Friday, July 12, 2024

Secangkir π‘ƒπ‘–π‘π‘π‘œπ‘™π‘œ πΏπ‘Žπ‘‘π‘‘π‘’

Konten [Tampil]


Suatu pagi yang dingin, aku sekeluarga sedang berjalan menyelusuri jalan di kota Yogyakarta. Tampak sebuah kafe minimalis, terletak di sudut jalan. Tempatnya kecil dan begitu nyaman, dengan aroma kopi memenuhi udara. Tanpa banyak berpikir, aku memesan minuman yang belum pernah kucoba sebelum. π‘ƒπ‘–π‘π‘π‘œπ‘™π‘œ πΏπ‘Žπ‘‘π‘‘π‘’, namanya.

Sambil menunggu pesanan, kami berbincang-bincang untuk rencana hari ini. Yakni menemukan kost-an yang tepat untuk si bungsu, beserta catatan perlengkapannya. Tak lama kemudian pesanan kami telah disajikan.
Saat pertama kali menyeruput π‘ƒπ‘–π‘π‘π‘œπ‘™π‘œ πΏπ‘Žπ‘‘π‘‘π‘’, terasa begitu berbeda dari kopi-kopi yang biasa kuminum. Perpaduan campuran π‘’π‘ π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘ π‘œ yang kuat dengan susu lembut menciptakan citarasa yang sempurna di lidahku. Setiap tegukan memberikan kehangatan dan kenyamanan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Entah bagaimana, minuman itu membawaku berimajinasi tentang cita rasa, serta kenikmatan kopi ini. Aku mulai menyadari bahwa hidup yang dijalani setiap hari hanya sebatas rutinitas. Termasuk kesibukan sebagai ibu rumah tangga serta kegiatan menulis. Ada kebahagiaan dalam momen-momen kecil yang sederhana, Seperti menikmati pagi sambil minum kopi bersama keluarga di tempat berbeda. Walaupun hanya beberapa menit, aku menemukan ide untuk sebuah cerita mini.
Sekarang, setiap kali mulai merasa jenuh, aku selalu teringat momen indah di kafe kecil itu. Secangkir π‘ƒπ‘–π‘π‘π‘œπ‘™π‘œ πΏπ‘Žπ‘‘π‘‘π‘’, bisa membuat perubahan baik dalam hidupku. Inspirasi baru yang bermakna serta penuh warna. Dengan memberikan kesempatan jeda sejenak, sambil menikmati keajaiban kecil dari setiap tegukan kopi.

Thursday, July 11, 2024

Cahaya Baru bagi Aisha

Konten [Tampil]


"Ais ingin memperbaiki semuanya, Mas. Supaya kehidupan kita jadi lebih baik, insyaallah Ais akan berusaha berkontribusi maksimal," ucap lembut Aisha dengan mata berkaca-kaca.


Malam itu, Aisha mengungkapkan semua perasaan yang membuat gundah hatinya.

Amar menggenggam tangan Aisha sambil berkata, "Mas percaya kepadamu, Dek. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit dan belajar dari semua yang telah terjadi. Mas akan selalu berada di sisimu."

Dengan dukungan penuh dari suaminya, Aisha mulai mencari cara untuk menghasilkan pendapatan. Dia begitu mencintai dunia kepenulisan, yang telah lama ditinggalkannya.

Selama bertahun-tahun, Aisha telah berjuang dengan rasa bersalah dan penyesalan atas keputusan yang pernah diambilnya di masa lalu.

Aisha pernah menjalankan sebuah usaha, tetapi sayangnya dia mengalami kegagalan. Kesalahan dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan yang terburu-buru mengakibatkan terpuruknya perekonomian keluarga.

Tepat pada awal bulan Muharam, Aisha memutuskan untuk menjadikannya sebagai titik balik refleksi diri untuk sebuah perubahan. Setiap pagi, setelah salat Subuh, dia duduk di depan meja tulisnya dan mulai menulis. Dia menulis artikel, cerita pendek, dan puisi yang penuh dengan inspirasi dan semangat. Tulisan-tulisannya dipublikasikan pada blog pribadinya dan beberapa situs online.

Tidak lama kemudian, tulisan-tulisan Aisha mulai menarik banyak perhatian. Dia mendapatkan tawaran untuk menulis kolom di sebuah majalah lokal dan penulis lepas di beberapa website. Perlahan tapi pasti, pendapatan dari menulisnya mulai membantu perekonomi keluarga mereka.

Bulan Muharam bagi Aisha sebagai tanda sebuah kebangkitan dan perubahan hidup bagi dirinya. Dia belajar bahwa kesalahan masa, lalu tidak menentukan masa depan dan berserah diri semua usaha dengan kehendak Allah.

Dengan dukungan orang-orang tercinta, Aisha akhirnya dapat bangkit dan menciptakan perubahan positif.

