Saturday, September 14, 2024

Profesi Penulis

Konten [Tampil]


Penulis sering dijuluki sebagai profesi yang tidak menjanjikan masa depan. Namun, menurut aku profesi sebagai penulis di era digital saat ini, memiliki banyak fungsi dan beranekaragam jenis pekerjaan. Penulis itu seeorang yang kreatif dalam menghasilkan sebuah karya melalui tulisannya, ada yang berupa karya fiksi seperti novel, cerpen, puisi. Ada juga berupa karya non-fiksi, diantaranya: karya ilmiah, makalah, jurnal, artikel. Biasanya semua karya tulis yang aku hasilkan berasal dari ide, pikiran, serta sering mewakili perasaan sendiri.

Jenis-jenis Pekerjaan sebagai Penulis

Jadi, menjadi penulis adalah profesi yang membutuhkan dedikasi, kreativitas, dan kemampuan teknis dalam menulis. Berikut jenis-jenis pekerjaan sebagai penulis, diantaranya:

1. Jurnalis

Jurnalis adalah salah satu pekerjaan paling penting. Jurnalis mencari, mengumpulkan, dan membuat artikel berisi informasi seputar kejadian aktual untuk dibaca.

2. Blogger atau Reviewer

Blogger atau reviewer sangat berkontribusi dalam proses publikasi dan pencarian informasi tentang suatu produk, lokasi, atau layanan. Seiring zaman, pekerjaan mereka makin dicari.
Namun, blogger atau reviewer perlu membangun kredibilitas terlebih dahulu agar pendapat mereka bisa dipercaya oleh pembacanya.

3. Content Writer

Content writer adalah penulis yang fokus memproduksi konten dalam bentuk tulisan, misal konten media sosial atau konten artikel untuk di website.

4. Script Writer

Sesuai dengan namanya, script writer adalah penulis naskah, baik untuk film, video pendek, bahkan iklan. Seorang scriptwriter tidak hanya harus memiliki kemampuan menulis yang baik, tapi juga pemahaman visual yang sesuai untuk proses pembuatan skrip.

5. Copywriter

Seorang copywriter adalah seseorang yang membuat tulisan dengan tujuan menjual atau menonjolkan keunggulan produk dari suatu perusahaan. Iklan, brosur, push notifications, dan katalog adalah sebagian dari pekerjaan seorang copywriter.

6. Editor

Seorang editor bertugas untuk menjaga kualitas tulisan yang diproduksi, baik oleh penulis novel, penulis artikel, ataupun penulis-penulis lainnya. Seorang editor harus teliti dan cerdas, karena mereka harus memahami konteks tulisan dan mengedit isi, struktur, bahkan gaya bahasa tulisan.

7. Penulis Cerita

Penulis cerita adalah penulis yang membangun dunia dari kata-kata. Mereka mampu membuat pembacanya pergi ke dunia yang mereka buat di atas kertas. Cerita di sini bisa dalam berbagai bentuk, misal cerita pendek, novel, atau novella.

8. Ghostwriter

Seorang ghost writer adalah seseorang yang dibayar untuk menulis atas nama orang lain. Meski terkesan ilegal, ghostwriting lebih fokus pada peningkatan kualitas tulisan. Sehingga konsep pekerjaannya kerap disamakan dengan pekerjaan lain, seperti menjadi koki di suatu restoran.

9. UI/UX Writer

Dengan berkembangnya zaman, permintaan akan aplikasi akan tetap meningkat. Salah satu posisi yang muncul dari situasi tersebut adalah UI/UX Writer. Posisi ini dituntut untuk bisa membuat pengalaman pengguna terbaik ketika berinteraksi dengan aplikasi atau website jadi lebih nyaman dan mudah.

10. Technical Writer

Technical writer adalah penulis yang fokus memproduksi teks yang menjelaskan fitur-fitur serta keunggulan suatu produk. Technical writer sangat berguna ketika pembuatan produk baru yang akan dijual secara masal, karena technical writer memperkenalkan produk baru tersebut dan membuat komponen pelengkapnya yang berbentuk tulisan, seperti buku manual.



Sumber: https://www.kuncie.com/posts/pekerjaan-penulis/

#Kafe13PersonalDay17
#profesi #penulis
#jenispenulis

Semangkuk Bubur Kacang Hijau

Konten [Tampil]


Pada suatu sore, hujan deras mengguyur kota Bogor. Sambil menunggu dijemput oleh suami, aku menyelesaikan pekerjaan hari ini. Muncul notifikasi pada telepon selulerku, memberitahukan kalau ia sudah berada di lobi kantor. Aku bergegas merapikan berkas dan turun menemuinya. Tampak sosok laki-laki memakai jas hujan, sedang duduk di atas motor. Dengan wajah setengah basah oleh air hujan, senyumannya selalu tetap menghangatkan.

