Monday, June 17, 2024

Aku Merindu

Konten [Tampil]


Malam ini terasa begitu sunyi

Kutatap bintang di langit yang tinggi

Ada namamu terukir di hati ini

Menar-nari hadir di dalam mimpi


Aku begitu merindu

Senyum, canda serta tawa ceriamu

Setiap detik terasa begitu hampa

Tanpa hadirmu di sini, cinta ini terasa sepi


Dari kejauhan kau meniti waktu

Diantara jarak dan ruang membisu

Namun cinta ini tetap utuh

Tak lekang oleh waktu


Aku begitu merindu dengan segala rasa rindu

Hadirmu yang menghapus pilu

Setiap pesan yang kau titipkan

Membuat hati semakin kuat menantimu


Dalam do'a panjang, kutitipkan namamu

Memohon kepada Allah agar kita segera bersama

Aku menahan dengan merindu

setia menanti kedatanganmu pulang


Bogor, 17 Juni 2024


Tuesday, June 11, 2024

Indscript Creative Menyatukan Hati Kami

Konten [Tampil]


Setiap langkah yang kita ambil, orang-orang yang kita temui, serta pengalaman yang kita alami, semuanya terhubung dalam jaringan kehidupan yang luas namun terasa begitu dekat. Dunia seperti kanvas menunggu kita untuk dijelajahi, sejauh apa melangkah akan terasa semakin mendekat dengan diri kita sendiri.

Betapa terasa kecilnya dunia ini. Dengan kecanggihan teknologi masa sekarang, kita dapat terhubung lebih dekat, bahkan dengan mereka yang berasal dari daerah sama dengan kita. Sebuah hal yang tak terduga, kelas menulis Indscript Creative telah mempertemukan saya dengan seorang dari daerah asal kami, yaitu provinsi Bengkulu. 

Leffi Nia namanya, dengan nama panggilan Nia. Percakapan kami di aplikasi messenger awalnya hanya saling menyakinkan bertempat tinggal yang sama, yaitu di kota Bogor. Tapi percakapan kami tidak ada kelanjutan setelah saya menanyakan alamat tinggalnya. Tanpa terduga, ketika saya memposting pada media sosial sebuah cuplikan video seorang penyanyi ternama Yudika sedang berkunjung ke kota Curup, provinsi Bengkulu.

Nia, yang juga berasal dari Bengkulu, merespons postingan saya dengan antusias. Pada sore itu, melalui percakapan aplikasi messenger, Nia menanyakan apa saya asli dari daerah Bengkulu. Saya meyakinkan dengan menyebutkan kota asal kelahiran. Nia juga menanyakan apa bisa berbahasa suku Rejang, saya menjawab tidak bisa. Tetapi saya dapat memahami artinya karena suami asli suku Rejang. Ada perasaan bahagia bagi para perantau seperti kami, jika menemukan kesamaan asal usul dengan seseorang.

Pertemuan virtual itu, berkembang menjadi ikatan persaudaraan satu daerah. Kami saling berbagi cerita tentang kota kelahiran masing-masing begitu juga tentang keluarga serta membahas kuliner khas dari suku Rejang. Meski jauh dari tanah kelahiran, kami tetap merasa seperti berada di rumah sendiri.

Masya Allah, betapa kelas menulis Indscript Creative bukan hanya merupakan tempat kami berekspresi kreatif tetapi juga sebagai tempat yang menghubungkan antar budaya serta sebagai tempat bertemunya dengan orang-orang yang memiliki latar belakang yang sama. Kelas menulis Indscript Creative, bukan hanya mengajarkan tentang teknik narasi, tetapi juga menyatukan hati kami dalam tulisan.

 

 



Sunday, June 9, 2024

Sebuah Impian

Konten [Tampil]

 


Di kamar sunyi dan temaram, ku mulai menggerakkan pena

Menulis, mengukir kata dan melukis sebuah mimpi

Tinta yang ditorehkan penaku menjadi saksi bisu

Sebuah mimpi-mimpi yang akan terus bersemi

 

Layar putih laptopku, bagaikan lautan luas

Penaku berlayar, mencari pantai untuk disinggahi

Setiap kata yang ditulis adalah Langkah-langkahku

Menuju dunia yang dinantikan

 

Impianku sebagai penulis,

Bukan hanya sekadar mengisi halaman kosong,

Tapi memberi suara bagi yang membisu

Menjadi warna pada hidup yang penuh kelabu dan membeku

 

