Monday, September 16, 2024

Sehangat Pelukan Ibu

Konten [Tampil]


Sore hari itu, cuaca sudah tampak mendung menyelimuti kotaku. Langit biru berubah hitam pekat, sebentar lagi akan menumpahkan air hujan ke bumi.

Saudara laki-lakiku memberi komando, jika akan mengajak adik-adiknya bermain hujan. Rintik hujan pertama jatuh, diikuti oleh tetesan yang semakin deras. Tanpa berpikir panjang, kami berlari keluar rumah menuju halaman. Hujan turun dengan lebat, membasahi rambut dan pakaian kami. Gelak tawa kami terdengar nyaring di antara gemericik air yang jatuh.

Aku berputar, melompat, dan berlari dengan gembira, seolah-olah setiap tetes hujan adalah butiran kebahagiaan yang turun dari langit. Dari balik pintu rumah, terdengar suara Ibu memanggil kami,

"Bang, ajak adik-adiknya masuk dan segera mandi. Nanti kalian sakit!"

Namun, kami berpura-pura tidak mendengarkan teriakan Ibu. Kami terus bermain hingga tubuh terasa menggigil kedinginan. Saat itu, barulah kami memutuskan untuk masuk ke rumah. Selepas membersihkan diri dan mengganti pakaian, beberapa mangkuk bubur sekoi khas Bengkulu sudah tersaji di meja makan. 

Aroma wanginya bubur sangat menggoda. Ibu selalu tahu bagaimana membuat anak-anaknya merasa nyaman. Bubur sekoi bertekstur lembut dan rasa legit sangat menyentuh hati, seperti pelukan hangat Ibu.

Kami menikmati bubur sekoi di ruang tengah. Di luar, hujan masih turun deras, tetapi di dalam rumah, kami bisa merasakan hangatnya cinta dan kasih sayang Ibu dari setiap suapan bubur sekoi itu.

 

https://www.facebook.com/share/p/DU9UMrGTWX5qBAhL/?mibextid=qi2Omg

#latihan30harimenulis

#kenanganhujan_day19

#miniproject

Saturday, September 14, 2024

Persahabatan Sejati

Konten [Tampil]


Perjalanan aku bersama suami dua bulan ini, dari Kota Bogor, Jawa Barat, menuju Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong,serta ke daerah Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu menjadi sebuah momen penting bagi kami, terutama aku. Dalam setiap perjalanan, begitu banyak pelajaran berharga dan bermakna bagi hidupku. Semua pengalaman ini, 
semakin mendewasakan aku memahami arti sebuah proses dalam hidup ini.

Aku termasuk orang yang tidak mempunyai banyak sahabat, teman-temanku bisa dihitung dengan jari. Berbeda dengan suamiku, begitu luas pertemanan dan persahabatan yang dimilikinya. Dari suami, aku akhirnya banyak mengenal semua teman-teman masa sekolah, terutama masa SMA. Aku akhirnya dapat memahami arti sebuah persahabatan itu.

Bagiku masa SMA (Sekolah Menengah Atas) merupakan salah satu periode paling berwarna dalam hidup ini. Di masa SMA, dapat bertemu dengan sahabat-sahabat yang kelak akan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup kita. Kenangan masa itu, begitu kuat dan mendalam, sehingga sulit untuk dilupakan. Apalagi untuk aku ungkapkan dalam sebuah tulisan, seolah-olah takkan pernah cukup menuangkanya ke dalam sebuah kisah saja.

SMA bukan hanya soal belajar di kelas maupun berjuang menghadapi ujian-ujian matapelajaran. Masa SMA lebih dari itu, sebagai tempat kita memulai belajar tentang kehidupan, hubungan sosial, dan menemukan jati diri. Di antara semua pelajaran yang kita dapat, terutama adalah sebuah persahabatan. Persahabatan adalah salah satu hal yang paling berharga dalam hidup kita. Tidak jarang, teman-teman SMA menjadi seperti keluarga kedua bagi kita. Mereka adalah orang-orang yang melihat kita tumbuh, dari remaja yang penuh rasa ingin tahu hingga mulai menginjak dewasa dengan berbagai mimpi dan harapan di masa depan.

