Konten [Tampil]
Sehat itu nikmat terbesar dari Allah SWT kepada umat manusia apalagi bagi seorang mukmin. Nikmat sehat ini lebih berharga dari harta benda berharga yang dimilik siapapun. Ditimpa sakit merupakan nikmat dari Allah SWT kepada kita, karena sakit bisa sebagai penggugur dosa-dosa yang pernah kita perbuat, bisa jadi merupakan tanda cinta Allah kepada hambaNya. Agar Pengharapan dan permohonan hanya kepada Allah SWT semata. Secercah sinar mentari merupakan harapan bagi kami para penyintas Tumor Otak, diperjuangkan dengan segala upaya dan ikhtiar tanpa kenal lelah. Tetap semangat berjuang demi harapan bertahan hidup yang lebih baik.
Menceritakan kisah para penyintas tumor otak pasti tidak akan pernah selesai dengan kisah seseorang itu survive saja. Namun banyak sekali rangkaian lain selama perjalanannya dalam proses kesembuhan. Sebuah grup kecil bernama "Cerdas Mengelola Tumor Otak", merupakan komunitas tempat berkumpul para penerima anugerah yang selalu tabah dan ridho menjalani qada dan qadar dari sang KhalikNya. Para pejuang ini dalam kehidupan sehari-harinya mereka tidak nampak sebagai penyintas karena mereka tetap beraktivitas aktif dengan berbagai profesi. Dimualai dari seorang ibu rumah tangga, guru, karyawan disebuah perusahaan, serta lainnya tetap menjalankan aktivitas seperti orang normal lainnya.
Grup kecil ini bermula dari berkumpulnya kami para penyintas disebuah grup yang mensupport para penyintas semua tumor dan kanker di Indonesia, "Lavender Ribbon Cancer Support Group"(https://tamanlavender. com/). Ide dibentuknya grup ini dikarenakan grup Taman Lavender bermayoritas dengan kasus kanker payudara (ca mamae) yang tentu kondisinya berbeda dengan kasus penyintas tumor otak. Sehingga ketika ada anggota baru yang mengalami tumor otak bergabung pastinya akan membingungkan bagi almarhumah mba Indira Abidin (pendiri Lavender Ribbon) dalam menanganinya. Sehingga beliau selalu menyerahkan kepada ibu Adi Tri Kuswati pembina grup ini, agar dapat memberikan bantuan baik dalam bentuk support maupun saling berbagi semua hal yang berkaitan dengan tumor otak.
Aku dan beberapa teman lain, meminta kepada bu Adi agar membentuk sebuah grup khusus sebagai wadah bagi kami para penyintas tumor otak, baik untuk diskusi pembahasan tentang tumor otak serta memberikan sebuah rangkulan menenangkan pada saat pertama kali di diagnosa oleh dokter. Dengan grup ini, agar kami lebih leluasa dan nyaman membahas kasus-kasus baru yang muncul. Dengan semakin bertambahnya penyintas tumor otak di Lavender Ribbon Cancer Support Group, akhirnya grup kecil diskusi ini terbentuk. Jauh sebelum almh.mba Indira menulis narasi tentang ibu Adi Tri Kuswati di kolom Lavender, beberapa anggota baru dengan kasus tumor otak sering berdiskusi melalui media aplikasi Whatsapp kepada beliau. Mereka bercerita pengalamannya sendiri, anak, pasangan maupun orangtua yang mengalami tumor otak.
Pertengahan tahun 2014, dengan izin mba Indira, grup kecil ini melalui media aplikasi whatsapp dibentuk oleh Ibu Adi Tri Kuswati. Wadah berkumpulnya para penerima anugerah tumor otak, baik yang sudah menjalani berbagai terapi seperti operasi Kraniotomi maupun masih bertahan berdamai dengan tumornya. Ibu Adi Tri Kuswati termasuk penyintas yang berdamai dengan Meningioma yang berukuran cukup besar. Ada juga kisah penyintas lain, diagnosa awalnya bahwa kehidupannya tidak akan bertahan lebih lama lagi.
Dengan bergabung digrup ini, kami saling menyemangati dan berempati. Untuk menghilangkan rasa ketakutan dari bayang-bayangan yang akan terjadi dimasa depan dan tidak merasa sendiri dengan anugerah tumor tersebut. Didalam grup, kami saling berbagi tentang gejala-gejala awal sebelum didiagnosa mengidap tumor otak, kemiripan dari obat-obatan yang dikonsumsi, menjalani pola hidup sehat, termasuk memahami faktor pencetus kambuh serangan kejang baik dikarenakan kelelahan fisik maupun psikis, dehidrasi, kurang istirahat, kurang asupan yang bergizi serta beberapa faktor lain. Hal itu semua bisa membantu kami meminimalisir kambuhnya serangan kejang. Selain itu, kami sering membahas efek samping obat -obatan yang dikonsumsi karena rata-rata obat-obatannya termasuk dalam golongan obat psikotropika IV.
Dari diskusi kami selama berkumpul dalam grup, tumor otak ganas jenis Glioma, salah satunya adalah Gliobastoma. Tumor ini yang sangat cepat sekali mengalami pertumbuhan sehingga membuat otak semakin terdesak dan bisa mengakibatkan kerusakan pada sel- sel saraf tertentu pada tumor berkembang. Hal ini, sering mengakibatkan penderita mengalami kelumpuhan, ketidaksadaran diri serta beberapa efek lainnya. Baik penyintas maupun keluarga harus lebih bersabar dalam menjalani semua proses untuk kesembuhan. Sejak grup ini berdiri, penderita tumor otak ganas belum ada yang dapat bertahan lebih lama dengan segala upaya hingga titik akhirnya. Akan tetapi ada penyintas tumor otak dengan pilihan terapi alat Doktor Warsito mereka bisa sembuh total serta dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Digrup ini ada juga yang bertahan dengan berdamai memahami gejala dan mengkonsumsi obat anti konvulsi (anti kejang) dibawah pengawasan spesialis saraf, sehingga dapat bertahan menjalani aktivitasnya.
Grup Cerdas Mengelola Tumor Otak selalu mendapat pendampingan dari dokter, yang pertama kali dibimbing oleh seorang spesialis onkologi. Alhamdulillah, pada tahun 2019, grup ini dapat didampingi oleh dokter spesialis saraf. Beliau seorang dokter yang bertugas di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, Departemen Saraf yakni dr.Aih Cahyani, SpS. Keahlian beliau lebih intensif dalam hal menangani vertigo (menangani gangguan keseimbangan). Disamping itu, beliau ahli dalam menangani masalah Neuro Ofthalmologi atau gangguan penglihatan yang disebabkan saraf ( lapang pandang, atau kabur penglihatan) serta seorang Neuro onkologi (tumor otak dan medula spinalis).
Namun sayangnya, aku sudah lama tidak bergabung grup ini dengan berbagai alasan kesibukan. Tapi aku masih saling menyapa beberapa anggota grup pada media sosial agar tidak terputus silaturrahim diantara kami. Mohon maaf yang sedalam-dalamnya buat saudara-saudaraku di grup Cerdas Mengelola Tumor Otak, buku menceritakan perjuangan kalian semua yang pernah dijanjikan belum bisa terwujud. Mohon do'anya agar, aku dapat memulai untuk menyusun kembali dari serpihan-serpihan yang masih tersisa agar bisa menjadi sebuah cerita inspiratif bagi siapapun yangmembutuhkannya.
serpihan yang tersisa:
No comments:
Post a Comment