Wednesday, October 9, 2024

Rindu yang Membelenggu

Konten [Tampil]


Ada yang berbeda hari ini. Langit tetap biru, angin masih berhembus lembut, dan kesibukan kota pun tampak tak berubah. Namun, di dalam hati Yasmin terdapat ruang yang terasa sunyi. Ia duduk di teras rumah, menatap kosong ke jalan yang sepi. Bukan masalah jarak maupun waktu yang terbentang lama memisahkannya dari seseorang yang dirindukan.

Mereka masih berada di kota yang sama, bahkan mungkin hanya beberapa kilometer jaraknya. Namun, hati Yasmin tahu bahwa jarak sejauh apa pun tak akan bisa menandingi rasa rindu yang mengalir dalam raganya. Rasa rindu hadir begitu saja, tanpa peringatan, mengisi setiap sudut ruang hatinya. Rindu ini bukan disebabkan oleh lamanya mereka tak bertemu, melainkan karena sosok itu begitu dalam tertanam di hatinya.

Seakan-akan setiap kenangan, tawa, maupun percakapan mereka berdua masih menari-nari di pikirannya. Meskipun ia bisa melihatnya besok atau bahkan hari ini, rasa rindu itu tak akan pernah lenyap.

"Apa kabar ya dia sekarang?" gumam Yasmin pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Pertanyaan sederhana itu membawanya kembali mengingat kenangan manis saat pertemuan pertama mereka. 

Percakapan panjang tak berkesudahan, dengan penuh senyuman yang menghangatkan hati mereka. Lelaki itu tak pernah benar-benar pergi dari hidupnya. Namun, rasa rindu yang ada di hati Yasmin bukan tentang jarak yang memisahkan fisik, melainkan tentang perasaan yang tumbuh diam-diam, menjalar ke dalam hati hingga tak mampu dibendungnya.

Ia merindukan sosok itu, bukan karena ketidakhadirannya, melainkan seseorang itu telah menjadi bagian dari hidupnya. Di dalam hatinya, selalu ada ruang khusus untuk seseorang yang sangat berarti. Ruang itu, selalu menunggu saat mereka bisa berbicara lagi, tertawa, bercanda, serta berbagi kebahagiaan bersama.

Yasmin menarik napas dalam-dalam, sambil tersenyum kecil. Ia tahu, rindu ini tak akan pernah hilang sepenuhnya, bahkan bukan pula sesuatu yang menyakitkan. Rindu ini lahir dari cinta dan rasa sayang yang tulus. Selama seseorang itu bersemayam di relung hatinya, rindu itu akan selalu ada. Rindu yang menghangatkan ruang-ruang kosong yang ada di dalam sanubarinya.


 https://www.facebook.com/share/p/w4qGPR4N9HCk37Ny/

 

Saturday, October 5, 2024

Mimpiku Bukan Ilusi

Konten [Tampil]



#GHS_TEMA_HARIAN

#BUKAN_ILUSI

Saat ini langit berwarna kelabu
Hatiku tak pernah membeku
Meski kenyataan pahit berseru
Mimpiku bukanlah ilusi yang semu

Harapan terkubur di lubuk hati ini
Namun semangat tak pernah mati
Meski badai datang silih berganti
Langkah ini terus kuarungi

Bukan sekadar fatamorgana
Cita-cita terukir nyata di dada
Tak goyah meski dunia berkata nista
Karena mimpi ini, tak hanya ada di angan saja

Biarlah waktu yang akan membuktikan
Bahwa perjuangan ini bukan hanya angan
Setiap detik dan pengorbanan
Menjadi saksi bahwa ini adalah nyata

~Melia~
Bogor, 02 Oktober 2024

Wednesday, October 2, 2024

Bangkit dari Titik Nol

Konten [Tampil]


Danu duduk termenung di sudut ruangan kecil rumahnya, sambil menatap langit-langit yang tampak kusam. Di dalam pikirannya berputar berbagai hal, termasuk rencananya untuk bangkit kembali setelah usaha yang dirintisnya selama bertahun-tahun hancur. 

Danu mengenang bahwa ia pernah memiliki rumah lebih besar, mobil, dan sejumlah tabungan. Danu memilih untuk menjual semua yang tersisa demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Istri dan anak-anakku harus tetap makan," kata Danu dalam hati. 

Itulah yang menjadi motivasinya. Bukan tentang dirinya sendiri, tapi bagaimana keluarganya agar tetap berdiri kuat. Meskipun semuanya tampak suram, Danu tetap tidak pernah kehilangan keyakinan. Setiap pagi, setelah menunaikan salat Subuh, Danu berzikir sejenak. Danu memohon kepada Allah agar segala usahanya diridai dan membawa berkah.

“Rizki itu tak selalu datang dari apa yang kita rencanakan,” Danu terkenang akan kata-kata bijak ayahnya dulu. Maka ia pun mulai bekerja serabutan. Terkadang sebagai pengantar barang, tukang ojek, bahkan pekerja bangunan saat ada proyek di kampungnya.

