Sunday, June 9, 2024

Sebuah Impian

Konten [Tampil]

 


Di kamar sunyi dan temaram, ku mulai menggerakkan pena

Menulis, mengukir kata dan melukis sebuah mimpi

Tinta yang ditorehkan penaku menjadi saksi bisu

Sebuah mimpi-mimpi yang akan terus bersemi

 

Layar putih laptopku, bagaikan lautan luas

Penaku berlayar, mencari pantai untuk disinggahi

Setiap kata yang ditulis adalah Langkah-langkahku

Menuju dunia yang dinantikan

 

Impianku sebagai penulis,

Bukan hanya sekadar mengisi halaman kosong,

Tapi memberi suara bagi yang membisu

Menjadi warna pada hidup yang penuh kelabu dan membeku

 

Aku ingin cerita-cerita yang telah terlukis indah

Menjadi pelita dalam kegelapan

Membawa harapan dan penuh inspirasi

Bagi jiwa-jiwa yang mencari makna hidup

 

Suatu hari nanti,

Ketika buku yang kutulis terbuka lagi

Kisahku akan hidup kembali

Dalam hati pembaca yang telah menanti


Bogor, 1 Juni 2024

edisi GHS

Friday, June 7, 2024

Harapan Seorang Perintis

Konten [Tampil]


Sejak pagi hari, aku sudah mulai beraktivitas rutin sebagai ibu rumah tangga. Dari mulai menyiapkan secangkir kopi untuk suami, sarapan pagi, merapikan tanaman, serta membersihkan halaman  rumah. Mentari pagi,  telah bersinar terang dan langitpun nampak cerah. Seperti memberitahukan kepada penduduk bumi, bahwa hari ini sangat indah dan penuh keberkahan. 

Berkat curahan rahmat dari Allah SWT, telah meringankan langkahku hari ini, sehingga pagi hari ini penuh dengan energi positif. Suasana hati atau mood aku sangat bergantung, sejak memulai di pagi hari. Jadi awal pagi sangat menentukan produktifnya langkah hari-hariku. 

Selepas beraktivitas, aku menghubungi teman baik yang telah lama kami tidak saling berkomunikasi. Anak muda yang selalu mempunyai semangat tinggi dan ide-ide brilian menciptakan lapangan kerja sendiri selalu menginspirasiku. Pada masa sekarang, kita harus gerak cepat ketika melihat peluang bisnis. Walaupun aku bukan seorang yang memiliki pengalaman di dunia bisnis, tapi bisa melihat dari sudut pandang sebagai seorang pemerhati pasang surutnya dunia bisnis, terkhusus bisnis digital. 

Dahulu, aku dibina oleh seorang manager sholihah dan cantik yang memiliki jiwa bisnis sangat tinggi, apalagi pekerjaan yang digeluti berhubungan dengan teknologi telekomunikasi. Kami harus mengikuti kemajuan perkembangan dunia telekomunikasi termasuk produk digital.

Memahami produk yang dimiliki perusahaan merupakan kewajiban bagi seorang karyawan, walaupun peran kami bukan sebagai marketing perusahaan. Tetapi di sana kami mendapat pembinaan dan bimbing agar bisa menjual produk-produk perusahaan sendiri.

Sebelumnya, aku tidak terlalu memahami seperti apa menjual suatu produk atau jasa yang baik, namun aku berusaha mempelajari dan mencobanya. Semua hal yang berhubungan dunia digital, aku terus berusaha untuk memperbaharuinya.

Dengan berbekal ilmu yang diperoleh dari perusahaan tempat aku bekerja, sedikit banyak telah membangun mental kami sebagai seorang pembisnis. Aku masih merintis, baik sebagai seorang penulis maupun digital marketing. Hingga hari ini, aku masih terus belajar dan belajar lagi, dimulai dari nol hingga puncak pencapaian yang aku harapkan seperti para penulis senior dan digital marketing ternama baik di Indonesia maupun mendunia.

Wednesday, June 5, 2024

Senja Menepis Gundahku

Konten [Tampil]

Pada satu sore, aku sedang berada dikamar dan dengan sengaja beranjak keluar untuk duduk dihalaman rumah. Pandanganku tertuju jauh ke langit yang tampak mengalami perubahan. Langit yang sebelumnya berwarna biru cerah, kini berubah menjadi jingga keemasan. Menandakan sebentar lagi senja akan segera menjelang.