Aku ingin cerita-cerita yang telah terlukis indah

Menjadi pelita dalam kegelapan

Membawa harapan dan penuh inspirasi

Bagi jiwa-jiwa yang mencari makna hidup

 

Suatu hari nanti,

Ketika buku yang kutulis terbuka lagi

Kisahku akan hidup kembali

Dalam hati pembaca yang telah menanti


Bogor, 1 Juni 2024

edisi GHS

Friday, June 7, 2024

Harapan Seorang Perintis

Konten [Tampil]


Sejak pagi hari, aku sudah mulai beraktivitas rutin sebagai ibu rumah tangga. Dari mulai menyiapkan secangkir kopi untuk suami, sarapan pagi, merapikan tanaman, serta membersihkan halaman  rumah. Mentari pagi,  telah bersinar terang dan langitpun nampak cerah. Seperti memberitahukan kepada penduduk bumi, bahwa hari ini sangat indah dan penuh keberkahan. 

Berkat curahan rahmat dari Allah SWT, telah meringankan langkahku hari ini, sehingga pagi hari ini penuh dengan energi positif. Suasana hati atau mood aku sangat bergantung, sejak memulai di pagi hari. Jadi awal pagi sangat menentukan produktifnya langkah hari-hariku. 

Selepas beraktivitas, aku menghubungi teman baik yang telah lama kami tidak saling berkomunikasi. Anak muda yang selalu mempunyai semangat tinggi dan ide-ide brilian menciptakan lapangan kerja sendiri selalu menginspirasiku. Pada masa sekarang, kita harus gerak cepat ketika melihat peluang bisnis. Walaupun aku bukan seorang yang memiliki pengalaman di dunia bisnis, tapi bisa melihat dari sudut pandang sebagai seorang pemerhati pasang surutnya dunia bisnis, terkhusus bisnis digital. 

Dahulu, aku dibina oleh seorang manager sholihah dan cantik yang memiliki jiwa bisnis sangat tinggi, apalagi pekerjaan yang digeluti berhubungan dengan teknologi telekomunikasi. Kami harus mengikuti kemajuan perkembangan dunia telekomunikasi termasuk produk digital.

Memahami produk yang dimiliki perusahaan merupakan kewajiban bagi seorang karyawan, walaupun peran kami bukan sebagai marketing perusahaan. Tetapi di sana kami mendapat pembinaan dan bimbing agar bisa menjual produk-produk perusahaan sendiri.

Sebelumnya, aku tidak terlalu memahami seperti apa menjual suatu produk atau jasa yang baik, namun aku berusaha mempelajari dan mencobanya. Semua hal yang berhubungan dunia digital, aku terus berusaha untuk memperbaharuinya.

Dengan berbekal ilmu yang diperoleh dari perusahaan tempat aku bekerja, sedikit banyak telah membangun mental kami sebagai seorang pembisnis. Aku masih merintis, baik sebagai seorang penulis maupun digital marketing. Hingga hari ini, aku masih terus belajar dan belajar lagi, dimulai dari nol hingga puncak pencapaian yang aku harapkan seperti para penulis senior dan digital marketing ternama baik di Indonesia maupun mendunia.

Wednesday, June 5, 2024

Senja Menepis Gundahku

Konten [Tampil]

Pada satu sore, aku sedang berada dikamar dan dengan sengaja beranjak keluar untuk duduk dihalaman rumah. Pandanganku tertuju jauh ke langit yang tampak mengalami perubahan. Langit yang sebelumnya berwarna biru cerah, kini berubah menjadi jingga keemasan. Menandakan sebentar lagi senja akan segera menjelang.

Masya Allah, aku bersyukur dapat melihat lukisan terindah yang begitu menakjubkan. Tidak sia-sia aku berpindah duduk ke teras rumah, sehingga dapat menikmati keindahan senja. Ada sebuah ketenangan yang aku rasakan saat memandang senja sore itu. Senja menepis semua kegundahan hatiku selama ini, bahkan memunculkan semangat baru.

Semangat baru yang mengubah suasana hati menjadi lebih baik. Aku berkeinginan segera menuangkan semua ide yang telah memenuhi isi kepala, melalui sebuah kisah. Kegundahan hatiku berawal, ketika masa transisi itu hadir beberapa minggu lalu. Gejala perubahan psikologis yang terjadi sangat mempengaruhi suasana hati (mood) ketika akan menuliskan sebuah kisah.