Aisha kini menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan semangat tinggi. Setiap tulisan yang dihasilkannya bukan hanya sumber penghasilan, tetapi sebagai inspirasi dan harapan bagi banyak orang.

#latihan30harimenulis
#kejadianyangmengubahhidupku_day1
#miniproject

Wednesday, July 10, 2024

Ketulusan Hati Seorang Istri

Konten [Tampil]
Di sebuah sudut kota, hiduplah pasangan suami istri yang telah lama mengarungi bahtera rumah tangga. Ahmad adalah seorang suami yang baik, ia dikenal sebagai seorang yang teguh dengan pendiriannya. Namun ia jarang mengungkapkan perasaan cinta kepada Aisyah, istrinya, bahkan hampir tidak pernah menerima nasehat dari orang lain.

Aisyah adalah seorang istri shalihah dengan kesabarannya, selalu mencoba memahami dan mendukung suaminya. Setiap hari, Aisyah menyiapkan makanan kesukaan Ahmad dengan penuh cinta, menciptakan suasana rumah yang nyaman, serta menyambut suaminya dengan senyuman penuh kehangatan.

Suatu hari, Ahmad pulang dengan wajah yang sangat muram. Proyek besar yang ia kerjakan mengalami kegagalan. Aisyah mendekati suaminya, dan mencoba memberikan dukungan.
“Suamiku, mungkin ini saatnya kita mencoba mendengarkan saran dari yang lain,” ucap lembut Aisyah.
Ahmad, masih terdiam sambil menatap penuh wajah Aisyah.
 “Mungkin kamu benar, Aisyah,” kata Ahmad pelan. “Aku selama ini terlalu keras kepala.”
Ahmad biasanya akan menolak perkataan Aisyah, tetapi untuk pertama kalinya ia menyetujui saran yang diberikan Aisyah. 

Sejak kejadian itu, perubahan kecil terjadi kepada Ahmad. Ia mulai membuka diri, mendengarkan nasehat Aisyah, dan bahkan sesekali, mengucapkan terima kasih saat istrinya menyajikan makanan. Selain itu, Ahmad menyampaikan permintaan maaf ketika lupa memberikan kabar jika terlambat pulang ke rumah. Aisyah mulai merasakan kehangatan yang selama ini dirindukannya.

Pada suatu sore, Ahmad pulang lebih awal dengan membawa seikat bunga mawar merah. Ia menyerahkannya kepada Aisyah sambil berkata, “Untukmu, yang telah bersabar dengan segala kekuranganku.” Aisyahpun tersenyum, matanya berkaca-kaca. Ini adalah pertama kalinya Ahmad melakukan sesuatu yang begitu romantis.

Mereka berdua, duduk bersama di teras rumah menikmati secangkir teh hangat sambil menatap langit yang mulai berwarna jingga. Ahmad menggenggam tangan Aisyah sambil berkata, “Terima kasih Aisyah karena telah menjadi cahaya dalam hidupku. Aku mencintaimu, dan akan berusaha menjadi suami yang lebih baik.”

Sejak itu, hubungan mereka berdua adanya perubahan. Ahmad menjadi lebih terbuka dan lembut, serta Aisyah merasa dihargai dan dicintai. Mereka berdua belajar bahwa berkomunikasi terbuka, saling memahami serta memaafkan adalah kunci dari pernikahan yang mendatangkan sakinah, mawaddah warahmah.

Monday, July 8, 2024

Luna, Betapa Berharganya Dirimu

Konten [Tampil]


Namaku Luna, aku seekor kupu-kupu yang meraasa rendah diri dan selalu menyendiri. Aku hidup di sebuah taman yang indah Di taman ini, aku hidup dengan berbagai jenis kupu-kupu yang lain, mereka memiliki warna dan corak yang sangat memukau. Namun, aku merasa tidak secantik kupu-kupu lainnya. Sayapku berwarna cokelat polos, berbeda dengan kupu-kupu lain yang memiliki sayap yang berwarna-warni. Hal ini, sering membuatku merasa nyaman menyendiri di dekat tepian kolam yang terletak di pinggir taman.

Suatu hari, aku bertemu dengan seekor burung kecil yang sedang terjebak dalam jaring laba-laba. Tanpa ragu, aku segera terbang mendekati dengan hati-hati membantu burung kecil itu bebas. Burung kecil itu sangat berterima kasih dan berkata, "Luna, kau mungkin tidak melihatnya, tetapi kebaikan dan keberanianmu jauh lebih indah dibandingkan warna-warni sayap kupu-kupu lainnya."

Aku hanya tersenyum malu, dan segera pergi untuk melanjutkan aktivitas di tepian kolam. Begitulah kegiatan sehari-hariku, selain mencari bunga yang bisa aku hisap nektarnya.