Masya Allah, aku bersyukur dapat melihat lukisan terindah yang begitu menakjubkan. Tidak sia-sia aku berpindah duduk ke teras rumah, sehingga dapat menikmati keindahan senja. Ada sebuah ketenangan yang aku rasakan saat memandang senja sore itu. Senja menepis semua kegundahan hatiku selama ini, bahkan memunculkan semangat baru.

Semangat baru yang mengubah suasana hati menjadi lebih baik. Aku berkeinginan segera menuangkan semua ide yang telah memenuhi isi kepala, melalui sebuah kisah. Kegundahan hatiku berawal, ketika masa transisi itu hadir beberapa minggu lalu. Gejala perubahan psikologis yang terjadi sangat mempengaruhi suasana hati (mood) ketika akan menuliskan sebuah kisah.

Aku tidak bermaksud untuk mengkambinghitamkan perubahan mood sebagai penyebab semua ini, tetapi memang begitu keadaannya. Sering muncul rasa kekhawatiran, jika kisah yang aku tuliskan tidak menarik serta tidak sesuai kriteria. Namun, selama berlangsungnya perubahan mood, aku berusaha rutin menulis pada buku harian, situs blog, artikel, serta konten di sebuah media sosial. 

Tetapi ketika aku akan memulai menuliskan sebuah kisah, sering hadir rasa ketidakpercayaan diri saat  merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat. Kekhawatiran aku, terkait tulisan yang dihasilkan  akan terasa sangat kaku dan membosankan saat dibaca.

Bismillah dengan tekad yang bulat, aku tepis semua kekhawatiran yang sering menghantui. Kisah yang aku tulis saat ini, dapat mengalir dengan lancar tanpa ada interfensi dari siapapun termasuk diri sendiri. 

Senja kemarin, menjadi saksi bisu bagi perasaanku. Selama ini gundah menyemuliti hatiku. Tapi hadirnya senja memberi jalan bagi malam. Begitujuga aku memberi jalan kepada suasana hati ini agar benar nyaman ketika akan menulis kisah. Setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru. Di ujung senja yang menipis, aku bersiap menjemput fajar baru untuk menuliskan sebuah kisah.


 

 

 

Tuesday, June 4, 2024

Kelas Menulis Buku Menghadirkan Antologi Inspiratif

Konten [Tampil]

(Sumber: Indscript Creative)

Dalam suasana yang begitu mengharukan, pada tanggal 1 Juni 2024 Indscript Creative berkolaborasi dengan Sekolah Perempuan dan BukuinAja mengadakan launching buku antologi yang telah lama dinanti-nantikan semua hadirin.  Acara yang diselenggarakan melalui zoom meeting dibuka sendiri oleh founder Indscript Creative, dihadiri 75 orang peserta dari berbagai kalangan, mulai dari para penulis, peserta kelas menulis Indscript dan beberapa tamu undangan.

Menyoroti kedua karya antologi terbaru ini yang berjudul “Melintasi Badai dan Menolak Rapuh”, sebagai bentuk kisah-kisah nyata yang sangat menginspirasi bagi para perempuan di mana pun berada agar dapat berdiri tegak melewati setiap badai yang sedang menimpanya.


Pengalaman Penulis Dalam Kelas Menulis Buku

Indscript Creative merupakan perusahaan yang sering menjembatani para perempuan Indonesia agar dapat menjadi seorang yang produktif melalui tulisannya. Salah satunya melalui kelas menulis buku antologi, menjadi penulis tidaklah mudah, agar dapat menghasilkan karya tulisan yang indah dan menarik, dibutuhkan latihan menulis yang rutin dan ekstra. Dengan menulis buku antologi merupakan hal yang sangat mudah dibandingkan menulis buku solo.