Aku tidak bermaksud untuk mengkambinghitamkan perubahan mood sebagai penyebab semua ini, tetapi memang begitu keadaannya. Sering muncul rasa kekhawatiran, jika kisah yang aku tuliskan tidak menarik serta tidak sesuai kriteria. Namun, selama berlangsungnya perubahan mood, aku berusaha rutin menulis pada buku harian, situs blog, artikel, serta konten di sebuah media sosial. 

Tetapi ketika aku akan memulai menuliskan sebuah kisah, sering hadir rasa ketidakpercayaan diri saat  merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat. Kekhawatiran aku, terkait tulisan yang dihasilkan  akan terasa sangat kaku dan membosankan saat dibaca.

Bismillah dengan tekad yang bulat, aku tepis semua kekhawatiran yang sering menghantui. Kisah yang aku tulis saat ini, dapat mengalir dengan lancar tanpa ada interfensi dari siapapun termasuk diri sendiri. 

Senja kemarin, menjadi saksi bisu bagi perasaanku. Selama ini gundah menyemuliti hatiku. Tapi hadirnya senja memberi jalan bagi malam. Begitujuga aku memberi jalan kepada suasana hati ini agar benar nyaman ketika akan menulis kisah. Setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru. Di ujung senja yang menipis, aku bersiap menjemput fajar baru untuk menuliskan sebuah kisah.


 

 

 

Tuesday, June 4, 2024

Kelas Menulis Buku Menghadirkan Antologi Inspiratif

Konten [Tampil]

(Sumber: Indscript Creative)

Dalam suasana yang begitu mengharukan, pada tanggal 1 Juni 2024 Indscript Creative berkolaborasi dengan Sekolah Perempuan dan BukuinAja mengadakan launching buku antologi yang telah lama dinanti-nantikan semua hadirin.  Acara yang diselenggarakan melalui zoom meeting dibuka sendiri oleh founder Indscript Creative, dihadiri 75 orang peserta dari berbagai kalangan, mulai dari para penulis, peserta kelas menulis Indscript dan beberapa tamu undangan.

Menyoroti kedua karya antologi terbaru ini yang berjudul “Melintasi Badai dan Menolak Rapuh”, sebagai bentuk kisah-kisah nyata yang sangat menginspirasi bagi para perempuan di mana pun berada agar dapat berdiri tegak melewati setiap badai yang sedang menimpanya.


Pengalaman Penulis Dalam Kelas Menulis Buku

Indscript Creative merupakan perusahaan yang sering menjembatani para perempuan Indonesia agar dapat menjadi seorang yang produktif melalui tulisannya. Salah satunya melalui kelas menulis buku antologi, menjadi penulis tidaklah mudah, agar dapat menghasilkan karya tulisan yang indah dan menarik, dibutuhkan latihan menulis yang rutin dan ekstra. Dengan menulis buku antologi merupakan hal yang sangat mudah dibandingkan menulis buku solo.

Dalam sambutan acara launcing buku antologi yang disampaikan Fouder Indscript Creative Indari Mastuti, beliau mulai memperkenalkan satu per satu para penulis dari kedua buku antologi. Para penulis ini adalah para perempuan tangguh yang memiliki berbagai latar belakang yang berbeda. Salah satunya ibu Diah Andika Sari, yang merupakan dosen PG PAUD FIP Universitas Muhammmadiyah Jakarta. Dia mengenal seorang Indari Mastuti melalui media sosial instagram. Beliau memang memiliki hobi menulis, namun menulis buku bersama teh Indari merupakan suatu hal yang berbeda. Menulis kisah pengalaman sendiri dapat mengeluarkan emosi dan ide dibandingkan menuliskan karya ilmiah sebagai dosen.

Kemudian ada ibu Cut Sera seorang doktor perkapalan, yang telah lama menulis buku solo dalam kelas bimbingan teh Indari masih tersendat untuk menyelesaikannya, sehingga sangat mengapresiasinya untuk mengikuti menulis buku antologi.


Kekuatan Kata Dalam Melintasi Badai

Buku Melintasi Badai merupakan sebuah refleksi mendalam tentang bagaimana seseorang dapat menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan ketabahan. Melalui serangkaian kisah-kisah inspiratif, buku ini mengajak pembaca untuk tidak hanya sekadar bertahan dalam badai, tetapi juga untuk tumbuh dan berkembang dari setiap ujian yang dihadapi.

Inilah yang melatarbelakangi teh Indari membuat event menulis bersama buku antologi Melintasi Badai. Melalui sebuah tulisan sehingga dapat merangkul bagi para perempuan dimanapun berada yang sedang mengalami badai dalam kehidupannya.