Berkat kegigihannya, lambat laun Danu mulai menemukan peluang. Seseorang menawarinya untuk bergabung dalam bisnis kecil penyediaan kebutuhan pokok di lingkungan sekitar. Meskipun kecil, Danu melihat ini sebagai awal dari sesuatu yang besar.

Setiap hari, Danu bangun lebih awal dan bekerja hingga larut malam demi membangun bisnis kecil tersebut. Setiap tetes keringat yang jatuh adalah bentuk sebuah perjuangan yang ia niatkan sebagai ibadah. Istrinya, Sinta, selalu ada di sisinya. Meskipun keadaan mereka jauh dari mewah, senyuman dan dukungan Sinta membuat Danu merasa seperti memiliki kekayaan terbesar di dunia.

Waktu pun terus berlalu, perlahan tapi pasti, usaha yang dijalankan Danu mulai berkembang. Dari bisnis kecil penyediaan sembako, ia kini berhasil membuka toko kelontong. Meski belum besar, keberkahan yang Danu rasakan jauh lebih dari apa yang pernah ia miliki dulu.

Kini, Danu tidak lagi merasa berada di titik nol. Meskipun perjalanannya masih panjang, ia merasa bahwa setiap langkah yang ditempuh penuh dengan pelajaran dan hikmah.

 

Sunday, September 29, 2024

Mona si Pembawa Sial

Konten [Tampil]


Di sebuah kota kecil, hiduplah bocah cilik bernama Mona. Dia harus menghadapi kerasnya dunia tanpa dukungan kedua orang tuanya.  Kehidupan Mona berubah drastis setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, sementara Mona menjadi satu-satunya korban yang selamat.

Keluarga besar justru mengucilkannya, mereka menganggap Mona sebagai anak pembawa sial. Sebuah cap yang selalu melekat dan menghantui hari-harinya. Akhirnya, Mona dibuang ke sebuah panti asuhan. Di panti asuhan ini, malah menambah penderitaan hidup bagi Mona.

Mona tidak hanya harus berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga melawan kekerasan yang diterimanya dari para pengasuh panti. Setiap hari adalah ujian bagi Mona, baik secara fisik maupun mental. Namun tidak sedikit pun kata menyerah keluar dari mulut mungil Mona. Ia terus berdo’a dan berharap dapat keluar dari gelapnya kehidupan ini.

Hingga pada suatu hari, ketika keluarga Farhan datang ke panti asuhan. Keluarga yang dikenal baik hati, akhirnya mengadopsi Mona. Mereka membawanya keluar dari penderitaan yang seolah tak pernah berakhir.

Dalam asuhan keluarga Farhan, Mona mulai merasakan kembali apa artinya cinta, kasih sayang, serta harapan. Meski luka masa lalunya tak bisa hilang begitu saja, Mona perlahan-lahan menemukan kekuatan dari dalam dirinya.

Dari seorang gadis yang penuh dengan cemoohan. Mona akhirnya tumbuh menjadi sosok yang kuat, penuh tekad, serta berusaha membuktikan bahwa dirinya bukanlah pembawa sial, melainkan pembawa kebaikan.

 

https://www.facebook.com/share/p/JQ9CvoLRyssoPDV9/

#latihan30harimenulis

#nestapaberujungbahagia_day30

#miniproject

Senandung di Akhir Pekan

Konten [Tampil]


Mentari pagi perlahan-lahan menyelinap masuk melalui celah-celah tirai kamar Dina. Terasa seperti ada energi baru menyusup dihatinya, setelah satu minggu begitu padat beraktivitas. Dina menghela napas panjang, meresapi keheningan akhir pekan yang akhirnya tiba. Dengan santai, ia bangkit dari tempat tidur, menyusuri lantai kayu yang dingin dengan langkah tenang. Tak ada rencana besar hari ini, hanya satu hal yang ia inginkan yaitu bersantai.

Secangkir kopi hangat yang masih mengepul di hadapannya, aroma kopi memenuhi ruang kerja kecil di sudut rumah. Dengan membiarkan jendela terbuka sedikit, membuat angin lembut membawa kesejukan dari luar. Tak ada bunyi dering telepon atau pesan yang harus ia balas. Hari ini, adalah waktu untuk dirinya sendiri.

Dina duduk di kursinya yang empuk, sambil mengusap layar laptop yang memantulkan bayangan lembut wajahnya. Jemarinya perlahan menyentuh 𝑡𝑢𝑡𝑠 𝑘𝑒𝑦𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑, tanpa tekanan maupun tenggat waktu.

Hanya satu kalimat pembuka yang terlintas di benaknya, “Aku menulis untuk menikmatinya.”

Kalimat itu terus mengalir, membawa Dina berada ke dalam dunia kecil yang ia ciptakan sendiri.

Di luar rumah, burung-burung berkicau seolah-olah ikut bersorak gembira untuknya. Segala beban pekan lalu, memudar seiring dengan setiap kata yang telah ia ketik. Di halaman kosong laptopnya, kata demi kata tumbuh, seperti benih yang ia tanam tanpa buru-buru, dengan penuh cinta dan harapan.