Dalam sambutan acara launcing buku antologi yang disampaikan Fouder Indscript Creative Indari Mastuti, beliau mulai memperkenalkan satu per satu para penulis dari kedua buku antologi. Para penulis ini adalah para perempuan tangguh yang memiliki berbagai latar belakang yang berbeda. Salah satunya ibu Diah Andika Sari, yang merupakan dosen PG PAUD FIP Universitas Muhammmadiyah Jakarta. Dia mengenal seorang Indari Mastuti melalui media sosial instagram. Beliau memang memiliki hobi menulis, namun menulis buku bersama teh Indari merupakan suatu hal yang berbeda. Menulis kisah pengalaman sendiri dapat mengeluarkan emosi dan ide dibandingkan menuliskan karya ilmiah sebagai dosen.

Kemudian ada ibu Cut Sera seorang doktor perkapalan, yang telah lama menulis buku solo dalam kelas bimbingan teh Indari masih tersendat untuk menyelesaikannya, sehingga sangat mengapresiasinya untuk mengikuti menulis buku antologi.


Kekuatan Kata Dalam Melintasi Badai

Buku Melintasi Badai merupakan sebuah refleksi mendalam tentang bagaimana seseorang dapat menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan ketabahan. Melalui serangkaian kisah-kisah inspiratif, buku ini mengajak pembaca untuk tidak hanya sekadar bertahan dalam badai, tetapi juga untuk tumbuh dan berkembang dari setiap ujian yang dihadapi.

Inilah yang melatarbelakangi teh Indari membuat event menulis bersama buku antologi Melintasi Badai. Melalui sebuah tulisan sehingga dapat merangkul bagi para perempuan dimanapun berada yang sedang mengalami badai dalam kehidupannya.

Teh Indari mengatakan menulis adalah hal yang termudah untuk dilakukan. Seperti menuliskan kisah pengalaman kita sendiri. Di dalam kelas menulis kisah yang dipandunya khusus bagi para ibu rumahtangga atau perempuan, mereka menuliskan kisah sebanyak 300 kata kisah pengalaman hidup yang sangat meninggalkan kesan mendalam. Namun, tulisan kisah yang hasilkan tidak dibukukan, akan tetapi  dipublikasikan melalui media sosial seperti instagram dan facebook. Sehingga dapat menginspirasi bagi para pembaca di mana pun mereka berada.

Kisah seorang penulis yang juga menjadi salah satu pilihan dari editor Indscript Creative adalah pengalaman ibu  Maria Sofia sebagai seorang survivor kanker payudara stadium lanjut hingga sekarang yang dibacakan oleh teh Indari pada acara lauching buku antologi. Kekuatan kata-kata dalam kisahnya makin mengharukan suasana saat itu. Begitu juga dengan kisah bu Dwi Harmini yang menceritakan kisah perjuangan dalam menghadapi tumor otaknya serta jatuh bangun dalam merintis bisnisnya.

(Sumber : Indscript Creative)

Menolak Rapuh Mengharukan Suasana

Kisah pilihan editor yang lainnya, dibacakan pada acara itu adalah kisah seorang Ibu Marisa yang telah mendaki berbagai gunung yang ada di Indonesia dan dunia. Hal ini, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur karena pernah mengalami kelumpuhan pada sebagian tubuhnya.

Ada juga kisah ibu Aida yang membuat para peserta zoominar meneteskan air mata, beliau menceritakan secara langsung kisah hidupnya selama mengalami sakit berkepanjangan terbaring lemah tak berdaya serta diagnosis yang tak pasti. Selain itu perjuangannya ketika toko yang dimilikinya hangus habis terbakar tanpa tersisa serta rumah yang terendam habis oleh banjir bandang. Kekuatan terbesar saya adalah tidak pernah ada kejadian yang dialami saya, tidak seatas izin dari Allah. Ujian orang di luar sana, banyak yang mengalami ujian lebih berat dari saya.“Saya adalah manusia pilihan Allah, yang dipilih untuk menjalani selama menghadapi ujian hidup. Kepasrahan karena banyak orang di luar sana yang memiliki ujian, bisa dan mau bangkit. "

Itulah jawaban yang disampaikan oleh ibu Aida, saat ditanyakan oleh peserta acara tentang kekuatan terbesarnya saat melewati semua cobaan hidupnya yang bertubi-tubi.