Bersama sahabat-sahabat SMA, segala hal terasa lebih seru. Entah itu momen diam-diam makan camilan di kelas, saling berbagi contekan saat ujian (walau ini tentu tidak dianjurkan😊), hingga petualangan bersama setelah jam sekolah selesai. Bahkan, obrolan sederhana di kantin sekolah bisa menjadi memori yang begitu melekat di hati.

Persahabatan masa SMA sering kali terasa istimewa karena pada masa itu, kita belum sepenuhnya dibebani oleh tanggung jawab sebagai orang dewasa. Kita masih memiliki ruang untuk bermimpi besar, mencoba hal-hal baru, dan menikmati hidup tanpa banyak tekanan. Inilah yang membuat kenangan SMA begitu sulit untuk dilupakan. Momen-momen kecil, seperti tertawa bersama, berbagi cerita cinta pertama, atau sekadar berjalan-jalan setelah sekolah, terasa begitu berarti.

Menariknya, seiring berjalannya waktu, sahabat-sahabat SMA yang dulu hanya sekadar teman bermain dan belajar, lambat laun menjadi bagian dari keluarga kita sendiri. Setelah lulus, jalan hidup kita mungkin berbeda, tapi hubungan yang terjalin tidak mudah putus. Ada yang tetap sering bertemu, ada juga yang hanya berkomunikasi lewat media sosial atau pertemuan tahunan, tapi ikatan itu tetap ada.

Dalam setiap pertemuan, entah setelah setahun atau bertahun-tahun lamanya, kita selalu bisa merasakan keakraban yang sama. Semua kenangan indah masa SMA seolah kembali hadir, lengkap dengan canda tawa yang dulu selalu mewarnai hari-hari kita. Pada akhirnya, persahabatan masa SMA adalah salah satu harta paling berharga yang bisa kita bawa sepanjang hidup. Sahabat-sahabat itu bukan hanya teman, mereka adalah keluarga yang kita pilih sendiri.

Jadi, jika kamu masih memiliki sahabat-sahabat SMA yang selalu ada untukmu, jagalah hubungan itu. Sebab, seperti kata pepatah, "Sahabat sejati adalah mereka yang tetap bersama kita, bahkan ketika jarak dan waktu yang memisahkan."

Bagaimana dengan kamu, seperti apa sahabat sejati itu?


Bogor, 15 September 2024

Terima kasih untuk semua Mandan Lamo 95'

Ketika Kisahku Lulus Seleksi

Konten [Tampil]


Menulis bagi sebagian orang mungkin hanyalah aktivitas sehari-hari. Namun, bagiku, menulis merupakan perjalanan hati, pikiran, serta tempat untuk menuangkan segala cerita, pengalaman, dan pelajaran hidup. Mengikuti kelas menulis kisah dari Indscript Creative adalah langkah nyata yang kuambil untuk mengasah kemampuan ini.

Di sana, aku belajar bagaimana mengemas pengalaman menjadi cerita yang bisa menyentuh hati pembaca, bagaimana menyampaikan emosi melalui kata-kata, dan bagaimana menulis dengan penuh kejujuran.

Ketika pengumuman lulus seleksi, namaku ada di antara mereka yang terpilih. Ada rasa haru dan bangga yang muncul. Ini bukan hanya sekadar tentang lulus seleksi, tetapi sebagai pengakuan terhadap kerja keras aku selama ini. Selain itu, sebagai pembuktian bahwa kisah hidupku penuh makna dan dapat menginspirasi orang lain.
Kebahagiaan ini mendorongku untuk terus menulis dan berbagi cerita. Kisah yang lulus seleksi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan yang masih panjang. Sebuah awal dari cerita yang ingin kubagikan kepada dunia, tentang pelajaran hidup yang kutuangkan dalam bentuk tulisan.
Terima kasih kepada tim Indscript Creative dan miss Kontak Indscript yang telah memberikan kesempatan kepadaku. Terima kasih juga kepada semua yang telah mendukung perjalanan menulisku. Kisah ini, sebagai bukti bahwa setiap cerita memiliki tempatnya sendiri, penulis pasti memiliki momen untuk bersinar.
Mari bunda lanjutkan terus untuk menulis, berbagi, dan menginspirasi bagi banyak orang.