Teh Indari mengatakan menulis adalah hal yang termudah untuk dilakukan. Seperti menuliskan kisah pengalaman kita sendiri. Di dalam kelas menulis kisah yang dipandunya khusus bagi para ibu rumahtangga atau perempuan, mereka menuliskan kisah sebanyak 300 kata kisah pengalaman hidup yang sangat meninggalkan kesan mendalam. Namun, tulisan kisah yang hasilkan tidak dibukukan, akan tetapi  dipublikasikan melalui media sosial seperti instagram dan facebook. Sehingga dapat menginspirasi bagi para pembaca di mana pun mereka berada.

Kisah seorang penulis yang juga menjadi salah satu pilihan dari editor Indscript Creative adalah pengalaman ibu  Maria Sofia sebagai seorang survivor kanker payudara stadium lanjut hingga sekarang yang dibacakan oleh teh Indari pada acara lauching buku antologi. Kekuatan kata-kata dalam kisahnya makin mengharukan suasana saat itu. Begitu juga dengan kisah bu Dwi Harmini yang menceritakan kisah perjuangan dalam menghadapi tumor otaknya serta jatuh bangun dalam merintis bisnisnya.

(Sumber : Indscript Creative)

Menolak Rapuh Mengharukan Suasana

Kisah pilihan editor yang lainnya, dibacakan pada acara itu adalah kisah seorang Ibu Marisa yang telah mendaki berbagai gunung yang ada di Indonesia dan dunia. Hal ini, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur karena pernah mengalami kelumpuhan pada sebagian tubuhnya.

Ada juga kisah ibu Aida yang membuat para peserta zoominar meneteskan air mata, beliau menceritakan secara langsung kisah hidupnya selama mengalami sakit berkepanjangan terbaring lemah tak berdaya serta diagnosis yang tak pasti. Selain itu perjuangannya ketika toko yang dimilikinya hangus habis terbakar tanpa tersisa serta rumah yang terendam habis oleh banjir bandang. Kekuatan terbesar saya adalah tidak pernah ada kejadian yang dialami saya, tidak seatas izin dari Allah. Ujian orang di luar sana, banyak yang mengalami ujian lebih berat dari saya.“Saya adalah manusia pilihan Allah, yang dipilih untuk menjalani selama menghadapi ujian hidup. Kepasrahan karena banyak orang di luar sana yang memiliki ujian, bisa dan mau bangkit. "

Itulah jawaban yang disampaikan oleh ibu Aida, saat ditanyakan oleh peserta acara tentang kekuatan terbesarnya saat melewati semua cobaan hidupnya yang bertubi-tubi.

(Sumber: Indscript Creative)

Penutup

Buku antologi ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi orang banyak ketika membaca kisah-kisah perjuangan penulisnya dan sebagai penguat untuk seluruh perempuan yang sedang menjalani badai kehidupannya.

Sebagai hamba Allah, kita hanya dapat menerima semua ujian dan cobaan sebagai takdir yang telah ditetapkan-Nya, dengan menjalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Semua kisah perjuangan ini sebagai ujian kenaikan bagi kita agar menjadi hamba yang lebih baik lagi. Perjuangan ini masih terus berlanjut, melalui kisah-kisah yang telah dituliskan. Kedua buku antologi ini dapat dipesan langsung kepada para penulis.

(Sumber: Indscript Creative)


Saturday, June 1, 2024

Ketulusan Hati

Konten [Tampil]


Di sudut hati terdalam

Tersimpan sebuah rindu 

bagi seorang mahluk unik karya Sang Maha Pencipta 

Teguh pendirian tanpa ungkap sebuah rasa


Ku jaga doa pada setiap sujud panjang

Agar salju selalu menyelimut hatinya

Sekali saja rasa itu diungkap

Yang begitu kudamba dalam diam


Khilaf kata tak pernah diakui

Membuat dada terasa sesak menahan lara

Berharap sepatah kata maaf terucap

Sebagai penawar luka yang tertoreh di hati


Beribu-ribu kalimat bijak tersampaikan

Penuh akan sebuah pengharapan

Namun semua bagai angin lalu 

Membisu tanpa kehangatan


Hati ini tetap setia 

Menemani langkah dalam suka maupun duka

Cinta sejati tak hanya kata

Namun ketulusan hati tak berputus asa


Teruntuk pemilik hati

Oleh: Melia

Bogor, 01 Juni 2024