(Sumber: Indscript Creative)

Penutup

Buku antologi ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi orang banyak ketika membaca kisah-kisah perjuangan penulisnya dan sebagai penguat untuk seluruh perempuan yang sedang menjalani badai kehidupannya.

Sebagai hamba Allah, kita hanya dapat menerima semua ujian dan cobaan sebagai takdir yang telah ditetapkan-Nya, dengan menjalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Semua kisah perjuangan ini sebagai ujian kenaikan bagi kita agar menjadi hamba yang lebih baik lagi. Perjuangan ini masih terus berlanjut, melalui kisah-kisah yang telah dituliskan. Kedua buku antologi ini dapat dipesan langsung kepada para penulis.

(Sumber: Indscript Creative)


Saturday, June 1, 2024

Ketulusan Hati

Konten [Tampil]


Di sudut hati terdalam

Tersimpan sebuah rindu 

bagi seorang mahluk unik karya Sang Maha Pencipta 

Teguh pendirian tanpa ungkap sebuah rasa


Ku jaga doa pada setiap sujud panjang

Agar salju selalu menyelimut hatinya

Sekali saja rasa itu diungkap

Yang begitu kudamba dalam diam


Khilaf kata tak pernah diakui

Membuat dada terasa sesak menahan lara

Berharap sepatah kata maaf terucap

Sebagai penawar luka yang tertoreh di hati


Beribu-ribu kalimat bijak tersampaikan

Penuh akan sebuah pengharapan

Namun semua bagai angin lalu 

Membisu tanpa kehangatan


Hati ini tetap setia 

Menemani langkah dalam suka maupun duka

Cinta sejati tak hanya kata

Namun ketulusan hati tak berputus asa


Teruntuk pemilik hati

Oleh: Melia

Bogor, 01 Juni 2024



Friday, May 31, 2024

Pagi Cerah Penuh Harapan

Konten [Tampil]


Mentari pagi baru saja menampakkan wajahnya, menyinari kehangatan bagi seluruh penjuru kota. Angin pagi yang terasa sejuk, menyapaku dengan lembut dengan aroma khasnya embun yang begitu menyejukkan. Tak tertinggal burung-burung yang berkicau indah, ikut menyambut pagi penuh dengan harapan baru.

Memulai kegiatan harianku, sambil membuka jendela kamar dan membiarkan sinar mentari menghangatkan ke seluruh ruangan. Senyuman sebagai bentuk rasa syukurku sambil menikmati segarnya udara pagi ini. Hari ini terasa begitu berbeda, ada semangat baru yang mengalir ke seluruh tubuh ini, mungkin pengaruh sinar mentari pagi memberikan energi positif bagiku.

Dengan penuh semangat, kakiku langsung melangkah menuju dapur, menyeduh secangkir kopi ditemani camilan pagi berupa pisang goreng. Menyiapkan sarapan pagi sederhana, telur mata sapi dengan nasi hangat putih di pagi yang cerah ini. Sambil membuka aplikasi note yang ada pada telepon selularku, tertulis sebuah kutipan yang selalu memberi sebuah energi kekuatan bagiku: “Setiap pagi adalah lembaran baru. Apa yang akan kamu tulis hari ini?” 

Akupun menutup aplikasi note sambil memandang jauh keluar jendela. Teringat kalau hingga detik ini masih banyak impian yang belum terwujud. Hari ini, aku bertekad untuk menepis semua rasa kekhawatiran agar tetap melangkah untuk menulis walau penuh dengan kegundahan di hati. Aku tidak akan menunda lebih lama lagi, sebab sudah terlalu sering aku meragukan kemampuan diri sendiri.

Setelah selesai sarapan, aku duduk di depan meja tulis menyalakan laptop dan membuka file dokumen yang masih kosong. Jemari tanganku tiba-tiba menari di atas keyboard, menuliskan kata demi kata yang terpendam di dalam benak ini. Cerita yang aku tulis mulai mengalir, seperti sungai yang menemukan jalannya sendiri. Setiap kalimat yang aku tulis membuat hati ini semakin ringan, seolah-olah beban yang selama ini aku rasakan perlahan-lahan menghilang. Mood aku juga menjadi lebih baik.

