Sunday, September 29, 2024

Mona si Pembawa Sial

Konten [Tampil]


Di sebuah kota kecil, hiduplah bocah cilik bernama Mona. Dia harus menghadapi kerasnya dunia tanpa dukungan kedua orang tuanya.  Kehidupan Mona berubah drastis setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, sementara Mona menjadi satu-satunya korban yang selamat.

Keluarga besar justru mengucilkannya, mereka menganggap Mona sebagai anak pembawa sial. Sebuah cap yang selalu melekat dan menghantui hari-harinya. Akhirnya, Mona dibuang ke sebuah panti asuhan. Di panti asuhan ini, malah menambah penderitaan hidup bagi Mona.

Mona tidak hanya harus berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga melawan kekerasan yang diterimanya dari para pengasuh panti. Setiap hari adalah ujian bagi Mona, baik secara fisik maupun mental. Namun tidak sedikit pun kata menyerah keluar dari mulut mungil Mona. Ia terus berdo’a dan berharap dapat keluar dari gelapnya kehidupan ini.

Hingga pada suatu hari, ketika keluarga Farhan datang ke panti asuhan. Keluarga yang dikenal baik hati, akhirnya mengadopsi Mona. Mereka membawanya keluar dari penderitaan yang seolah tak pernah berakhir.

Dalam asuhan keluarga Farhan, Mona mulai merasakan kembali apa artinya cinta, kasih sayang, serta harapan. Meski luka masa lalunya tak bisa hilang begitu saja, Mona perlahan-lahan menemukan kekuatan dari dalam dirinya.

Dari seorang gadis yang penuh dengan cemoohan. Mona akhirnya tumbuh menjadi sosok yang kuat, penuh tekad, serta berusaha membuktikan bahwa dirinya bukanlah pembawa sial, melainkan pembawa kebaikan.

 

https://www.facebook.com/share/p/JQ9CvoLRyssoPDV9/

#latihan30harimenulis

#nestapaberujungbahagia_day30

#miniproject

Senandung di Akhir Pekan

Konten [Tampil]


Mentari pagi perlahan-lahan menyelinap masuk melalui celah-celah tirai kamar Dina. Terasa seperti ada energi baru menyusup dihatinya, setelah satu minggu begitu padat beraktivitas. Dina menghela napas panjang, meresapi keheningan akhir pekan yang akhirnya tiba. Dengan santai, ia bangkit dari tempat tidur, menyusuri lantai kayu yang dingin dengan langkah tenang. Tak ada rencana besar hari ini, hanya satu hal yang ia inginkan yaitu bersantai.

Secangkir kopi hangat yang masih mengepul di hadapannya, aroma kopi memenuhi ruang kerja kecil di sudut rumah. Dengan membiarkan jendela terbuka sedikit, membuat angin lembut membawa kesejukan dari luar. Tak ada bunyi dering telepon atau pesan yang harus ia balas. Hari ini, adalah waktu untuk dirinya sendiri.

Dina duduk di kursinya yang empuk, sambil mengusap layar laptop yang memantulkan bayangan lembut wajahnya. Jemarinya perlahan menyentuh 𝑑𝑒𝑑𝑠 π‘˜π‘’π‘¦π‘π‘œπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘, tanpa tekanan maupun tenggat waktu.

Hanya satu kalimat pembuka yang terlintas di benaknya, “Aku menulis untuk menikmatinya.”

Kalimat itu terus mengalir, membawa Dina berada ke dalam dunia kecil yang ia ciptakan sendiri.

Di luar rumah, burung-burung berkicau seolah-olah ikut bersorak gembira untuknya. Segala beban pekan lalu, memudar seiring dengan setiap kata yang telah ia ketik. Di halaman kosong laptopnya, kata demi kata tumbuh, seperti benih yang ia tanam tanpa buru-buru, dengan penuh cinta dan harapan.

Jam terus bergerak, tapi Dina tak merasa dikejar waktu. Ia tenggelam dalam setiap kalimat yang membebaskan. Terkadang, ia berhenti sejenak, menyeruput kopinya yang sudah dingin. Namun kehangatannya masih terasa di hati, pikiran yang tadinya penat kini mulai mereda. Setiap huruf menjadi terapi, alur cerita yang tercipta seakan memulihkan semangatnya yang hampir padam.

Saat senja tiba, Dina tersenyum. Tak banyak yang ia tulis hari ini, tapi itu semua bukan masalah. Yang terpenting, ia telah memberikan dirinya waktu untuk bernapas, menulis tanpa beban. Ketika matahari tenggelam di ufuk barat, ia tahu bahwa esok hari, Senin pagi akan disambutnya dengan penuh senyuman, dan hati yang siap menghadapi tantangan baru.


https://www.facebook.com/share/p/aTWogGvyq9YYCd1P/

Kisah Cinta Laila

Konten [Tampil]


Laila telah jatuh cinta pada Bima sejak masa SMA. Senyuman Bima selalu berhasil membuatnya merasa hangat, meski Bima tak pernah mengetahui perasaan itu. Waktu terus berlalu, Laila memilih untuk menyimpan perasaan cintanya. Bima melanjutkan hidupnya, serta menikah dengan orang lain. Sementara Laila tetap menyimpan hatinya untuk Bima.

Selama puluhan tahun, Laila selalu berusaha berada di sekitar Bima. Pada saat reuni sekolah, berkumpul bersama teman-teman lama, dan bahkan ketika Bima dirundung masalah rumah tangga. Namun, Bima tetap tidak menyadari cintanya Laila, atau mungkin sengaja tidak ingin mengetahuinya.

Perasaan cinta itu terus menyandera hidup Laila, sehingga membuatnya sulit membuka hati bagi orang lain. Bahkan ketika ada pria lain yang mencoba mendekatinya, bayangan Bima selalu ada menutupi segala kemungkinan.

Suatu hari, di usia yang tak lagi muda, Laila bertemu dengan Bima di acara reuni. Mereka berbicara lama, dan Laila akhirnya mengakui perasaannya.

Dengan lembut, Bima berkata, "Aku selalu menghargai perasaanmu, tapi mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama."

Jawaban Bima begitu menghancurkan hati Laila, tetapi sekaligus membebaskannya dari perasaan cinta itu. Untuk pertama kalinya dalam hidup Laila, dapat melanjutkan hidup tanpa terikat dengan masa lalu.

Setelah bertahun-tahun tersandera oleh cinta yang tak terucap. Akhirnya Laila bisa berdamai dengan hatinya dan membuka lembaran baru. Meskipun sisa-sisa perasaannya yang perlahan-lahan akan memudar.

 

https://www.facebook.com/share/p/BmznE7STQSiVsiWA/

#latihan30harimenulis

#tersanderacinta_Day29

#miniproject

 

Friday, September 27, 2024

Sosok Penulis Yang Menginspirasi

Konten [Tampil]


Aku mempunyai mimpi menjadi penulis, yang bisa menyebarkan inspirasi bagi orang banyak dengan nilai-nilai Islam. Setiap kali membaca tulisan Buya Hamka, hati ini seolah disirami air segar, serta bersemangat untuk selalu menulis.

