Monday, July 8, 2024

Luna, Betapa Berharganya Dirimu

Konten [Tampil]


Namaku Luna, aku seekor kupu-kupu yang meraasa rendah diri dan selalu menyendiri. Aku hidup di sebuah taman yang indah Di taman ini, aku hidup dengan berbagai jenis kupu-kupu yang lain, mereka memiliki warna dan corak yang sangat memukau. Namun, aku merasa tidak secantik kupu-kupu lainnya. Sayapku berwarna cokelat polos, berbeda dengan kupu-kupu lain yang memiliki sayap yang berwarna-warni. Hal ini, sering membuatku merasa nyaman menyendiri di dekat tepian kolam yang terletak di pinggir taman.

Suatu hari, aku bertemu dengan seekor burung kecil yang sedang terjebak dalam jaring laba-laba. Tanpa ragu, aku segera terbang mendekati dengan hati-hati membantu burung kecil itu bebas. Burung kecil itu sangat berterima kasih dan berkata, "Luna, kau mungkin tidak melihatnya, tetapi kebaikan dan keberanianmu jauh lebih indah dibandingkan warna-warni sayap kupu-kupu lainnya."

Aku hanya tersenyum malu, dan segera pergi untuk melanjutkan aktivitas di tepian kolam. Begitulah kegiatan sehari-hariku, selain mencari bunga yang bisa aku hisap nektarnya.

Beberapa hari kemudian, terjadilah badai besar yang merusak banyak tanaman yang ada di taman. Kupu-kupu lain mengalami kesulitan menemukan bunga untuk mencari makan. Aku, yang sering terbang rendah dan mengenal setiap sudut taman, membantu teman-temanku menemukan bunga yang masih tersisa. 

Mereka mulai memandangku dengan cara yang berbeda dan baru menyadari meskipun sayapku tidak berwarna-warni, tetapi memiliki hati yang besar dan kepedulian tulus. Teman-teman menghargaiku bukan karena penampilan, tetapi karena kebaikan dan ketulusan hati. 

Aku pun menyadari bahwa menilai diri, tidak selalu apa yang terlihat dari luar tetapi dari tindakan dan hati yang tulus. Aku mulai belajar untuk mencintai diri sendiri dan merasa bangga dengan apa adanya diri ini.

Akhirnya, aku mulai membuka diri untuk ikut bergabung dengan teman-teman lain. Hidupku mulai berwarna dan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, walaupun dengan bentuk corak sayapku yang berbeda. 

Hikmah yang bisa diambil dari cerita ini, bahwa setiap orang memiliki kelebihan yang berbeda. Tampilan bukan sebagai standar kebaikan seseorang tetapi tindakan kebaikan, keberanian, serta kepedulian adalah hal-hal yang membuatmu lebih berharga dan istimewa. Jangan biarkan perasaan rendah diri menghalangi dirimu untuk maju, lihatlah betapa berharganya dirimu.

Pembangkit semangat takala insecure itu datang ... 

Saturday, July 6, 2024

Merajut Asa Menggapai Mimpi

Konten [Tampil]


Namaku Rio, aku lahir dan besar di sebuah desa kecil dekat pinggiran kota. Ayahku seorang supir antar jemput sebuah sekolah dan ibuku sebagai penulis. Keluargaku, hidup dengan keterbatasan ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Namun, di balik segala keterbatasan itu, aku memiliki mimpi besar menjadi seorang pengacara yang handal.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu mempunyai semangat belajar yang tinggi. Selain itu, aku sering membantu teman-teman yang mengalami kesulitan dalam matapelajaran serta turut aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Aku sadar, untuk mewujudkan mimpi itu, harus melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Hal itu tampak seperti sesuatu yang mustahil bagi keluargaku.

Selepas SMA, aku berusaha belajar dengan keras agar dapat lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri. Selain itu, aku juga mendaftarkan beasiswa untuk biaya kuliah. Akhirnya, aku berhasil lulus seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri di kota Yogyakarta pada fakultas hukum. Berlanjut dengan pengumuman beasiswa, alhamdulillah aku juga lulus. Namun, itu semua tetap menjadi tantangan besar bagiku selama masa perkuliahan. 