Masya Allah begitulah pengorbanan seorang suami. Sepulang bekerja seharian tetap harus menjemput sang istri. Jika cuaca sore hari sedang cerah, tentu tidak jadi kendala. Namun, di saat cuaca hujan atau musim hujan, seluruh tubuhnya sering menjadi basah kuyup.

Di tengah perjalanan pulang, kami berhenti di sebuah tempat favorit berdua. Gerobak penjual bubur kacang hijau, yang terletak di pinggir jalan raya menuju rumah. Penjual bubur kacang hijau sudah mengenal kami, karena telah menjadi pelanggan tetapnya. Tercium aroma hangat dari bubur kacang hijau yang manis, segera mengusir dingin dari tubuh kami.

Sambil menunggu, kami duduk di bawah tenda sederhana. Bunyi gemericik air hujan di atas tenda, terdengar seperti musik yang mengiringi obrolan ringan kami. Setiap suapan bubur terasa lebih hangat dan nikmat, di bawah guyuran hujan yang tak kunjung berhenti.

Momen itu mungkin sederhana. Namun kebersamaan di tengah hujan, dengan semangkuk bubur kacang hijau, akan selalu menjadi kenangan manis. Itulah yang semakin menguatkan hati kami berdua.

 

https://www.facebook.com/share/p/kjCCV77ksdFUM4qX/

#latihan30harimenulis

#kenanganhujan_day18

#miniproject

 

Friday, September 13, 2024

Dukungan Penuh Cinta

Konten [Tampil]


Seperti biasa, pagi hariku dimulai dengan menikmati secangkir kopi hangat. Di ruang kamar sederahana ini terasa begitu hangat dari sinar matahari yang masuk melalui jendela. Meja kayu mungil, mempunyai banyak cerita dalam menemaniku merangkai kata demi kata. Dalam menulis, aku sangat membutuhkan suasana hati penuh ketenangan, kenyaman, serta dedikasi yang kuat. Hal paling terpenting bagiku adalah mendapatkan dukungan dari orang-orang tercinta.

Suamiku, seorang pria cukup penyabar, selalu tahu bagaimana memberikan semangat yang kubutuhkan. Di sela-sela kesibukannya bekerja, ia akan selalu menanyakan.
"Menulis kisah apa hari ini, Dek?" tanyanya dengan senyuman hangat.
Hanya dengan pertanyaan sederhana itu, aku merasa lebih bersemangat untuk melanjutkan aktivitas menulis. Kadang-kadang aku akan meminta sarannya, terkait ide cerita mana yang terbaik dari dua tema yang akan aku tulis.
Begitu juga dengan anak-anak, mereka akan memberi bantuan masukan terkait gambar pendukung untuk cerita yang aku buat. Kadangkala saat aku tidak menemukan ide, merekalah yang menjadi sumber inspirasi bagiku.
Orang tuaku pun selalu menjadi pendukung setiaku. Ibu, yang tak pernah lelah menyemangati, sering membaca dan memberi komentar pada setiap tulisanku. Begtu juga Apaku, menyempatkan membaca setiap tulisanku dengan seksama.
"Tulisannya makin bagus," komentarnya suatu hari.
Kata-kata sederhana itu begitu berarti bagiku.
Aku tahu, tanpa dukungan mereka semua, aku mungkin sudah menyerah pada dunia kepenulisan ini.
Namun, berkat cinta dan dukungan yang mereka berikan, aku merasa semakin kuat untuk melangkah. Mereka adalah penopang hidupku, menguatkan setiap langkah yang akan ditempuh dalam perjuangan ini.
Di balik setiap tulisan yang kubuat, ada cinta hangat mereka yang menyertainya. Di sinilah aku, di sebuah ruang kamar hangat, akan terus melanjutkan cerita perjuangan ini.
Menulis bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan cinta yang terus mengalir dari mereka orang-orang tersayang. Untuk itulah, aku akan terus menulis. Selama aku bisa dan diberi kemampuan, semua ini untuk mereka, serta karena mereka.