Namun, jalan hidupku tidaklah mudah. Ketika mimpi ini mulai tumbuh, ujian datang satu per satu. Butuh perjuangan besar, merintis menjadi seorang penulis. Aku terus berusaha menulis, kadangkala muncul rasa menyerah. Namun, segera aku tepis dengan satu keyakinan bahwa Allah selalu bersamaku dalam menggapai mimpi ini.

Teringat pesan Buya Hamka yang pernah aku baca, "Hidup ini adalah perjuangan, dan dalam setiap langkah bersandarlah hanya kepada Allah."

Kata-kata itu yang menguatkan tekadku. Aku memulai dengan menulis kisah-kisah kecil, berbagi pengalaman hidup dan perjuangan dalam menghadapi ujian. Tak disangka, tulisan ini mulai mendapat perhatian dari banyak orang. 

Ketika kritik dan kegagalan menghampiri, aku tidak pernah berhenti menulis. Aku pun menyadari bahwa dunia kepenulisan adalah ladang perjuangan. Aku terus berjuang, menebarkan nilai-nilai Islam dengan caraku sendiri.

Hari demi hari berlalu, kini aku telah menjadi lebih kuat, bukan karena dunia mengakui karyaku. Hal ini, karena setiap kata yang aku tulis merupakan bentuk sebuah ibadah.

Aku tahu perjuangan ini, belum sebanding dengan perjuangan para penulis ternama. Namun, aku berharap, setiap kisah yang aku tulis menjadi saksi perjalanan panjang yang penuh ujian, air mata, dan doa.

 

https://www.facebook.com/share/p/gbMYEp4Qjv16s8EZ/

#latihan30harimenulis

#sosokyangmenginspirasi_Day28

#miniproject 

Ummul Mukminin Khadijah

Konten [Tampil]


Ibunda Sayyidah Khadijah adalah sosok wanita bangsawan masyarakat Mekkah yang sukses dalam membangun bisnisnya sendiri. Seorang wanita yang cerdas, tabah, bijaksana, dan sabar dalam menjalani kehidupannya. 

Beliau juga mendapat sebutan sebagai perempuan agung, ibu para mukminin hingga akhir zaman (Ummul Mukminin). Ummul Mukminin bukan hanya sekadar istri, tetapi beliau adalah teman setia, serta penasihat bijak bagi suaminya. Ketika Nabi menerima wahyu pertamanya, pulang dalam kondisi ketakutan dan keraguan. Namun, Ibunda Khadijah dengan tenang dan penuh keyakinan menyambutnya.

"Allah tidak akan membiarkanmu, wahai suamiku," katanya dengan penuh keyakinan.

"Engkau adalah orang yang jujur dan adil. Engkau selalu membantu orang lain, dan Allah pasti akan menolongmu." 

Ibunda Sayyidah Khadijah memberikan ketenangan dan keyakinan kepada Rasulullah SAW. Pada saat masyarakat menolak dan menghina mereka, ia tetap berdiri teguh memberikan dukungan di samping suaminya.

Ibunda Sayyidah Khadijah juga menggunakan semua kekayaan dan pengaruhnya untuk mendukung dakwah sang suami. Ia rela mengorbankan segala yang dimilikinya demi tujuan yang mulia.

Ia adalah contoh nyata bagaimana seorang wanita yang menjadi pilar kekuatan bagi suaminya. Beliau mendukung suaminya baik dalam suka maupun duka, serta tetap teguh meskipun badai kehidupan datang menghampiri.

Sosok Ibunda Sayyidah Khadijah adalah inspirasi bagiku. Aku ingin menjadi seperti Ibunda Sayyidah Khadijah, sebagai cahaya dalam kegelapan, sumber kekuatan dan kebijaksanaan, serta pendukung setia dalam setiap perjuangan suamiku.

Aamiin Ya Rabbal’alamiin


https://www.facebook.com/share/p/wVH892RnYkJFKnkP/ 

#latihan30harimenulis

#sosokyangmenginspirasi_Day27

#miniproject

Akhir Sebuah Badai

Konten [Tampil]


Rina menatap kosong ke luar jendela, memandangi hujan yang tak kunjung reda. Sudah hampir dua tahun, hidupnya berubah secara drastis. Semuanya bermula ketika suaminya Bimo, kehilangan pekerjaan. Kehidupan yang dulunya stabil, kini seakan-akan runtuh.

Dalam keterpurukan, Rina mencoba berbagai cara untuk membantu perekonomian keluarganya. Ia bekerja serabutan, mulai dari menjahit, menjual kue, hingga menjadi asisten rumah tangga. Meskipun ia telah berusaha sekuat tenaga, tetapi utang semakin bertambah.

"Mengapa hidup kita begini, Mas? Apa kita pernah berbuat salah?" ucap Rina lirih pada suatu malam.

Bimo yang duduk di sampingnya hanya bisa menggenggam tangan Rina. Ia mencoba menenangkan Rina, meski di dalam hatinya ia merasa bersalah karena tak mampu memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

Namun, takdir Allah berkata lain. Suatu hari, Bimo mendapatkan telepon dari seorang mantan rekan kerjanya. Kini beliau telah mendirikan perusahaan baru. Bimo ditawari pekerjaan dengan posisi yang lebih baik. Bimo menerima tawaran tersebut dengan penuh syukur.

Kehidupan mereka perlahan berubah. Bimo berhasil melunasi sebagian besar utang mereka. Rina juga terus berusaha, memanfaatkan keterampilan menjahitnya, serta menjual hasil jahitannya secara online.

Hari demi hari berlalu, kesulitan itu perlahan-lahan berganti dengan kebahagiaan. Jalan yang mereka lalui begitu terjal, Rina dan Bimo sadar bahwa semua itu adalah bagian dari proses kehidupan. Kini, mereka lebih kuat, dan banyak bersyukur atas setiap nikmat yang diperoleh. 

Di bawah langit senja, Rina berdiri di halaman rumahnya. Melihat anak-anaknya bermain dengan senyuman bahagia terpancar dari wajah mereka.

 

https://www.facebook.com/share/p/sKmwnnMtZMEJSjyd/?mibextid=qi2Omg

#latihan30harimenulis

#nestapaberujungbahagia_day_26

#miniproject

Wednesday, September 25, 2024

Buah Manis Pengorbanan Amira

Konten [Tampil]


Ada seorang gadis muda bernama Amira, tinggal di sebuah desa kecil pinggiran Sumatera. Sejak kedua orang tuanya berpisah, Amira harus mengambil alih tanggung jawab bagi keluarga.

Amira bermimpi untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Namun, impian itu harus ia kubur dalam-dalam. Setelah lulus SMA, setiap hari Amira menjajakan kue buatannya ke pasar. Hasil dari berjualan itu, digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya sekolah ketiga orang adiknya.