Dengan berbekal tekad dan semangat, aku menjadi mahasiswa berprestasi di kampus, berusaha keras mendapatkan bantuan dari berbagai beasiswa lainnya dan bekerja sebagai asisten dosen maupun guru privat pada sebuah bimbingan belajar.

Setiap hari, aku berusaha mengatur waktu dengan displin. Dari pagi hingga sore hari aku mengikuti perkuliahan, pada malam harinya bekerja di bimbingan belajar serta mengerjakan tugas-tugas kuliah hingga larut malam. Di sela-sela waktu luang, aku memanfaatkan membaca buku-buku tentang hukum.

Kehidupan yang penuh perjuangan, membuat aku belajar menghargai setiap detik waktu dan memperkuat tekad untuk meraih sukses. Tahun demi tahunpun berlalu, kerja kerasku selama ini membuahkan hasil. Aku lulus dengan predikat nilai terbaik, dan mendapatkan kesempatan magang pada salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia.

Di firma hukum tersebut, aku menunjukkan kemampuan dalam menangani kasus-kasus sulit, serta tekun dan berintegritas tinggi dalam bekerja. Tidak butuh waktu lama bagiku, akhirnya mendapatkan pengakuan dan promosi sebagai salah satu pengacara muda di firma hukum tersebut.

 

 

Friday, July 5, 2024

Rumah Impian Masa Tua

Konten [Tampil]


Rumah impian masa tua kami, terletak di ujung sebuah desa yang tenang. Rumah mungil yang begitu indah, memberikan ketenangan dan kedamaian yang sangat kami idamkan. Rumah mungil, dengan desain minimalis yang memberikan kesan bersih dan rapi.

Tampak dari luar, dinding rumah dicat berwarna hijau lembut yang menyatu dengan lingkungan sekitar. Atap genteng memberikan kesan tradisional yang begitu hangat, mengingatkan pada rumah-rumah zaman dahulu yang penuh kenangan. Teras luas di depan rumah adalah tempat favorit untuk bersantai di pagi hari maupun sore hari sambil menikmati secangkir teh hangat. Terasnya dilengkapi dengan beberapa kursi bambu dan meja kayu, dikelilingi oleh pot-pot tanaman hias menambah suasana menjadi lebih segar.
Salah satu yang paling menarik dari rumah ini, adanya pintu geser besar yang menghubungkan antara ruang bagian dalam dengan kebun yang ada di luar. Pada saat pintu dibuka, akan terasa udara segar dan aroma bunga langsung memenuhi ruangan. Kebunnya akan kami tanami dengan berbagai tanaman sayur-sayuran hijau dan rempah-rempah yang tumbuh subur. Ada sayur bayam, kangkung, cabai, tomat, hingga daun kemangi, sereh serta kunyit yang harum. Semua tanaman ini tertata dengan rapi, sehingga memanjakan mata yang memandangnya.
Di halaman belakang, terdapat kolam ikan kecil yang dipenuhi ikan air tawar. Kolam ini sebagai tempat relaksasi sambil mendengarkan suara gemericik air dan menyaksikan ikan-ikan berenang dengan riang. Di sebelah kolam ikan, berdiri sebuah kandang ayam yang sederhana namun bersih. Ayam-ayam yang dipelihara tidak hanya menghasilkan telur segar setiap harinya, tetapi juga menambahkan kehidupan serta kehangatan di halaman belakang.
Ruang bagian dalam rumah ini, didesain dengan konsep terbuka, sehingga setiap sudut rumah nampak luas dan lapang. Warna-warna netral dan perabotan sederhana mendominasi interior ruangan, memberikan kesan minimalis yang elegan. Di ruang keluarga, terdapat sofa nyaman dan rak buku penuh dengan koleksi buku-buku kesayangan sebagai tempat favorit untuk membaca atau ruang kumpul bersama keluarga maupun teman-teman.
Rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi sebagai cerminan kehidupan yang damai dan sederhana. Setiap sudutnya dipenuhi dengan cinta dan kehangatan, tempat sempurna untuk menikmati masa tua yang tenang dalam menjalankan ibadah, bagi kami berdua.

