Fatih pun mengangguk sambil meneteskan air mata, "Mungkin itu yang
terbaik, Mira."
Mira tersenyum lemah. "Aku akan selalu mencintaimu, Fatih," ucapnya
lirih sambil menahan tangis.
Hujan di luar semakin deras, mengiringi kesedihan yang mereka rasakan. Mungkin
ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka.
https://www.facebook.com/share/p/3RCAXiwwFVSGtWLR/
#latihan30harimenulis
#tersanderacinta_day24
#miniproject
No comments:
Post a Comment