Banyak orang yang menyarankan agar Amira tetap melanjutkan sekolah. Namun, Amira telah bertekad bulat, ia ingin ketiga adiknya tetap sekolah agar memiliki masa depan yang lebih cerah. Setiap kali melihat senyuman adik-adiknya saat berangkat ke sekolah, Amira merasa pengorbanannya tidak sia-sia.

Kadangkala, Amira merasa lelah, tetapi ia selalu mengingat satu hal, yaitu kebahagiaan adik-adiknya. Mereka berhak merasakan dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Ia harus mengorbankan mimpinya demi mereka.

Suatu hari, ketika sang adik dinyatakan lulus dengan nilai terbaik dan mendapat beasiswa kuliah, air mata Amira tak terbendung. Ia tersenyum bahagia, hatinya merasakan kebanggaan. Bagi Amira, keberhasilan sang adik adalah pencapaian terbesar dalam hidupnya.

Pengorbanan Amira sangat menginspirasi banyak orang. Hingga akhirnya, seorang guru di sebuah sekolah memberikan tawaran beasiswa untuk Amira melanjutkan kuliah sambil bekerja paruh waktu. Dengan doa dan dukungan adik-adiknya, Amira akhirnya dapat melangkah menuju gerbang universitas. Bagi Amira, semua pengorbanan yang ia lakukan adalah rasa cinta kepada adik-adiknya.

 

https://www.facebook.com/share/p/jExBMroNinJniBFp/

#latihan30harimenulis

#nestapaberujungbahagia_day_24

#miniproject

 

Menulis Sarana Meregulasi Emosi bagi Ibu Rumah Tangga

Konten [Tampil]


Sebagai ibu rumah tangga, kita pastinya memilikitugas yang penuh dengan berbagai tanggung jawab. Di tengah kesibukan mengurus rumah, anak-anak, dan berbagai aktivitas sehari-hari, tidak jarang seorang ibu mengalami berbagai emosi yang kompleks.Di mulai dari kebahagiaan, kelelahan, kecemasan, hingga stres. Dalam menghadapi ini semua, membutuhkan keterampilan dalam meregulasi emosi agar tetap tenang, sehat baik secara fisik maupun mental. Salah satu cara yang paling efektif untuk melakukannya adalah melalui menulis.

Manfaat Menulis

Apa saja sih manfaat menulis, berikut ini akan diulas beberapa manfaat dari menulis, antara lain:

1. Menulis untuk Menyalurkan Emosi

Sebagai ibu rumah tangga, ada banyak momen di mana perasaan bisa membuncah, baik itu rasa frustasi, kebahagiaan, atau bahkan perasaan sedih yang tak terungkap. Menulis memberi ruang untuk menyalurkan emosi tersebut tanpa harus menyimpannya terlalu lama di dalam diri. Dengan menulis, seorang ibu bisa menggambarkan apa yang sedang dirasakan, membantu melepaskan perasaan negatif seperti stres atau marah. Aktivitas ini mirip dengan berbicara kepada teman yang selalu siap mendengarkan.

2. Menulis Membantu Memahami Diri Sendiri

Menulis bukan hanya tentang mencurahkan emosi, tetapi juga tentang menggali lebih dalam apa yang sebenarnya sedang kita alami. Ketika seorang ibu mulai menuliskan perasaan-perasaannya, mungkin akan menemukan pola-pola tertentu dalam pikirannya yang tidak disadari. Misalnya, seorang ibu bisa memahami apa yang sebenarnya memicu stresnya atau bagaimana ia bisa merespons masalah dengan lebih baik. Dengan menulis secara teratur, seorang ibu rumah tangga bisa lebih memahami dirinya sendiri, yang berujung pada kemampuan untuk mengelola emosi dengan lebih baik.

3. Menulis Sebagai Bentuk Meditasi

Proses menulis secara tidak langsung juga bisa menjadi bentuk meditasi. Ketika seseorang duduk dengan tenang dan mulai menuangkan pikirannya ke dalam tulisan, ada momen di mana pikiran menjadi lebih fokus dan terkendali. Ini sangat membantu bagi ibu rumah tangga yang mungkin merasa kewalahan dengan rutinitas harian. Menulis memungkinkan mereka untuk berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan memusatkan perhatian pada apa yang terjadi di dalam diri mereka. Ini dapat memberikan rasa tenang dan kedamaian yang sangat dibutuhkan di tengah padatnya aktivitas sehari-hari.

4. Menciptakan Ruang Aman untuk Berkata Jujur

Terkadang, seorang ibu mungkin merasa sulit untuk mengekspresikan emosi mereka secara langsung kepada orang lain, baik karena rasa takut akan penolakan, atau karena ingin menjaga keharmonisan keluarga. Menulis memberikan ruang yang aman untuk jujur dengan diri sendiri tanpa merasa dihakimi. Di atas kertas, seorang ibu bisa bebas mengekspresikan keluh kesah, kelelahan, atau bahkan rasa bahagia yang mungkin sulit diungkapkan. Ini bisa menjadi katarsis yang sangat melegakan, membantu meregulasi emosi dengan cara yang sehat.

5. Menulis Meningkatkan Kebahagiaan dan Mengurangi Stres

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa menulis tentang pengalaman emosional dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Bagi ibu rumah tangga, menulis tentang perasaan-perasaan positif, seperti rasa syukur atau kebahagiaan kecil dalam kehidupan sehari-hari, bisa membantu mereka lebih menghargai momen-momen tersebut. Selain itu, menulis juga terbukti dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan, terutama ketika seseorang bisa mengidentifikasi sumber stres dan mulai mencari solusi melalui refleksi dalam tulisan.

6. Menulis sebagai Bentuk Penguatan Diri

Dengan menulis, seorang ibu rumah tangga dapat merefleksikan kekuatan dan keberhasilan yang sudah pernah dicapai dalam menjalani perannya. Ini bisa menjadi alat untuk mengingatkan diri sendiri bahwa meskipun banyak tantangan yang dihadapi, kita mampu mengatasinya. Perasaan ini bisa menambah rasa percaya diri dan memberikan kekuatan emosional untuk menghadapi hari-hari yang lebih sulit.


Tips Menulis untuk Meregulasi Emosi

Bagi ibu rumah tangga yang ingin mulai menjadikan menulis sebagai alat untuk meregulasi emosi, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

   - Luangkan Waktu Sejenak

Cobalah untuk menyisihkan 10-15 menit setiap hari untuk menulis. Tidak perlu lama, yang penting konsisten.

   - Jangan Khawatirkan Tata Bahasa

Tujuan menulis di sini adalah untuk menyalurkan emosi, jadi jangan khawatir dengan aturan-aturan bahasa. Biarkan kata-kata mengalir apa adanya.

   - Tulis dengan Jujur

 Cobalah untuk benar-benar jujur dengan diri sendiri. Tuliskan apa yang Anda rasakan, meski itu tidak selalu indah.