Thursday, July 4, 2024

Rahasia Di Balik Surat Tua

Konten [Tampil]


Saat matahari sore menembus jendela kaca toko barang antik, aku mulai merasakan ketenangan yang khas dari tempat itu. Tanpa sengaja saat menarik sebuah buku, aku menjatuhkan buku lain. Dengan sigap aku mengambil buku yang berjatuhan. Buku ini nampak unik sehingga menggelitik hatiku.

Pada lembaran pertama buku itu, membangkitkan rasa keingintahuanku. Nampak di antara halaman buku kuning dan berdebu, terselip sebuah surat tua yang masih tersegel rapi. Segera aku mencari keberadaan Alex, pemilik toko barang antik itu. Sosok pria tua yang sangat bijkasana, sebagai teman diskusi tentang barang antik yang sering kucari.

"Pak, aku menemukan sebuah surat dari buku ini”, ucapku sambil memperlihatkan surat yang ada di dalam buku. Alex hanya tersenyum dan mengatakan, " surat itu sudah ada di toko lima puluh tahun lebih lamanya."

"Apakah kamu tertarik untuk membacanya?”, tanya pak Alex kepadaku sambil menyerahkan surat yang masih tersegel rapi itu. Rasa ingin tahu semakin membawaku ke alam petualangan. Aku mengambil surat tua itu sambil tersenyum kepada Alex dan segera pamit pulang.

Surat itu aku masukkan ke dalam saku jaket, dan melangkah kaki bergegas menuju ke arah rumah. Selepas makan malam, aku teringat surat tua tadi. Aku memulai membuka segel dari surat, rasa ingin tahu semakin merasuki pikiran, sehingga memulai membawaku pada petualangan tidak pernah terduga sebelumnya.

Di dalam surat tua itu ada petunjuk agar menuju ke sebuah lokasi rahasia di pinggir koto. Rasa ingin tahu membawaku ke tempat tersebut, menemukan sebuah artefak serta petunjuk lainnya. Penemuan ini, mengharuskan aku menjelajahi lebih dalam lagi mengenai sejarah keluarga besar pihak ibu. Sebuah rahasia yang telah lama tersembunyi, terkait dengan harta karun atau misteri sejarah lainnya. 

Dengan bantuan teman dan saudara ibuku, terungkap kebenaran yang mengejutkan sebuah harta peninggalan dari para leluhur kakek buyut, identitas dan sejarah mereka merupakan keturunan kerajaan Pagaruyung.

Setelah menemukan sejarah leluhurku, menambah pengetahuan akan silsih keluarga serta menghargai perjuangan mereka. Aku berjanji akan menjaga warisan keluarga sebagai bukti sejarah yang harus dilestarikan.

Sunday, June 30, 2024

Sebuah Pesan

Konten [Tampil]


Hatiku begitu pilu ketika mendengar penuturan cerita seorang wanita tentang perjalanan sepuluh tahun rumah tangganya.  Sebut saja Santi, namanya. Bahkan akun media sosial yang diguanakn pun bukan nama asli. Aku mengenalnya karena akun ini singgah meninggal sebuah percakapan pada kontak pesan sebuah jejaringan media sosial.

Pastinya, sebagai sesama wanita aku sangat memahami bagaimana hancur berkeping-keping hati seorang istri ketika mengetahui pasangan hidup yang telah lama mendampingi selama itu, memiliki kecenderungan seksual terhadap lawan jenis.

Percakapan kami terus berlanjut walau hanya melalui chat media sosial, tetapi hatiku terenyuh membayangkan seperti apa kehidupan mereka. Seperti penuturan Santi, kehidupan rumah tangga mereka selama ini normal, sebagaimana rumah tangga lainnya. Bahkan rumah tangga mereka tampak bahagia dan sakinah dari sudut pandangan orang di sekitarnya. Tidak sedikit orang yang memuji kehidupan rumah tangga mereka selama ini, begitu yang Santi tuliskan.  