Beberapa hari kemudian, terjadilah badai besar yang merusak banyak tanaman yang ada di taman. Kupu-kupu lain mengalami kesulitan menemukan bunga untuk mencari makan. Aku, yang sering terbang rendah dan mengenal setiap sudut taman, membantu teman-temanku menemukan bunga yang masih tersisa. 

Mereka mulai memandangku dengan cara yang berbeda dan baru menyadari meskipun sayapku tidak berwarna-warni, tetapi memiliki hati yang besar dan kepedulian tulus. Teman-teman menghargaiku bukan karena penampilan, tetapi karena kebaikan dan ketulusan hati. 

Aku pun menyadari bahwa menilai diri, tidak selalu apa yang terlihat dari luar tetapi dari tindakan dan hati yang tulus. Aku mulai belajar untuk mencintai diri sendiri dan merasa bangga dengan apa adanya diri ini.

Akhirnya, aku mulai membuka diri untuk ikut bergabung dengan teman-teman lain. Hidupku mulai berwarna dan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi, walaupun dengan bentuk corak sayapku yang berbeda. 

Hikmah yang bisa diambil dari cerita ini, bahwa setiap orang memiliki kelebihan yang berbeda. Tampilan bukan sebagai standar kebaikan seseorang tetapi tindakan kebaikan, keberanian, serta kepedulian adalah hal-hal yang membuatmu lebih berharga dan istimewa. Jangan biarkan perasaan rendah diri menghalangi dirimu untuk maju, lihatlah betapa berharganya dirimu.

Pembangkit semangat takala insecure itu datang ... 

Saturday, July 6, 2024

Merajut Asa Menggapai Mimpi

Konten [Tampil]


Namaku Rio, aku lahir dan besar di sebuah desa kecil dekat pinggiran kota. Ayahku seorang supir antar jemput sebuah sekolah dan ibuku sebagai penulis. Keluargaku, hidup dengan keterbatasan ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Namun, di balik segala keterbatasan itu, aku memiliki mimpi besar menjadi seorang pengacara yang handal.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu mempunyai semangat belajar yang tinggi. Selain itu, aku sering membantu teman-teman yang mengalami kesulitan dalam matapelajaran serta turut aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Aku sadar, untuk mewujudkan mimpi itu, harus melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Hal itu tampak seperti sesuatu yang mustahil bagi keluargaku.

Selepas SMA, aku berusaha belajar dengan keras agar dapat lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri. Selain itu, aku juga mendaftarkan beasiswa untuk biaya kuliah. Akhirnya, aku berhasil lulus seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri di kota Yogyakarta pada fakultas hukum. Berlanjut dengan pengumuman beasiswa, alhamdulillah aku juga lulus. Namun, itu semua tetap menjadi tantangan besar bagiku selama masa perkuliahan. 

Dengan berbekal tekad dan semangat, aku menjadi mahasiswa berprestasi di kampus, berusaha keras mendapatkan bantuan dari berbagai beasiswa lainnya dan bekerja sebagai asisten dosen maupun guru privat pada sebuah bimbingan belajar.

Setiap hari, aku berusaha mengatur waktu dengan displin. Dari pagi hingga sore hari aku mengikuti perkuliahan, pada malam harinya bekerja di bimbingan belajar serta mengerjakan tugas-tugas kuliah hingga larut malam. Di sela-sela waktu luang, aku memanfaatkan membaca buku-buku tentang hukum.

Kehidupan yang penuh perjuangan, membuat aku belajar menghargai setiap detik waktu dan memperkuat tekad untuk meraih sukses. Tahun demi tahunpun berlalu, kerja kerasku selama ini membuahkan hasil. Aku lulus dengan predikat nilai terbaik, dan mendapatkan kesempatan magang pada salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia.

Di firma hukum tersebut, aku menunjukkan kemampuan dalam menangani kasus-kasus sulit, serta tekun dan berintegritas tinggi dalam bekerja. Tidak butuh waktu lama bagiku, akhirnya mendapatkan pengakuan dan promosi sebagai salah satu pengacara muda di firma hukum tersebut.

 

 

Friday, July 5, 2024

Rumah Impian Masa Tua

Konten [Tampil]


Rumah impian masa tua kami, terletak di ujung sebuah desa yang tenang. Rumah mungil yang begitu indah, memberikan ketenangan dan kedamaian yang sangat kami idamkan. Rumah mungil, dengan desain minimalis yang memberikan kesan bersih dan rapi.