   - Gunakan Jurnal Emosi

 Jika bingung harus mulai dari mana, gunakan jurnal emosi. Setiap hari, catat apa yang Anda rasakan dan apa yang memicunya.

   - Refleksi di Akhir Hari

Sebelum tidur, coba tuliskan tiga hal positif yang terjadi di hari itu. Ini akan membantu Anda untuk fokus pada hal-hal baik dan mengurangi stres.


Kesimpulan

Menulis adalah alat yang sederhana namun sangat kuat dalam membantu ibu rumah tangga meregulasi emosi mereka. Dengan menulis, seorang ibu bisa memahami perasaannya, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan mentalnya. Menulis bukan hanya tentang menciptakan karya, tetapi juga tentang menciptakan ruang untuk diri sendiri, merasakan, memahami, dan akhirnya, menerima setiap emosi yang hadir.

Sebagai ibu rumah tangga, kita berhak memiliki waktu untuk diri sendiri. Menulis bisa menjadi cara efektif untuk menjaga kesehatan mental di tengah kesibukan sehari-hari.


Dipublikasikan melalui:

https://www.facebook.com/share/p/Fgc14dfKtVqpQ2rX/

Tuesday, September 24, 2024

Tirai Takdir Cinta Mira

Konten [Tampil]


Fatih dan Mira adalah dua orang dari latar belakang berbeda. Fatih adalah seorang dokter muda idealis, sedangkan Mira, seorang mahasiswi seni penuh kreativitas. Mereka bertemu di sebuah pameran seni. Dari sanalah, mulai tumbuh benih-benih cinta di antara mereka.


Namun, hubungan mereka tidak mudah. Fatih terikat oleh tradisi keluarganya sangat kental nilai agama. Ayahnya, telah menjodohkan Fatih dengan putri dari teman baiknya. Di sisi lain, Mira, mempunyai latar belakang keluarga berbeda keyakinan, sehingga tidak direstui oleh keluarga Fatih.

Suatu hari, di sudut sebuah kafe kecil, duduklah Fatih dan Mira. Mereka menikmati pemandangan hujan yang turun dengan derasnya. Dari luar terdengar suara riuh hujan. Pasangan ini tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

Akhirnya, Mira memulai percakapan di antara keheningan ini.

"Fatih, sampai kapan kita bisa bertahan? Bukankah cinta seharusnya membuat bahagia, bukan tersiksa?" tanya Mira pelan.

Fatih menunduk, dengan suara bergetar ia berkata, "Aku tidak tahu, Mira. Cinta itu adalah tentang pengorbanan bagi orang yang kita cintai. Bahkan juga melepaskannya."

Mira menghela napas panjang, menatap Fatih dengan lembut, "Mungkin kita harus berpisah sementara.”

Fatih pun mengangguk sambil meneteskan air mata, "Mungkin itu yang terbaik, Mira."

Mira tersenyum lemah. "Aku akan selalu mencintaimu, Fatih," ucapnya lirih sambil menahan tangis.

Hujan di luar semakin deras, mengiringi kesedihan yang mereka rasakan. Mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka.


https://www.facebook.com/share/p/3RCAXiwwFVSGtWLR/

#latihan30harimenulis
#tersanderacinta_day24
#miniproject

Monday, September 23, 2024

Teman Setiaku

Konten [Tampil]


Ada lelah yang tak terucap, menyelinap di sela-sela kesibukan hari. Kala mimpiku hancur berkeping-keping, rasanya seolah dunia ikut runtuh bersamanya.
Namun, pagi selalu datang dengan kesetiaannya. Ia hadir membawa kehangatan baru, membalut luka dan mengusir lelah yang menggerogoti hati.

Setiap kali mentari terbit, seakan ia berbisik, "Masih ada waktu untuk bangkit."

Itulah yang selalu kulakukan. Dengan hati yang remuk, kutata kembali serpihan-serpihan mimpi yang terserak. Aku sadar, jalanku tak selalu lurus, mungkin adakala langkahku terseok, tapi aku tak akan berhenti.

Ada hari-hari di mana fokusku mengabur, saat rencana yang kubuat tak berjalan mulus. Namun, hati yang lelah pun butuh jeda. Aku izinkan diri ini untuk berhenti sejenak. Bukan untuk menyerah, melainkan menyusun rencana dan strategi baru. Aku pun tahu, dalam setiap kejatuhan ada pelajaran, dan di balik setiap kegagalan ada pintu baru yang menunggu untuk dibuka.

Pagi hari akan selalu menjadi teman setiaku, menguatkan, membangkitkan semangat, agar aku tetap melangkah, meski lelah mengiringinya. Aku percaya, selama Allah meridhai langkahku. Harapan itu selalu ada, dan mimpiku masih bisa diperjuangkan.

Semangat menulis 😍😍😍

Sunday, September 22, 2024

Keteguhan Cinta Andi

Konten [Tampil]


Malam itu, hujan turun deras, seolah alam sedang mencurahkan segala kesedihannya. Dalam keheningan kamarnya, Andi duduk termenung menerawang jauh. Pikirannya terus melayang pada sosok Lili, wanita yang telah mengisi hatinya dengan cinta, namun berujung dengan luka.

Lili adalah cinta pertamanya. Seorang wanita cantik, dengan senyum menawan dan penuh perhatian. Mereka berdua adalah sahabat baik, sejak masa SMA. Namun, cinta Andi harus dipendamnya, karena Lili telah menerima cinta teman sekelas Andi, bernama Budi. Andi harus menjaga perasaan kedua temannya, baik Budi maupun juga Lili.

Beberapa tahun berlalu, setelah kelulusan SMA, Lili melanjutkan ke perguruan tinggi di kota besar. Sedangkan, Andi bercita-cita melanjutkan usaha perkebunan orang tuanya. Rasa cinta Andi masih begitu dalam kepada Lili. Meskipun jarak memisahkan diantara mereka, hubungan persahabatan Andi dan Lili tetap terjalin baik.

Hubungan Lili dan Budi telah lama usai, sejak Budi melanjutkan perguruan tinggi di luar daerah. Bukan hanya jarak jadi penghalang bagi mereka berdua, tetapi visi misi Budi telah berbeda dengan Lili.

Andi yang telah berharap lama dengan Lili, akhirnya mencoba untuk melamar kepada kedua orang tua Lili. Begitu banyak halangan dan hambatan yang harus dijalani Andi, agar mendapatkan persetujuan dari pihak kedua orang tua Lili.

Dengan keteguhan hati dan keyakinan Andi akan cintanya kepada Lili, mereka akhirnya mendapatkan persetujuan dari kedua orang tua Lili. Pernikahan mereka pun berlangsung khidmat dan berkah, hingga detik ini.