Santi mengatakan, bingung tidak tahu harus bagaimana menghadapi ujian hidup ini. Pada saat itu, aku hanya bisa menenangkan hati Santi. Dalam benak pikiranku, sebuah keberanian darimana sehingga dia mau menceritakan kepada seseorang yang tidak dikenalnya.

Santi curiga melihat perubahan yang terjadi pada suaminya begitu romantis dan menjaga penampilan. Kata-kata romantis sangat sering dia ucapkan, bahkan pada hari kelahirannya mendapat kejutan yang tak terduga.

Kecurigaan Santi semakin kuat setelah membaca sebuah percakapan aplikasi whatsapp yang muncul notifikasinya, saat sang suami berada di kamar mandi. Tanpa rasa ragu, Santi membuka telepon selular suaminya.

Santi bukan saja terkejut tapi hatinya semakin terasa sesak, membaca isi pesan itu.

“suamiku seperti bukan orang yang aku kenal sama sekali, kak “, begitu yang Santi tuliskan. Santi hanya bisa pasrah dan menyimpan luka itu sendiri. Aku berusaha membantu sebagai pendengar dan teman di dalam kebingungannya.

Seperti ungkapan teh Indari Mastuti Founder Indscript Creative dalam acara peluncuran buku antalogi Melintasi Badai dan Menolak Rapuh:’” Merangkul, menghapus air matanya para perempuan dimanapun berada yang sedang melewati badai kehidupan melalui tulisan.” Saat ini aku mencoba merangkul dan menghapus air mata Santi dan Santi lainnya, bahwa mereka tidak sendiri.

 

Saturday, June 29, 2024

Cahaya Di Dalam Kegelapan

Konten [Tampil]


Rina adalah anak sulung dari empat bersaudara. Hidupnya berubah drastis saat kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai ketika dia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Perceraian itu, bukan saja menghancurkan keluarganya, tetapi juga meninggalkan luka mendalam baik bagi Rina maupun adik-adiknya. 

Rina menyadari betapa sulitnya kondisi saat ini, dia harus berperan sebagai tulang punggung keluarga. Setiap pagi, dia bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan mengurus adik-adiknya sebelum berangkat ke sekolah. Meskipun begitu, Rina tetap bertekad untuk mengejar pendidikan, karena dia tahu pendidikan merupakan kunci masa depan yang cerah. 

Ketika Rina lulus SMP, dia melanjutkan ke sekolah menengah farmasi, dengan harapan keterampilannya kelak dapat membantu mendapatkan pekerjaan yang layak. Selama masa sekolah, Rina belajar dengan tekun dan berusaha mendapatkan nilai terbaik. Setelah pulang sekolah, dia bekerja paruh waktu di sebuah apotek kecil di dekat rumahnya. Di sana, dia mempelajari banyak hal tentang obat-obatan dan cara kerja apotek. Rina mulai menabung sebagian dari penghasilannya untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah adik-adiknya. 

Hari-hari Rina penuh dengan tantangan, tetapi dia tidak pernah menyerah. Setiap kali dia merasa lelah atau putus asa, dia teringat senyum adik-adiknya. Rina selalu mengatakan pada dirinya sendiri, "Aku harus kuat demi adik-adikku. Kami akan melalui ini bersama."

Dengan ilmu yang diperoleh dari sekolah menengah farmasi, Rina berhasil mendapatkan pekerjaan tetap di sebuah apotek besar setelah lulus. Dia bekerja keras, bahkan sering mengambil lembur kerja untuk menambah penghasilannya. Gaji pertama, dia gunakan untuk membeli keperluan sekolah adik-adiknya. 