Waktu terus berlalu tanpa terasa matahari sudah semakin tinggi, tetapi semangatku tidak surut sama sekali. Jemari tanganku terus saja menekan tuts keyboard laptop, sepertinya sangat memahami jika saat ini si empu laptop sedang penuh energi dan membiarkan imajinasiku terus berkembang tanpa batas. Pagi yang cerah ini telah memberi sebuah harapan baru, serta keyakinan bahwa aku mampu mewujudkan impianku. 

Dengan gerak semakin melambat, jemari tanganku terhenti menulis diikuti sebuah senyuman yang tersungging manis begitu puas. Pada layar laptopku, sudah terpajang dua kisah inspiratif yang telah aku wujudkan. Pagi hari ini, telah membawa langkahku semakin dekat lagi demi mewujudkan sebuah impian.

Akupun menutup laptop dan berdiri, sambil berpikir sejenak bahwa tentunya perjalanan ini masih panjang. Namun, setidaknya langkah pertama telah kuambil dengan menghalau semua kegundahan di hati selama ini. Dengan hati penuh harapan, aku terus melangkah, bersiap menghadapi hari penuh dengan semangat baru. Pagi yang cerah ini, telah memberi aku sebuah kekuatan besar untuk tetap bermimpi, dan yang terpenting, keberanianku untuk menepis semua kegundahan di hati.

Monday, May 27, 2024

Melodi Perubahan hidupku

Konten [Tampil]

Melia nama panggilanku. Aku seorang ibu rumah tangga yang telah lama mengabdikan hidup bagi keluarga. Di usiaku yang akan memasuki 47 tahun, aku mulai merasakan perubahan yang tak biasa. Mulai dari tidak teraturnya menstruasi, sindrom pramenstruasi yang sangat mengganggu, suasana hati yang sering berubah-ubah, gangguan tidur, hingga mudah merasa lelah. Berawal dari akhir bulan April 2024, seperti biasa aku mengalami menstruasi selama 7-8 hari. Namun, menstruasi datang lagi pada pertengahan bulan Mei, tapi aku tidak terlalu memikirkannya lebih jauh.

Kondisi ini membuat aku merasa terganggu dalam beraktivitas harian dan berinteraksi dengan semua anggota keluarga. Aku mulai terganggu dengan perubahan suasana hati yang tak menentu. Perasaanku begitu sensitif sehingga sangat mudah tersinggung dan merajuk. Bukan saja suami, tetapi anak-anak juga merasakan adanya perubahan psikologisku. 

Suamiku orang yang paling sering terkena imbas dari suasana hati yang sering berubah-ubah. Aku juga merasakan ada yang berbeda dengan diriku ini. Mengapa suasana hatiku mudah sekali berubah atau mengalami mood swing?

Akhirnya, aku bertanya kepada ibuku tentang semua perubahan yang terjadi. Ibu mengatakan bahwa saat ini aku akan memasuki masa pramenopause dan setiap wanita memiliki usia yang berbeda-beda ketika memasuki masa menopause. Ibu menyarankanku agar mengonsumsi herbal resep Dr. Zaidul Akbar untuk meringankan gejala-gejala pramenopause dan merutinkan kembali yoga yang sering terlewatkan.

Ibuku juga berpesan agar aku berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter. Setelah percakapan dengan ibu, aku merasa lebih lega mengetahui apa yang terjadi karena selama ini aku termakan oleh pikiran sendiri terkait mood swing dan perubahan lainnya. 

Hasil konsultasi dengan dokter, beliau mengatakan bahwa ini merupakan fase alami dalam kehidupan seorang wanita. Agar dapat menjalani hari-hari dengan baik, dokter menganjurkan aku untuk mengelola gejala yang ada dengan perubahan gaya hidup.

Dengan memulai perubahan kecil dalam hidupku, dari mengonsumsi herbal untuk meringankan gejala-gejala pramenopause yang ada, yoga juga membantuku menenangkan pikiran dan tubuh. Selain itu, aku lebih banyak mengonsumsi sayuran dan mengurangi kafein. Dukungan dari semua anggota keluarga membuat aku merasa lebih tenang, berpikir positif, dan mulai menemukan kembali diri sendiri.