5 Hal yang Harus Dihindari Agar Mood Menulis Tetap Baik

Konten [Tampil]


Menulis adalah seni menuangkan ide menjadi kata-kata yang terangkai dalam sebuah kalimat. Namun, terkadang mood kita yang buruk bisa menjadi hambatan besar dalam menulis. Tanpa mood yang baik, inspirasi kita terasa sulit muncul, dan hasil tulisan pun cenderung kurang maksimal. Untuk itu, penting bagi penulis untuk mengetahui apa saja yang bisa merusak suasana hati saat menulis, agar kreativitasnya tetap mengalir dengan lancar.

Melalui artikel ini akan membahas apa saja yang harus dihindari agar mood menulis kita tetap baik.

5 Hal yang harus dihindari agar mood menulis tetap baik

Menjaga mood yang baik saat menulis adalah kunci untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Namun, seringkali ada hal-hal kecil yang dapat mengganggu konsentrasi dan semangat kita. Berikut bunda, lima hal yang perlu dihindari agar mood menulis tetap baik dan produktif, diantaranya:


1. Terlalu Sering Menikmati Media Sosial

Media sosial memang menyenangkan, tapi bisa menjadi pengalih perhatian yang besar. Terlalu sering memeriksa notifikasi atau scroll timeline dapat menguras energi sehingga membuat kita sulit fokus. Sedemikan mungkin, mengatur waktu penggunaan media sosial, misalnya dengan menentukan waktu khusus untuk mengecek notifikasi di luar waktu menulis.

2. Hindari Tempat Menulis yang Tidak Nyaman

Lingkungan sekitar sangat mempengaruhi mood kita. Menulis di tempat yang berantakan atau tidak nyaman bisa membuat kita cepat merasa lelah dan kehilangan semangat. Pastikan tempat menulis Anda rapi, bersih, dan memiliki pencahayaan yang cukup. Jika memungkinkan, tambahkan seperti tanaman atau lilin aroma terapi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.

3. Memaksakan Diri untuk Menulis Ketika Tidak Fokus

Jika bunda merasa pikiran sedang tidak fokus atau banyak hal yang mengganggu, tidak memaksakan diri untuk menulis. Ambil waktu jeda sejenak untuk beristirahat, melakukan meditasi ringan, atau berjalan-jalan sebentar untuk menyegarkan pikiran sebelum kembali menulis.

4. Mengabaikan Kebutuhan Fisik

Mood menulis yang baik juga dipengaruhi oleh kondisi fisik. Sebaiknya bunda menulis, tidak dalam keadaan lapar, kelelahan, atau kurang tidur. Konsumsi makanan sehat, minum cukup air, dan pastikan tubuh bunda cukup istirahat, agar tetap bertenaga dan semangat saat menulis.

5. Mengkritik Diri Sendiri Terlalu Keras

Seringkali kita terjebak dalam pemikiran sendiri bahwa tulisan kita tidak cukup bagus maupun tidak sesuai harapan. Ingatlah bunda bahwa proses menulis adalah perjalanan yang penuh dengan pembelajaran.


Kesimpulan

Menjaga mood yang baik saat menulis memang memerlukan usaha dan kesadaran dari diri sendiri. Dengan menghindari hal-hal di atas, bunda dapat menciptakan lingkungan dan kondisi yang bisa mendukung produktivitas dalam menulis. Setiap penulis memiliki cara yang berbeda dalam menjaga mood, jadi temukanlah cara yang paling cocok bagi bunda.




#Kafe13PersonalDay25
#mood #moodmenulis

Mengapa Setiap Ilmu Penulisan Harus Langsung dipraktikkan?

Konten [Tampil]


Menjadi seorang penulis tidak hanya sekadar menulis kata-kata menjadi sebuah karya tulis. Menulis merupakan sebuah keterampilan yang terus berkembang, seiring dengan pengalaman dan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap ilmu penulisan yang bunda pelajari harus langsung dipraktikkan agar kemampuan menulis kita semakin tajam dan terasah.

6 Alasan Ilmu Penulisan Harus Langsung di praktikkan

Berikut ini bunda beberapa alasan mengapa setiap ilmu penulisan sebaiknya langsung dipraktikkan:

1. Memperkuat Pemahaman Teori Penulisan

Ketika kita belajar tentang teknik menulis, entah itu teknik membangun karakter, menciptakan dialog yang hidup, atau mengembangkan plot. Teori saja tidak cukup untuk membuat kita menjadi penulis yang lebih baik. Dengan langsung mempraktikkan ilmu tersebut, kita dapat memperkuat pemahaman kita terhadap teori tersebut dan melihat bagaimana teknik-teknik ini bekerja dalam praktik nyata.

2. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Dengan menulis, bunda bisa mengetahui di mana letak kekuatan dan kelemahan dalam penulisan. Dengan terus mencoba, kita bisa menemukan cara untuk memperbaikinya. Praktik membantu kita menemukan teknik yang perlu ditingkatkan.

3. Meningkatkan Kreativitas

Dengan menerapkan teknik-teknik baru yang kita pelajari, dapat merangsang otak untuk berpikir kreatif. Kita belajar untuk melihat cerita dari berbagai sudut pandang, menemukan ide-ide baru, dan mengembangkan gaya menulis yang unik.

4. Membangun Kebiasaan Menulis

Menulis adalah tentang membangun kebiasaan. Semakin sering kita menulis, semakin mudah kita menemukan kata-kata dan ide. Mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari adalah cara terbaik untuk membangun kebiasaan ini.

5. Mendapatkan Umpan Balik dan Belajar dari Kesalahan

Ketika kita menulis dan membagikan karya melalui berbagai media, tentunya membuka diri terhadap umpan balik. Umpan balik ini sangat berharga untuk mengetahui apa yang sudah bagus dan apa yang perlu diperbaiki.

6. Membuat Tulisan Lebih Hidup dan Otentik

Ilmu penulisan memberikan kita banyak alat dan teknik untuk digunakan dalam menulis. Namun, dengan rajin menulis dapat membuat tulisan menjadi lebih hidup dan otentik.


Kesimpulan

Setiap ilmu termasuk dalam penulisan, jika tidak dipraktikkan akan cepat terlupakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempraktikkan setiap ilmu yang telah dipelajari agar menjadi bagian dari keterampilan kita.
Jadikan setiap hari kesempatan untuk belajar dan berkembang sebagai penulis. Ingat, penulis hebat bukanlah mereka yang tahu segalanya, tetapi mereka yang terus berlatih, serta tidak pernah berhenti menulis.




https://www.facebook.com/share/p/RoWBmcsXhy8kduHQ/

#Kafe13PersonalDay24
#praktik #menulis #penulis

Profesi Penulis

Konten [Tampil]


Penulis sering dijuluki sebagai profesi yang tidak menjanjikan masa depan. Namun, menurut aku profesi sebagai penulis di era digital saat ini, memiliki banyak fungsi dan beranekaragam jenis pekerjaan. Penulis itu seeorang yang kreatif dalam menghasilkan sebuah karya melalui tulisannya, ada yang berupa karya fiksi seperti novel, cerpen, puisi. Ada juga berupa karya non-fiksi, diantaranya: karya ilmiah, makalah, jurnal, artikel. Biasanya semua karya tulis yang aku hasilkan berasal dari ide, pikiran, serta sering mewakili perasaan sendiri.

Jenis-jenis Pekerjaan sebagai Penulis

Jadi, menjadi penulis adalah profesi yang membutuhkan dedikasi, kreativitas, dan kemampuan teknis dalam menulis. Berikut jenis-jenis pekerjaan sebagai penulis, diantaranya:

1. Jurnalis

Jurnalis adalah salah satu pekerjaan paling penting. Jurnalis mencari, mengumpulkan, dan membuat artikel berisi informasi seputar kejadian aktual untuk dibaca.

2. Blogger atau Reviewer

Blogger atau reviewer sangat berkontribusi dalam proses publikasi dan pencarian informasi tentang suatu produk, lokasi, atau layanan. Seiring zaman, pekerjaan mereka makin dicari.
Namun, blogger atau reviewer perlu membangun kredibilitas terlebih dahulu agar pendapat mereka bisa dipercaya oleh pembacanya.

3. Content Writer

Content writer adalah penulis yang fokus memproduksi konten dalam bentuk tulisan, misal konten media sosial atau konten artikel untuk di website.

4. Script Writer

Sesuai dengan namanya, script writer adalah penulis naskah, baik untuk film, video pendek, bahkan iklan. Seorang scriptwriter tidak hanya harus memiliki kemampuan menulis yang baik, tapi juga pemahaman visual yang sesuai untuk proses pembuatan skrip.