Meski kehidupan mereka tidak mudah, Rina tetap optimis. Dia terus belajar dan mengembangkan keterampilannya di bidang farmasi. Berkat dedikasi kerjanya yang tinggi, Rina mendapatkan promosi dan dipercaya untuk mengelola apotek cabang baru.

Hal ini, bukan saja meningkatkan penghasilannya, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri bahwa dia mampu memberikan masa depan yang lebih baik bagi keluarganya. Rina tahu bahwa jalan mereka masih panjang, tetapi dia yakin mereka akan selalu bersama dan terus berjuang demi masa depan yang lebih cerah.

 

Bogor, 29/06/2024

#Latihan30harimenulis

#Miniproject

Thursday, June 27, 2024

Seruan-Mu Menggerakkan Langkahku

Konten [Tampil]


Dengan segala keterbatasan fisik namun Allah menggerakkan hatinya tetap istiqomah menjalankan ibadah haji tahun ini. Pak Rahman adalah seorang pria paruh baya yang selama hidupnya dikenal sebagai sosok yang gigih dan penuh semangat. Namun, suatu hari, qada  dan qadar Allah berkata lain. Pak Rahman mengalami stroke, mengakibatkan lumpuh pada sebagian tubuhnya. Hidup pak Rahman berubah drastis, dia harus bergantung pada kursi roda serta bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Meskipun demikian, semangat pak Rahman tidak pernah pudar. Di tengah segala keterbatasannya, ada satu impiannya, yaitu menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Setiap hari, dia berdoa kepada Allah, memohon kekuatan dan kesempatan agar dapat menjalankan rukun Islam kelima itu.

Akhirnya, kabar baik itu datang. Nama pak Rahman masuk dalam daftar jamaah haji. Beliau merasa terharu dan bersyukur. Meskipun tubuhnya memiliki keterbatasan, namun hati tetap teguh dan penuh keyakinan. Dengan bantuan istri dan keluarganya, pak Rahman  mulai mempersiapkan segala keperluan perjalanan suci tersebut. 

Perjalanan ke Tanah Suci tidaklah mudah bagi Pak Rahman. Setiap Langkah terasa berat, namun hatinya tetap mantap. Di Mekkah, dia menyaksikan Ka'bah untuk pertama kalinya dengan mata berkaca-kaca. Dengan penuh keikhlasan, pak Rahman berdoa dan memohon ampunan serta kekuatan dari Allah.

Pada saat tawaf, Pak Rahman menggunakan kursi roda yang didorong oleh pendampingnya. Meskipun tidak bisa berjalan, tetapi dia terus berputar mengelilingi Ka'bah dengan penuh ketulusan. Ketika sa'i antara bukit Shafa dan Marwah, ia merasakan kesulitan yang luar biasa. Namun, setiap kali dia merasa lelah dan hampir menyerah, selalu teringat akan tujuan utamanya adalah menjalankan ibadah kepada Allah.

Ketika suhu di padang Arafah mencapai 50 C, dilaluinya dengan penuh kesabaran. Begitujuga tempat suci lainnya. Pak rahman selalu berdoa, memohon kekuatan dan keteguhan hati. Rasa sakit dan keterbatasan fisik tidak menghalangi kekhusyukan ibadahnya. Dia yakin bahwa Allah Maha Kuasa akan membalas setiap usaha serta pengorbanannya.

Pada ibadah terakhir untuk melempar jumrah, pak Rahman merasakan kebahagiaan yang tak terhingga. Dia berhasil menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji meskipun dengan segala keterbatasan. Hatinya dipenuhi rasa syukur sangat mendalam, merasa lebih dekat dengan Allah. Dengan keyakinan semakin kuat bahwa Allah selalu memberikan jalan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.

Kisah perjuangan pak rahman dalam menunaikan ibadah haji di tengah keterbatasan fisik menjadi bukti bahwa dengan ketulusan hati dan keyakinan kepada Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Selain itu mengajarkan kita bahwa kekuatan sebenarnya bukan terletak pada fisik, tetapi pada iman dan tekad yang kuat.

 Bogor, 27/06/2024

#Latihan30harimenulis#Miniproject#5day