#latihan30harimenulis
#tersanderacinta_day23
#miniproject

Saturday, September 21, 2024

Ujian Cinta

Konten [Tampil]


Rasa cemburu terhadap pasangan merupakan sesuatu yang wajar dalam hidup berumah tangga. Cemburu terhadap pasangan dapat dibenarkan dalam agama karena Allah dan orang beriman secara harfiah disebutkan dalam hadits memiliki rasa cemburu. Meski diperbolehkan, Islam tetap memberikan batasan pada rasa cemburu agar tidak berubah menjadi cemburu buta. Cemburu yang wajar tentu dalam rangka menjaga keharmonisan hubungan.

Seperti kisah seorang wanita bernama Aisyah yang menikah dengan seorang duda bernama Farhan. Farhan memiliki tiga orang anak dari pernikahan sebelumnya. Aisyah pun menerima keadaan ini dengan ikhlas.

Farhan adalah pria yang ramah dan baik hati. Di masa mudanya, ia pernah menjalin hubungan dengan beberapa wanita sebelum akhirnya menikah dengan mantan istrinya. Setelah bercerai, ia kemudian menikahi Aisyah.

Namun, rasa cemburu sering kali datang menghampiri Aisyah. Terutama saat ia harus berhadapan dengan mantan istri suaminya dari pernikahan sebelumnya.

Suatu hari, Farhan harus menghadiri pernikahan putrinya . Ia mengajak Aisyah untuk ikut, dengan berat hati Aisyah menyetujui, meski perasaan cemburu itu telah membara.

Hari pernikahan pun tiba, Aisyah dan Farhan tiba di lokasi pernikahan. Aisyah harus menghadapi kenyataan yang selama ini ia takutkan. Mantan istri Farhan tampak anggun dengan senyum yang hangat. Di sekelilingnya, teman-teman dan keluarga yang dulu dekat dengan Farhan hadir. Mereka menyambut Farhan dan memuji kesuksesannya.

Aisyah merasa ia adalah orang luar yang tidak dikenal, saat berada di antara orang-orang yang memiliki kenangan bersama suaminya. Rasa cemburu menguasai dirinya, namun ia berusaha keras untuk tersenyum dan tetap tenang.

Ketika Farhan melihat kegelisahan di wajah Aisyah, ia mendekat dan menggenggam tangannya dengan erat.

"Kau adalah pilihanku sekarang. Aku bersyukur setiap hari karena Allah memberiku kesempatan untuk mencintaimu," bisiknya lembut di telinga Aisyah.

Kata-kata itu menenangkan hati Aisyah. Meskipun sulit baginya, ia merasa bahwa ujian ini adalah jalan untuk memperkuat cintanya kepada Farhan. Aisyah bertekad untuk menghadapi rasa cemburu dengan lebih baik, karena ia tahu bahwa cinta mereka adalah anugerah yang harus dijaga dan dirawat.

 https://www.facebook.com/share/p/Vg49SuRawjrdVL2s/

 

 

 

 

 

Dilema Hati Nayla

Konten [Tampil]


Suatu hari, Nayla bersama suami menghadiri sebuah acara pernikahan temannya. Saat berada di acara tersebut, Nayla melihat seseorang yang sangat dikenalnya. Ia adalah Haris, cinta pertamanya masa kuliah. Hati Nayla berdegup kencang. Kenangan tentang masa lalu kembali menyeruak, membawa semua perasaan-perasaan yang dulu pernah ada.


Haris menghampiri Nayla dan menyapanya dengan hangat. Mereka berbicara sejenak, saling bertanya kabar. Ahmad, yang berdiri di samping Nayla, menyapa Haris dengan ramah. Ahmad tidak menyadari bahwa pria di depannya adalah cinta pertama istrinya.

Sepulang dari acara, Nayla tidak bisa berhenti memikirkan Haris. Dia teringat saat-saat indah mereka bersama, saat di mana mereka berbagi mimpi dan harapan.

Nayla merasa bersalah karena membiarkan pikirannya teralihkan dari suami tercinta. Ia tahu bahwa cintanya kepada Ahmad adalah nyata dan tulus. Namun, pertemuan dengan Haris menghadirkan gundah dihati.

Dalam sujud panjangnya, Nayla menangis, memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk mengendalikan perasaannya, serta melindungi keluarga tercinta dari keretakan.

Hati Nayla pun jadi lebih tenang. Dia belajar bahwa cinta sejati adalah cinta yang tidak hanya mendatangkan kebahagiaan, tetapi juga mendekatkan dirinya kepada Allah. Cinta yang dia miliki untuk Ahmad adalah cinta yang Allah ridai.

Nayla mulai lebih fokus pada keluarganya, serta meningkatkan ibadah. Ahmad merasakan perubahan positif dalam diri Nayla dan bersyukur memiliki istri yang begitu bijaksana. Nayla dan Ahmad terus menjalani kehidupan rumah tangga mereka penuh dengan rasa syukur.

https://www.facebook.com/share/p/QjWZ47gzvx5u2vfv/

#latihan30harimenulis
#cintayanghadirkembali_day22
#miniproject

Thursday, September 19, 2024

Cinta yang Berbeda

Konten [Tampil]


Setelah kepergian almarhum suamiku, hidup ini terasa berubah. Seolah-olah, separuh hidupku ikut pergi bersamanya. Waktu pun terasa begitu lambat, hari-hariku penuh perjuangan. Memulai kehidupan baruku dan mengisi hari dengan beberapa kegiatan. Dimulai dari menjadi guru relawan, bekerja, serta kegiatan lainnya. Itu semua, bentuk usahaku mengalihkan perhatian agar tetap sibuk.

Namun, hidup ini sudah diatur sesuai skenario Allah. Suatu hari, saat sedang menikmati secangkir kopi di sebuah kafe kecil, aku dipertemukan dengan seseorang. Seorang pria yang tenang dan penuh perhatian. Aku tidak sengaja menumpahkan kopi sehingga membasahi kemejanya.

Sebagai permohonan maaf, aku membelikan secangkir kopi dan kami duduk di meja yang sama. Entah bagaimana percakapan ringan itu dimulai, tanpa ada rasa canggung diantara kami. Kami saling berbagi cerita. Ia juga pernah mengalami kehilangan, tetapi memandang hidup dengan cara berbeda.

Awalnya, aku merasa bersalah. Bagaimana mungkin aku merasa tertarik pada seseorang padahal suamiku baru pergi beberapa tahun lalu? Perasaan ini terasa begitu asing, tetapi pria itu, dengan caranya membuatku merasa nyaman.

Hari-hari berlalu, aku menemukan diriku yang mudah tersenyum, bahkan tertawa saat bersamanya. Perlahan, aku mulai menyadari bahwa membuka hati bukan berarti melupakan.

Akhirnya, aku menemukan diriku jatuh cinta lagi. Bukan cinta yang sama, tetapi pada cinta yang berbeda. Cinta yang mengingatkanku bahwa hidup harus terus berlanjut, serta memberi kesempatan kedua untuk menemukan sebuah kebahagiaan.