Tampak dari luar, dinding rumah dicat berwarna hijau lembut yang menyatu dengan lingkungan sekitar. Atap genteng memberikan kesan tradisional yang begitu hangat, mengingatkan pada rumah-rumah zaman dahulu yang penuh kenangan. Teras luas di depan rumah adalah tempat favorit untuk bersantai di pagi hari maupun sore hari sambil menikmati secangkir teh hangat. Terasnya dilengkapi dengan beberapa kursi bambu dan meja kayu, dikelilingi oleh pot-pot tanaman hias menambah suasana menjadi lebih segar.
Salah satu yang paling menarik dari rumah ini, adanya pintu geser besar yang menghubungkan antara ruang bagian dalam dengan kebun yang ada di luar. Pada saat pintu dibuka, akan terasa udara segar dan aroma bunga langsung memenuhi ruangan. Kebunnya akan kami tanami dengan berbagai tanaman sayur-sayuran hijau dan rempah-rempah yang tumbuh subur. Ada sayur bayam, kangkung, cabai, tomat, hingga daun kemangi, sereh serta kunyit yang harum. Semua tanaman ini tertata dengan rapi, sehingga memanjakan mata yang memandangnya.
Di halaman belakang, terdapat kolam ikan kecil yang dipenuhi ikan air tawar. Kolam ini sebagai tempat relaksasi sambil mendengarkan suara gemericik air dan menyaksikan ikan-ikan berenang dengan riang. Di sebelah kolam ikan, berdiri sebuah kandang ayam yang sederhana namun bersih. Ayam-ayam yang dipelihara tidak hanya menghasilkan telur segar setiap harinya, tetapi juga menambahkan kehidupan serta kehangatan di halaman belakang.
Ruang bagian dalam rumah ini, didesain dengan konsep terbuka, sehingga setiap sudut rumah nampak luas dan lapang. Warna-warna netral dan perabotan sederhana mendominasi interior ruangan, memberikan kesan minimalis yang elegan. Di ruang keluarga, terdapat sofa nyaman dan rak buku penuh dengan koleksi buku-buku kesayangan sebagai tempat favorit untuk membaca atau ruang kumpul bersama keluarga maupun teman-teman.
Rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi sebagai cerminan kehidupan yang damai dan sederhana. Setiap sudutnya dipenuhi dengan cinta dan kehangatan, tempat sempurna untuk menikmati masa tua yang tenang dalam menjalankan ibadah, bagi kami berdua.

Thursday, July 4, 2024

Rahasia Di Balik Surat Tua

Konten [Tampil]


Saat matahari sore menembus jendela kaca toko barang antik, aku mulai merasakan ketenangan yang khas dari tempat itu. Tanpa sengaja saat menarik sebuah buku, aku menjatuhkan buku lain. Dengan sigap aku mengambil buku yang berjatuhan. Buku ini nampak unik sehingga menggelitik hatiku.

Pada lembaran pertama buku itu, membangkitkan rasa keingintahuanku. Nampak di antara halaman buku kuning dan berdebu, terselip sebuah surat tua yang masih tersegel rapi. Segera aku mencari keberadaan Alex, pemilik toko barang antik itu. Sosok pria tua yang sangat bijkasana, sebagai teman diskusi tentang barang antik yang sering kucari.

"Pak, aku menemukan sebuah surat dari buku ini”, ucapku sambil memperlihatkan surat yang ada di dalam buku. Alex hanya tersenyum dan mengatakan, " surat itu sudah ada di toko lima puluh tahun lebih lamanya."

"Apakah kamu tertarik untuk membacanya?”, tanya pak Alex kepadaku sambil menyerahkan surat yang masih tersegel rapi itu. Rasa ingin tahu semakin membawaku ke alam petualangan. Aku mengambil surat tua itu sambil tersenyum kepada Alex dan segera pamit pulang.

Surat itu aku masukkan ke dalam saku jaket, dan melangkah kaki bergegas menuju ke arah rumah. Selepas makan malam, aku teringat surat tua tadi. Aku memulai membuka segel dari surat, rasa ingin tahu semakin merasuki pikiran, sehingga memulai membawaku pada petualangan tidak pernah terduga sebelumnya.

Di dalam surat tua itu ada petunjuk agar menuju ke sebuah lokasi rahasia di pinggir koto. Rasa ingin tahu membawaku ke tempat tersebut, menemukan sebuah artefak serta petunjuk lainnya. Penemuan ini, mengharuskan aku menjelajahi lebih dalam lagi mengenai sejarah keluarga besar pihak ibu. Sebuah rahasia yang telah lama tersembunyi, terkait dengan harta karun atau misteri sejarah lainnya. 

Dengan bantuan teman dan saudara ibuku, terungkap kebenaran yang mengejutkan sebuah harta peninggalan dari para leluhur kakek buyut, identitas dan sejarah mereka merupakan keturunan kerajaan Pagaruyung.

Setelah menemukan sejarah leluhurku, menambah pengetahuan akan silsih keluarga serta menghargai perjuangan mereka. Aku berjanji akan menjaga warisan keluarga sebagai bukti sejarah yang harus dilestarikan.