Berselimut Duka

Konten [Tampil]


Hari ini, masuk hari ketiga suamiku mengalami koma. Sejak kemarin, aku dan anak-anak telah menemaninya, di sebuah ruangan ICU rumah sakit di kota Bogor. Sejak suami mengalami koma, kami hanya bisa memasrahkan diri, dan memohon agar beliau diberikan kesembuhan terbaik menurut Allah.

Seperti biasa, dokter jaga memantau perkembangan suami dan memintaku mempersiapkan diri, untuk kemungkinan terburuk. Pada detik-detik terakhirnya, ketika dia akan meninggalkan kami, aku sudah tak berdaya. Namun hati ini, seperti mengikhlaskan dan berbisik di dalam hati, “pergilah, Mas menghadap 𝑅𝑎𝑏𝑏-Mu, aku dan anak-anak telah rida.”

Selepas itu, beriringan suara alat pemantau kondisi pasien pun, berbunyi tanpa henti. Tangisan ketiga anak-anakku semakin menjadi-jadi, dan aku hanya terdiam terpaku. Para medis, telah membacakan jam kepergiannya dan mengucapkan bela sungkawa. 

Segera aku memeluk ketiga anak-anakku, dan kami menangis bersama, aku mengatakan kepada anak-anak, “berduka dan menangislah sepuas-puasnya, setelah itu kita harus segera mempersiapkan pemakaman ayah.”

Anak-anak pun hanya menganggukkan kepalanya, menandakan memahami maksudku.

Pada hari itu, hujan menyelimuti kota Bogor, sepertinya alam memahami suasana hati kami. Tak terasa mendung pun bergelayut di pelupuk mata ini, bulir-bulir air mata jatuh membasahi pipiku. Mobil 𝑎𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 yang kami tumpangi terus melaju cepat, tanpa terasa telah memasuki pintu gerbang perumahan tempat kami tinggal. Suasana duka semakin terasa, dengan berjejernya karangan bunga di sepanjang jalan menuju rumah.

 https://www.facebook.com/share/p/cWGH54eRVDvfuSgN/


#latihan30harimenulis

#kenanganhujan_day17

#miniproject

  

Friday, August 30, 2024

Aktivitas Akhir Pekan

Konten [Tampil]

Minggu pagi ini, matahari perlahan mulai menampakkan wajahnya. Menyambut dunia dengan cahayanya yang begitu hangat. Udara pagi terasa segar, membawa aroma dedaunan basah dan embun yang masih menggantung di ujung rumput. Aku dan suami memulai hari, mengenakan sepatu kets melangkahkan kaki menyusuri jalan setapak yang dikelilingi pepohonan hijau. Kami menikmati setiap langkah, berbincang tentang mimpi-mimpi dan harapan besar dalam hidup. Sementara mata kami di suguhi keindahan pemandangan alam yang mempesona.

Setelah satu jam yang menyegarkan, kami kembali ke rumah dengan tubuh terasa bugar. Kami menyiapkan sarapan sederhana, pisang rebus, dan secangkir kopi. Kopi tak hanya menghangatkan tubuh, tapi juga hati kami. Sehingga menciptakan momen-momen kebersamaan yang tak terlupakan.

Selesai sarapan, kami menuju ke halaman belakang. Aku mengambil sarung tangan berkebun, sementara suami mulai membersihkan dedaunan yang gugur, serta rumput liar yang mengganggu. Kebun kecil kami masih berisi pohon pisang dan cabe. Aku menata bunga-bunga, dan suami menanam bibit-bibit tanaman baru dengan harapan akan melihatnya tumbuh subur.

Menjelang siang, kami menikmati makan siang. Hidangan sederhana tersaji, terasa begitu nikmat setelah pagi yang penuh aktivitas. Makan siang kami, penuh dengan tawa dan cerita-cerita ringan.

Setelahnya, aku meluangkan waktu untuk bersantai. Duduk di sudut favoritku di ruang baca, aku mengambil sebuah buku dan terhanyut dalam ceritanya. Kadang, aku membuka laptop dan melanjutkan menulis beberapa paragraf cerita.

Sore hari, aku mempersiapkan kudapan ringan sambil menunggu waktu maghrib, aku dan suami duduk di teras. Menikmati senja dengan perubahan warna langit menjadi orange keemasan. Masya Allah lukisan Sang Maha Pencipta begitu indah dan menenangkan hati.

Ketika malam tiba, kami merasa puas dan bersyukur atas hari yang kami lalui. Akhir pekan ini benar-benar menjadi waktu yang menyegarkan dan mengisi ulang energi kami. Alhamdulillah, kami siap menghadapi aktivitas esok harinya.