 

https://www.facebook.com/share/p/Dtorh1qYNE9o9CpE/

#latihan30harimenulis

#cintayanghadirkembali_day21

#miniproject

 

Cinta Lama Kembali Menyapa

Konten [Tampil]

 


"Apa kabar, Tasya?" sapa Andra lembut. 

Tasya tersenyum tipis, "baik. Lama tidak bertemu, ya?" 

Andra dan Tasya dahulu merupakan pasangan kekasih, mereka telah berpisah sejak hari kelulusan SMA. Awalnya ada rasa canggung di antara mereka, tetapi Andra mencairkan suasana pada hari itu.

Mereka mengenang masa lalu, serta tertawa bersama, dan berbicara tentang perjalanan hidup masing-masing sejak hari kelulusan SMA. Ada sebuah kehangatan kembali muncul, rasa yang sudah lama mereka kubur dalam-dalam. 

Setelah reuni itu, mereka sering berkomunikasi. Andra bercerita bahwa ia telah kembali ke kota ini. Andra meninggalkan pekerjaannya di luar negeri, kata-kata itu membuat hati Tasya berdebar. Mereka mulai menghabiskan waktu bersama, makan malam, dan berbagi cerita.

Di suatu sore, saat mereka duduk di bangku taman yang dulu sering mereka kunjungi, Andra memegang tangan Tasya.

"Aku tahu mungkin ini terlalu cepat, tapi aku ingin jujur. Perasaanku padamu tidak pernah berubah, Tasya. Aku tahu kita memiliki masa lalu, dan aku tak bisa mengubahnya. Tapi, bisakah kita mencoba lagi? Bisakah kita memberikan kesempatan kedua untuk cinta kita ini?"

Tasya terdiam. Hatinya berdebar kencang, ia tahu apa yang dirasakannya.

Dengan suara pelan, Tasya berkata,

"Aku juga merasakan hal yang sama, Andra. Mungkin kita bisa mencoba untuk memperbaiki kesalahan masa lalu."

Mereka tersenyum bahagia bersama, di bawah langit sore yang semakin memerah. Cinta di antara mereka berdua kini bersemi kembali, membawa sebuah harapan baru.

 

https://www.facebook.com/share/p/FdYcjhZRFBpSg2Lj/

#latihan30harimenulis

#cintayanghadirkembali_day20

#miniproject

 

Tuesday, September 17, 2024

Milad ke-17 Indscript Creative: Menghebat untuk Umat

Konten [Tampil]

Sumber: Indscript Creative

Pada hari Minggu, 8 September 2024, πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ merayakan Milad ke-17 dengan tema "Menghebat Untuk Umat". Acara istimewa ini diadakan secara virtual melalui Zoominar pada pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh para penulis, undangan, tim πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’, serta para π‘π‘™π‘œπ‘”π‘”π‘’π‘Ÿ liputan acara Milad.

πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’, yang didirikan oleh Indari Mastuti, telah menjadi salah satu komunitas dan π‘π‘™π‘Žπ‘‘π‘“π‘œπ‘Ÿπ‘š pemberdayaan perempuan di Indonesia, khususnya di bidang kepenulisan dan bisnis kreatif. Selama 17 tahun πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ berkiprah, telah mendampingi para perempuan untuk mengembangkan potensi diri, menciptakan karya-karya inspiratif, dan meningkatkan kemampuan wirausaha bersama komunitas Sekolah Perempuan dan lain-lainnya.

Kemeriahan acara Milad ini dibuka langsung oleh πΉπ‘œπ‘’π‘›π‘‘π‘’π‘Ÿ πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ Indari Mastuti. Beliau mengisahkan perjalanan panjang perjuangannya merintis πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ dari 5 tahun pertama sejak πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ berdiri hingga mencapai titik saat ini.

"Menghebat Untuk Umat" bukan sekadar tema, melainkan wujud nyata dari komitmen πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ untuk terus memberikan manfaat dan inspirasi bagi banyak orang, khususnya para perempuan di Indonesia.

Indari Mastuti, seorang penulis yang sangat menginspiratif bagi ribuan para penulis. Dengan keahlian, kreativitas dan kemampuannya membangkitkan semangat  para penulis khususnya bagi kaum perempuan. Bagi saya sebagai penulis pemula dibawah naungan πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’, menjadikan setiap momen perjalanan perjuangannya dalam merintis πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ sebagai inspirasi dan ilmu yang berharga tak bisa nilai dengan apapun.

Sejak Febuari 2024, saya bergabung bersama πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’, walau saya penulis Indscript yang saat ini, masih berusia seumur jagung tetapi πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ telah banyak memberi dukungan, bimbingan serta memberi wadah bagi kami para penulis pemula untuk berkembang. Saya Penulis Indscript, sebagai penulis pemula, masih di bawah bimbingan kelas menulis kisah dan π‘π‘™π‘œπ‘”π‘”π‘’π‘Ÿ.

Banyak pengalaman dan petualangan yang saya peroleh selama bersama kelas menulis πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’. Bukan hanya mendalami dunia kepenulisan tetapi kami di juga dibina bagaimana penulis bisa menghasilkan cuan dari setiap karyanya.


Awal Berdirinya Indscript Creative


Sumber: Indscript Creative

πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ berawal dari seorang Indari Mastuti yang masih berkarir di sebuah perusahaan telekomunikasi. Perempuan berkarir ini akhirnya memutuskan jadi ibu rumah tangga dan melanjutkan karir menulisnya. Seperti yang diungkapkan oleh Indari Mastuti, ketika dia mengawali berdirinya πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ tahun 2007 setelah π‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘”π‘› dari pekerjaannya. 

Beliau memutuskan untuk melanjutkan sebuah hobi yang sangat disukainya yaitu dunia kepenulisan, dengan menulis akan membuka cakrawala dunia jendelanya. Indari Mastuti sangat yakin akan keberhasilan di dunia kepenulisan pada masa akan datang bukan hanya bagi dirinya sendiri tetapi untuk semua para penulis.

 

Sumber: Indscript Creative

Menulis sangat bermanfaat bagi setiap orang, karena dengan menulis seseorang dapat merelaksasi dirinya. Berdasarkan studi para ahli psikologi, menulis dapat membantu siapapun yang sedang mengalami depresi, stres dan kemelut dalam hidupnya menuangkan emosi yang  melalui sebuah jurnal harian rutin. 

Menulis bisa menjadi sebuah bisnis bagi saya, ungkap Indari Mastuti. Semua ini, sejak lama virus menulis ini bukan hanya sekedar menular ke semua orang tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan. Terbukti dengan banyaknya ibu-ibu rumah tangga yang sangat terbantu ketika bergabung dalam dunia kepenulisan. 

Sekarang virus menulis ini telah menyebar ke berbagai kalangan, termasuk para pensiunan, pembisnis, profesional, dan lain-lain.

Agar dapat menghasilkan uang dari dunia kepenulisan, seorang penulis harus bisa berbisnis dan  pembisnis harus menulis. Penulis yang bisa bisnis bisa melangitkan profesinya sebagai penulis. Begitu juga pembisnis yang menulis bisa melangitkan bisnisnya. Kedua hal ini komponen penting selalu berkaitan yang tidak bisa terpisahkan.