5. Copywriter

Seorang copywriter adalah seseorang yang membuat tulisan dengan tujuan menjual atau menonjolkan keunggulan produk dari suatu perusahaan. Iklan, brosur, push notifications, dan katalog adalah sebagian dari pekerjaan seorang copywriter.

6. Editor

Seorang editor bertugas untuk menjaga kualitas tulisan yang diproduksi, baik oleh penulis novel, penulis artikel, ataupun penulis-penulis lainnya. Seorang editor harus teliti dan cerdas, karena mereka harus memahami konteks tulisan dan mengedit isi, struktur, bahkan gaya bahasa tulisan.

7. Penulis Cerita

Penulis cerita adalah penulis yang membangun dunia dari kata-kata. Mereka mampu membuat pembacanya pergi ke dunia yang mereka buat di atas kertas. Cerita di sini bisa dalam berbagai bentuk, misal cerita pendek, novel, atau novella.

8. Ghostwriter

Seorang ghost writer adalah seseorang yang dibayar untuk menulis atas nama orang lain. Meski terkesan ilegal, ghostwriting lebih fokus pada peningkatan kualitas tulisan. Sehingga konsep pekerjaannya kerap disamakan dengan pekerjaan lain, seperti menjadi koki di suatu restoran.

9. UI/UX Writer

Dengan berkembangnya zaman, permintaan akan aplikasi akan tetap meningkat. Salah satu posisi yang muncul dari situasi tersebut adalah UI/UX Writer. Posisi ini dituntut untuk bisa membuat pengalaman pengguna terbaik ketika berinteraksi dengan aplikasi atau website jadi lebih nyaman dan mudah.

10. Technical Writer

Technical writer adalah penulis yang fokus memproduksi teks yang menjelaskan fitur-fitur serta keunggulan suatu produk. Technical writer sangat berguna ketika pembuatan produk baru yang akan dijual secara masal, karena technical writer memperkenalkan produk baru tersebut dan membuat komponen pelengkapnya yang berbentuk tulisan, seperti buku manual.



Sumber: https://www.kuncie.com/posts/pekerjaan-penulis/

#Kafe13PersonalDay17
#profesi #penulis
#jenispenulis

Semangkuk Bubur Kacang Hijau

Konten [Tampil]


Pada suatu sore, hujan deras mengguyur kota Bogor. Sambil menunggu dijemput oleh suami, aku menyelesaikan pekerjaan hari ini. Muncul notifikasi pada telepon selulerku, memberitahukan kalau ia sudah berada di lobi kantor. Aku bergegas merapikan berkas dan turun menemuinya. Tampak sosok laki-laki memakai jas hujan, sedang duduk di atas motor. Dengan wajah setengah basah oleh air hujan, senyumannya selalu tetap menghangatkan.

Masya Allah begitulah pengorbanan seorang suami. Sepulang bekerja seharian tetap harus menjemput sang istri. Jika cuaca sore hari sedang cerah, tentu tidak jadi kendala. Namun, di saat cuaca hujan atau musim hujan, seluruh tubuhnya sering menjadi basah kuyup.

Di tengah perjalanan pulang, kami berhenti di sebuah tempat favorit berdua. Gerobak penjual bubur kacang hijau, yang terletak di pinggir jalan raya menuju rumah. Penjual bubur kacang hijau sudah mengenal kami, karena telah menjadi pelanggan tetapnya. Tercium aroma hangat dari bubur kacang hijau yang manis, segera mengusir dingin dari tubuh kami.

Sambil menunggu, kami duduk di bawah tenda sederhana. Bunyi gemericik air hujan di atas tenda, terdengar seperti musik yang mengiringi obrolan ringan kami. Setiap suapan bubur terasa lebih hangat dan nikmat, di bawah guyuran hujan yang tak kunjung berhenti.

Momen itu mungkin sederhana. Namun kebersamaan di tengah hujan, dengan semangkuk bubur kacang hijau, akan selalu menjadi kenangan manis. Itulah yang semakin menguatkan hati kami berdua.

 

https://www.facebook.com/share/p/kjCCV77ksdFUM4qX/

#latihan30harimenulis

#kenanganhujan_day18

#miniproject