Tuesday, July 22, 2025

Rahasia Penulis Produktif: Isi Kepala dengan Kata-Kata

Konten [Tampil]

Ilustrasi tangan seorang penulis sedang menulis. (pexels.com/cottonbro studio)

Rahasia penulis produktif bukanlah kemampuan menulis cepat semata, tetapi bagaimana menjaga kepala tetap penuh dengan kata-kata. Pagi ini (22 Juli 2025) aku menyimak Live Instagram Teh Indari, yang mengangkat tema menarik: "Rahasia Penulis Produktif: Nulis Banyak Tanpa Kehabisan Ide." Sebagai penulis yang juga aktif membuat konten digital dan mengikuti berbagai kelas menulis, aku merasa sangat relate dengan satu pertanyaan ini: “Bagaimana caranya tetap menulis tanpa kehabisan ide?”

Jawabannya sederhana,tetapi begitu dalam yakni: "isi kepalamu dengan kata-kata."

Buku, Sumber Kehidupan Kata

Teh Indari membagikan rahasia penulis produktif dari pengalamannya. Salah satu yang paling berkesan adalah pentingnya membaca, baik membaca buku orang lain maupun buku yang pernah ditulis sendiri. Ternyata, membaca kembali karya kita bisa menjadi cara untuk menyulut ide-ide baru yang selama ini tersembunyi.

Contohnya, ketika ia membuka kembali buku Melangit dan membaca bab berjudul “Ketika Jalan Berliku, Menulis adalah Waktu”, muncul pemikiran baru soal manajemen waktu untuk penulis. Dari satu kalimat, tumbuhlah gagasan tulisan baru.

Dari sini aku belajar, bahwa buku bisa menjadi tempat kita pulang saat ide terasa buntu. Ia memberi ruang untuk melihat ulang pikiran-pikiran yang mungkin terlewat.

Rahasia Penulis Produktif: Tangkap Ide Saat Masih Hangat

Salah satu rahasia penulis produktif yang penting adalah mencatat ide secepat mungkin. Dalam Live tadi, Teh Indari menyarankan agar selalu membawa notebook kecil saat membaca, karena inspirasi bisa datang tiba-tiba dan cepat menguap.

Aku langsung teringat tumpukan kertas dan catatan berserakan di sudut meja. Beberapa hanya berisi satu kalimat, atau bahkan satu kata. Namun dari pengalaman, kalimat-kalimat itulah yang kadang menjadi awal dari tulisan panjang.

Menulis ide saat masih hangat seperti menangkap api kecil sebelum padam. Satu kalimat hari ini, bisa jadi satu artikel esok hari.

Buku Melahirkan Banyak Gagasan

Teh Indari juga membandingkan buku dan artikel. Artikel biasanya membahas satu topik, sedangkan buku membuka banyak ruang untuk eksplorasi. Dari satu bab saja, bisa muncul beragam sudut pandang dan ide tulisan baru.

Karena itulah, membaca adalah kebutuhan utama penulis. Tanpa membaca, kita akan kehabisan kosa kata dan referensi. “Kalau mau terus menulis, maka bacalah,” kata Teh Indari.

Kata-kata itu menusukku dengan lembut. Mengingatkanku pada hari-hari ketika aku membaca hanya untuk menyelesaikan, bukan untuk menyerap. Kini aku tahu, membaca dengan hati adalah cara menjaga kepala tetap kaya kata. 

Penutup

Pagi ini aku tidak hanya mendapatkan strategi menulis, tetapi juga motivasi baru untuk terus menulis. Melalui Live Instagram ini, aku kembali diingatkan bahwa menjadi penulis bukan tentang seberapa cepat kita menulis, tapi seberapa tekun kita mengisi kepala dengan kata-kata.

Rahasia penulis produktif ternyata tidak serumit itu: membaca, menangkap ide, mencatat, lalu menuliskannya dengan jujur. Dan tentu saja, menjaga semangat lewat komunitas dan pembelajaran yang berkelanjutan.

“Semoga sharing ini bisa men-trigger teman-teman untuk melanjutkan perjuangan menulisnya,” ucap Teh Indari menutup Live-nya.

Aku menutup catatan hari ini dengan senyum. Karena setiap kata yang kutulis hari ini adalah bentuk kecil dari perjuangan itu sendiri.

No comments:

Post a Comment