Jam terus bergerak, tapi Dina tak merasa dikejar waktu. Ia tenggelam dalam setiap kalimat yang membebaskan. Terkadang, ia berhenti sejenak, menyeruput kopinya yang sudah dingin. Namun kehangatannya masih terasa di hati, pikiran yang tadinya penat kini mulai mereda. Setiap huruf menjadi terapi, alur cerita yang tercipta seakan memulihkan semangatnya yang hampir padam.

Saat senja tiba, Dina tersenyum. Tak banyak yang ia tulis hari ini, tapi itu semua bukan masalah. Yang terpenting, ia telah memberikan dirinya waktu untuk bernapas, menulis tanpa beban. Ketika matahari tenggelam di ufuk barat, ia tahu bahwa esok hari, Senin pagi akan disambutnya dengan penuh senyuman, dan hati yang siap menghadapi tantangan baru.


https://www.facebook.com/share/p/aTWogGvyq9YYCd1P/

Kisah Cinta Laila

Konten [Tampil]


Laila telah jatuh cinta pada Bima sejak masa SMA. Senyuman Bima selalu berhasil membuatnya merasa hangat, meski Bima tak pernah mengetahui perasaan itu. Waktu terus berlalu, Laila memilih untuk menyimpan perasaan cintanya. Bima melanjutkan hidupnya, serta menikah dengan orang lain. Sementara Laila tetap menyimpan hatinya untuk Bima.

Selama puluhan tahun, Laila selalu berusaha berada di sekitar Bima. Pada saat reuni sekolah, berkumpul bersama teman-teman lama, dan bahkan ketika Bima dirundung masalah rumah tangga. Namun, Bima tetap tidak menyadari cintanya Laila, atau mungkin sengaja tidak ingin mengetahuinya.

Perasaan cinta itu terus menyandera hidup Laila, sehingga membuatnya sulit membuka hati bagi orang lain. Bahkan ketika ada pria lain yang mencoba mendekatinya, bayangan Bima selalu ada menutupi segala kemungkinan.

Suatu hari, di usia yang tak lagi muda, Laila bertemu dengan Bima di acara reuni. Mereka berbicara lama, dan Laila akhirnya mengakui perasaannya.

Dengan lembut, Bima berkata, "Aku selalu menghargai perasaanmu, tapi mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama."

Jawaban Bima begitu menghancurkan hati Laila, tetapi sekaligus membebaskannya dari perasaan cinta itu. Untuk pertama kalinya dalam hidup Laila, dapat melanjutkan hidup tanpa terikat dengan masa lalu.

Setelah bertahun-tahun tersandera oleh cinta yang tak terucap. Akhirnya Laila bisa berdamai dengan hatinya dan membuka lembaran baru. Meskipun sisa-sisa perasaannya yang perlahan-lahan akan memudar.

 

https://www.facebook.com/share/p/BmznE7STQSiVsiWA/

#latihan30harimenulis

#tersanderacinta_Day29

#miniproject

 

Friday, September 27, 2024

Sosok Penulis Yang Menginspirasi

Konten [Tampil]


Aku mempunyai mimpi menjadi penulis, yang bisa menyebarkan inspirasi bagi orang banyak dengan nilai-nilai Islam. Setiap kali membaca tulisan Buya Hamka, hati ini seolah disirami air segar, serta bersemangat untuk selalu menulis.

Namun, jalan hidupku tidaklah mudah. Ketika mimpi ini mulai tumbuh, ujian datang satu per satu. Butuh perjuangan besar, merintis menjadi seorang penulis. Aku terus berusaha menulis, kadangkala muncul rasa menyerah. Namun, segera aku tepis dengan satu keyakinan bahwa Allah selalu bersamaku dalam menggapai mimpi ini.

Teringat pesan Buya Hamka yang pernah aku baca, "Hidup ini adalah perjuangan, dan dalam setiap langkah bersandarlah hanya kepada Allah."

Kata-kata itu yang menguatkan tekadku. Aku memulai dengan menulis kisah-kisah kecil, berbagi pengalaman hidup dan perjuangan dalam menghadapi ujian. Tak disangka, tulisan ini mulai mendapat perhatian dari banyak orang. 

Ketika kritik dan kegagalan menghampiri, aku tidak pernah berhenti menulis. Aku pun menyadari bahwa dunia kepenulisan adalah ladang perjuangan. Aku terus berjuang, menebarkan nilai-nilai Islam dengan caraku sendiri.

Hari demi hari berlalu, kini aku telah menjadi lebih kuat, bukan karena dunia mengakui karyaku. Hal ini, karena setiap kata yang aku tulis merupakan bentuk sebuah ibadah.

Aku tahu perjuangan ini, belum sebanding dengan perjuangan para penulis ternama. Namun, aku berharap, setiap kisah yang aku tulis menjadi saksi perjalanan panjang yang penuh ujian, air mata, dan doa.

 

https://www.facebook.com/share/p/gbMYEp4Qjv16s8EZ/

#latihan30harimenulis

#sosokyangmenginspirasi_Day28

#miniproject