 Lima Tahun Pertama Bagi Indcsript Creative


Pada tahun 2007-2012, sebagai langkah awal bagi πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ dalam menggeleguti dunia kepenulisan. Begitu banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi selama lima tahun pertama ini. Dari mulai mengalami kebangkrutan karena kurangnya quality kontrol dalam management mereka, sehingga pada tahun akhir 2009 mengakibatkan para klien berlahan-lahan meninggalkan πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’. Hal ini, akibat hasil yang diperoleh klien tidak maksimal atau tidak sesuai kesepakatan.

πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ akhirnya mulai mengurangi karyawan yang berawal dari 16 orang karyawan, tersisa dua orang karyawan. Kemudian Indari Mastuti bersama dua orang karyawan ini beliau berusaha membangkitkan πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ dari keterpurukannya dengan membangun branding dirinya dengan mengikuti berbagai kompetisi-kompetisi. Sejak beliau menjadi pemenang "Perempuan Inspiratif majalah Nova" pada tahun 2010, maka mulailah meningkatkan brandingnya πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ dengan sering munculnya di berbagai media cetak dan televisi.

Setelah itu, πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ mulai membangun πΆπ‘œπ‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘π‘¦ 𝐡𝑒𝑖𝑙𝑑𝑖𝑛𝑔, dengan terbentuknya sebuah komunitas Ibu- ibu Doyan Nulis beranggotakan 1777 orang. 


Masa Kebangkitan dan Berinovasi

Sumber: Indscript Creative

Tahun 2013, merupakan awal kebangkitan bagi πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ dengan menyelesaikan utang-utang yang ada. Indari Mastuti tetap memperjuangkan perusahan tersebut karena masa depannya adalah πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’. Dengan belajar dari pengalaman yang peroleh selama mengalami kebangkrutan beliau mulai mengikuti semua pembelajaran berkaitan dengan bisnisnya dari yang gratisan hingga yang berbayar. Indari Mastuti, juga mendapatkan beasiswa untuk mempelajari terkhusus tentang finansial sebuah bisnis. 

Dengan belajar dan belajar, Indari Mastuti bisa membangkitkan kembali perusahan kepenulisannya serta berinovasi sesuai dengan era 20 yang tidak hanya fokus menuliskan buku tetapi dengan menambahkan jasa kepenulisan lainnya. πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ akhirnya mulai dikenal dan dapat bersanding dengan perusahaan penerbitan lainnya.

Indari Mastuti bukan hanya fokus belajar untuk kebangkitan dan berinovasi, tetapi beliau juga belajar mengubah 𝑙𝑖𝑓𝑒𝑠𝑑𝑦𝑙𝑒 atau gaya hidupnya menjadi minimalis. Dengan gaya hidup ini, beliau dapat mempersiapkan 10 tahun ke depan bagi πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’.


Melesat Melalui Digital Marketing

Sumber: Indscipt Creative


Lima belas tahun πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’, akhirnya memiliki member reseller. Pada masa ini πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ juga mengalami siklus π‘ˆπ‘ π·π‘œπ‘€π‘› ketika memasuki masa pandemi tahun 2020. Namun, πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ tidak mengalami seperti kebangkrutan seperti tahun 2010 karena telah banyak belajar dari pengalaman sebelumnya,serta lifestyle Indari Mastuti yang telah mempersiapkan tabungan ke depan untuk pertahanan berkesinambungannya πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’. Meskipun harus merelakan pemberhentian kerja bagi 20 orang karyawannya.

Selain itu, Indari Mastuti kemudian memulai inovasi-inovasi bisnis kepenulisan melalui π‘‘π‘–π‘”π‘–π‘‘π‘Žπ‘™ π‘šπ‘Žπ‘Ÿπ‘˜π‘’π‘‘π‘–π‘›π‘” dengan pertemuannya dengan seorang Deni Santoso seorang pakar digital marketing ternama di Indonesia. Beliau mengatakan, jika berkeinginan tetap mempertahankan bisnis kepenulisan ini maka beralih ke digital marketing. Dengan segala kekurangannya, serta gaptek akan teknologi, Indari Mastuti berusaha dan berjuang keras mempelajari bisnis digital marketing melalui saluran π‘¦π‘œπ‘’π‘‘π‘’π‘π‘’ dari π‘π‘œπ‘Žπ‘β„Ž Deni Santoso.

Bangkitnya πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ dengan berinovasi melalui bisnis digital marketing yang mulai dirintisnya perlahan-lahan. Indari Mastuti bersama πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ tetap bertahan dengan bisnis kepenulisannya walau dengan segala badai dan hantamannya.


Era Premium Writing Service dan Community Building 


Sumber: Indscript Creative



Indari Mastuti mengatakan 2023 memasuki ke era π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘šπ‘–π‘’π‘š π‘Šπ‘Ÿπ‘–π‘‘π‘–π‘›π‘” π‘†π‘’π‘Ÿπ‘£π‘–π‘π‘’, dengan menelurkan komunitas dengan π‘›π‘–π‘β„Žπ‘’ berbeda terutama komunitas pensiunan Inspiratif dan komunitas lainnya.

πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ akhirnya akan terus berdiri dengan kokohnya, saling menghebat bersama umat bukan hanya untuk 20 tahun ke depan tetapi hingga seterusnya. πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’, mengikuti pemasaran digital lebih efektif memasarkan berbagai produk beserta layanan penulisannya. Sehingga sesuai dengan visinya yang melangitkan menulis sesuai dengan kenyataan di masa mendatang

Dengan metode pemasaran digital yang efektif, πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ telah memasarkan produk dan layanan penulisan secara global. Visi "Melangitkan Menulis" semakin dekat dengan kenyataan. Diharapkan transformasi yang dilakukannya πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ sebagai buktinya bahwa penulis bisa menjadi pembisnis yang melangitkan karyanya.

 

 Penutup

Perjalanan panjang 17 tahun πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Begitu banyak pengorbanan, perjuangan,serta tetes darah dan keringat yang ditumpah ruah.Dari perjalanan panjang ini,menjadi pembelajaran bagi kami para penulis pemula. Bukannya semangat yang diperlukan untuk melewati perjuangan ini, tetapi belajar tak pernah berhenti dalam proses panjang ini.

Pentingnya sebuah kolaborasi dengan berbagai platform dan berkembang dengan komunitas-komunitas agar dapat bertahan dan berkembangnya sebuah bisnis. Atas kehendak Allah, πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ masih berdiri dengan kokohnya. Semoga  jaya dan sukses bersama semua para penulisnya. πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ akan menghebat untuk umat, terus menyebarkan virus menulis di berbagai kalangan.