Bagaimana dengan aktivitas akhir pekan bunda?




Thursday, August 29, 2024

Mengapa Perlunya Aktivitas Refreshing

Konten [Tampil]


Alasan Pentingnya Refreshing setelah Aktivitas Menulis  

Bunda berikut beberapa alasan mengapa 𝑟𝑒𝑓𝑟𝑒𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔 diperlukan setelah kita menulis atau beraktivitas penuh sehari-hari, diantaranya:

1.      Mengurangi Stres dan Kelelahan Menulis

Menulis terutama jika dilakukan untuk waktu yang lama, dapat menyebabkan kelelahan mental. 𝑅𝑒𝑓𝑟𝑒𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔, seperti berjalan-jalan singkat, jogging, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Hal ini, dapat membantu bunda meredakan stres dan memberikan istirahat yang dibutuhkan oleh otak kita.

2.     Membantu Meningkatkan Kreativitas

Bunda jeda sejenak dari aktivitas menulis dapat memberikan waktu bagi otak kita, untuk mengumpulkan ide-ide dan menemukan perspektif baru.

3.      Mencegah Writer’s Block

Writer’s block atau kebuntuan menulis sering kali terjadi ketika terlalu lama fokus pada satu proyek menulis. Perlunya bunda mengambil waktu sejenak untuk 𝑟𝑒𝑓𝑟𝑒𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔, sehingga dapat membantu memecahkan kebuntuan ini, serta memberikan ruang bagi ide-ide baru untuk mengalir.

4.      Menjaga Kesehatan Fisik

Duduk terlalu lama saat bunda menulis dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti menyebabkan masalah punggung atau mata lelah. 𝑅𝑒𝑓𝑟𝑒𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔 dengan bergerak atau melakukan aktivitas fisik ringan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.

5.     Meningkatkan Konsentrasi

Setelah melakukan 𝑟𝑒𝑓𝑟𝑒𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔, biasanya akan meningkatkan fokus dan konsentrasi bagi bunda. Ini sangat membantu bunda, sebagai penulis agar dapat kembali bekerja dengan lebih efisien dan efektif.

Selamat refeshing bunda
😍🥰😀



Kesempatan Kedua

Konten [Tampil]


"Semua akan baik-baik saja," kata dr. Arya dengan suara yang lembut. "Siap Aisyah, kita akan segera melakukan operasi."

Dengan satu anggukan pelan, Aisyah memberi tanda bahwa ia siap. Dokter Arya mengenakan masker bedahnya dan memimpin tim yang telah bersiap di sekitar meja operasi.

Hari ini pelaksanaan operasi kraniotomi Aisyah, ia telah bersiap di ruang operasi. Terbaring di atas ranjang dengan perasaan was-was, di ruangan yang dingin dan penuh alat-alat canggih.

Operasi dimulai dengan penuh konsentrasi. Cahaya lampu operasi menyinari kepala Aisyah yang telah dipersiapkan sesuai prosedur. Tangan Dokter Arya bekerja sangat hati-hati, mengikuti setiap alur dengan teliti. Instrumen alat bedah yang rumit dan canggih digunakan untuk membuka tulang tengkorak Aisyah, memberikan akses ke otak di mana tumor berada.

Selama berjam-jam, Dokter Arya dan timnya bekerja tanpa henti. Setiap detik begitu berharga, terkadang muncul ketegangan. Di balik masker, Dokter Arya berdoa dalam hati, meminta petunjuk dan kekuatan agar dapat menyelesaikan operasi dengan sempurna.

Akhirnya, setelah berjam-jam dalam ketegangan, dr. Arya berhasil mengangkat tumor dengan sempurna. Aisyah perlahan-lahan terbangun di ruang pemulihan. Rasa pusing masih terasa, namun ia merasakan bahwa sesuatu telah berubah. Dokter Arya mendekatinya sambil tersenyum.

"Kamu telah melewatinya dengan sangat baik, Aisyah," katanya. "Tumornya sudah berhasil diangkat semua, dan sekarang tinggal proses pemulihan."

Air mata bahagia mengalir di pipi Aisyah. Ia merasa bersyukur, bukan hanya karena tumor itu sudah hilang, tetapi juga karena telah dipertemukan dengan Dokter Arya. Seorang dokter, juga penyelamat yang memberikan kesempatan kedua dalam hidupnya.


https://www.facebook.com/share/p/Q7VLj7DHFFwBYeKH/?mibextid=qi2Omg

#latihan30harimenulis

#pahlawanhidupku_day16

#miniproject