Dengan semangat "Menghebat Untuk Umat", πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ berharap dapat terus memberikan dampak positif di masa mendatang, memberdayakan lebih banyak perempuan, dan menciptakan generasi yang produktif, kreatif, serta bermanfaat bagi sesama. Milad ke-17 ini menjadi tonggak sejarah yang membuktikan bahwa πΌπ‘›π‘‘π‘ π‘π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘ πΆπ‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘‘π‘–π‘£π‘’ tidak hanya tumbuh sebagai komunitas, tetapi juga sebagai pelopor perubahan untuk umat melalui karya dan inovasi.


Monday, September 16, 2024

Sehangat Pelukan Ibu

Konten [Tampil]


Sore hari itu, cuaca sudah tampak mendung menyelimuti kotaku. Langit biru berubah hitam pekat, sebentar lagi akan menumpahkan air hujan ke bumi.

Saudara laki-lakiku memberi komando, jika akan mengajak adik-adiknya bermain hujan. Rintik hujan pertama jatuh, diikuti oleh tetesan yang semakin deras. Tanpa berpikir panjang, kami berlari keluar rumah menuju halaman. Hujan turun dengan lebat, membasahi rambut dan pakaian kami. Gelak tawa kami terdengar nyaring di antara gemericik air yang jatuh.

Aku berputar, melompat, dan berlari dengan gembira, seolah-olah setiap tetes hujan adalah butiran kebahagiaan yang turun dari langit. Dari balik pintu rumah, terdengar suara Ibu memanggil kami,

"Bang, ajak adik-adiknya masuk dan segera mandi. Nanti kalian sakit!"

Namun, kami berpura-pura tidak mendengarkan teriakan Ibu. Kami terus bermain hingga tubuh terasa menggigil kedinginan. Saat itu, barulah kami memutuskan untuk masuk ke rumah. Selepas membersihkan diri dan mengganti pakaian, beberapa mangkuk bubur sekoi khas Bengkulu sudah tersaji di meja makan. 

Aroma wanginya bubur sangat menggoda. Ibu selalu tahu bagaimana membuat anak-anaknya merasa nyaman. Bubur sekoi bertekstur lembut dan rasa legit sangat menyentuh hati, seperti pelukan hangat Ibu.

Kami menikmati bubur sekoi di ruang tengah. Di luar, hujan masih turun deras, tetapi di dalam rumah, kami bisa merasakan hangatnya cinta dan kasih sayang Ibu dari setiap suapan bubur sekoi itu.

 

https://www.facebook.com/share/p/DU9UMrGTWX5qBAhL/?mibextid=qi2Omg

#latihan30harimenulis

#kenanganhujan_day19

#miniproject

Saturday, September 14, 2024

Persahabatan Sejati

Konten [Tampil]


Perjalanan aku bersama suami dua bulan ini, dari Kota Bogor, Jawa Barat, menuju Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong,serta ke daerah Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu menjadi sebuah momen penting bagi kami, terutama aku. Dalam setiap perjalanan, begitu banyak pelajaran berharga dan bermakna bagi hidupku. Semua pengalaman ini, 
semakin mendewasakan aku memahami arti sebuah proses dalam hidup ini.

Aku termasuk orang yang tidak mempunyai banyak sahabat, teman-temanku bisa dihitung dengan jari. Berbeda dengan suamiku, begitu luas pertemanan dan persahabatan yang dimilikinya. Dari suami, aku akhirnya banyak mengenal semua teman-teman masa sekolah, terutama masa SMA. Aku akhirnya dapat memahami arti sebuah persahabatan itu.

Bagiku masa SMA (Sekolah Menengah Atas) merupakan salah satu periode paling berwarna dalam hidup ini. Di masa SMA, dapat bertemu dengan sahabat-sahabat yang kelak akan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup kita. Kenangan masa itu, begitu kuat dan mendalam, sehingga sulit untuk dilupakan. Apalagi untuk aku ungkapkan dalam sebuah tulisan, seolah-olah takkan pernah cukup menuangkanya ke dalam sebuah kisah saja.

SMA bukan hanya soal belajar di kelas maupun berjuang menghadapi ujian-ujian matapelajaran. Masa SMA lebih dari itu, sebagai tempat kita memulai belajar tentang kehidupan, hubungan sosial, dan menemukan jati diri. Di antara semua pelajaran yang kita dapat, terutama adalah sebuah persahabatan. Persahabatan adalah salah satu hal yang paling berharga dalam hidup kita. Tidak jarang, teman-teman SMA menjadi seperti keluarga kedua bagi kita. Mereka adalah orang-orang yang melihat kita tumbuh, dari remaja yang penuh rasa ingin tahu hingga mulai menginjak dewasa dengan berbagai mimpi dan harapan di masa depan.

Bersama sahabat-sahabat SMA, segala hal terasa lebih seru. Entah itu momen diam-diam makan camilan di kelas, saling berbagi contekan saat ujian (walau ini tentu tidak dianjurkan😊), hingga petualangan bersama setelah jam sekolah selesai. Bahkan, obrolan sederhana di kantin sekolah bisa menjadi memori yang begitu melekat di hati.

Persahabatan masa SMA sering kali terasa istimewa karena pada masa itu, kita belum sepenuhnya dibebani oleh tanggung jawab sebagai orang dewasa. Kita masih memiliki ruang untuk bermimpi besar, mencoba hal-hal baru, dan menikmati hidup tanpa banyak tekanan. Inilah yang membuat kenangan SMA begitu sulit untuk dilupakan. Momen-momen kecil, seperti tertawa bersama, berbagi cerita cinta pertama, atau sekadar berjalan-jalan setelah sekolah, terasa begitu berarti.

Menariknya, seiring berjalannya waktu, sahabat-sahabat SMA yang dulu hanya sekadar teman bermain dan belajar, lambat laun menjadi bagian dari keluarga kita sendiri. Setelah lulus, jalan hidup kita mungkin berbeda, tapi hubungan yang terjalin tidak mudah putus. Ada yang tetap sering bertemu, ada juga yang hanya berkomunikasi lewat media sosial atau pertemuan tahunan, tapi ikatan itu tetap ada.

Dalam setiap pertemuan, entah setelah setahun atau bertahun-tahun lamanya, kita selalu bisa merasakan keakraban yang sama. Semua kenangan indah masa SMA seolah kembali hadir, lengkap dengan canda tawa yang dulu selalu mewarnai hari-hari kita. Pada akhirnya, persahabatan masa SMA adalah salah satu harta paling berharga yang bisa kita bawa sepanjang hidup. Sahabat-sahabat itu bukan hanya teman, mereka adalah keluarga yang kita pilih sendiri.

Jadi, jika kamu masih memiliki sahabat-sahabat SMA yang selalu ada untukmu, jagalah hubungan itu. Sebab, seperti kata pepatah, "Sahabat sejati adalah mereka yang tetap bersama kita, bahkan ketika jarak dan waktu yang memisahkan."

Bagaimana dengan kamu, seperti apa sahabat sejati itu?


Bogor, 15 September 2024

Terima kasih untuk semua Mandan Lamo 95'